Siapa yang tak mengenal Shanindya Violetta?
Gadis berparas menawan dengan kepala berhias rambut ungu terangnya itu, tentu sangat mudah untuk dikenali.
Si gadis berbadan mungil dengan otak dua seringgit yang berhasil masuk ke dalam sebuah persahabata...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[DUAPULUH ENAM]
SEBUAHSushi Food Truck berwarna hitam yang dipesan khusus oleh Raynzal untuk meramaikan hari bahagia Shanin itu, terlihat sudah terparkir sempurna di jalanan depan rumah si gadis berambut ungu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nampak menggoda dengan beberapa lampu kerlap-kerlip dan bau khas sushi yang tentu dibenci oleh Arga, Arkan, Richard, Al dan Derren.
Menahan aroma amis yang beberapa kali membuat Al dan Derren hampir saja muntah, tentu bukanlah sesuatu yang mudah.
Meski tentu saja, hal tersebut terbayarkan saat gadis mungil berpiyama bunga-bunga itu dengan lahap memakan potongan demi potongan kecil sushi tersebut.
Mengalah dengan ikhlas atas apapun yang ingin Shanin kesayangan mereka itu lakukan. Terlebih pada hari spesial ini.
"Abis ini mau nonton apa lagi?"
Dari balik masker pengangkat komedo yang lima menit lalu Shanin pakaikan kepada ke-enam sosok tampan itu, Arkan bertanya mengenai jadwal 'Movie Marathon' yang gadis itu sempat sebutkan tadi.
Membuat Shanin menimang dengan mulut penuhnya, "Barbie?"
"Seminggu lalu kan udah." Protes Al dengan rambut gondrong yang baru saja selesai Shanin cepol tinggi.
Sengaja agar rambut itu tak mengenai masker hitam yang dirinya pakaikan.
"Beda, kemarin Barbie and the Three Musketeers, sekarang mau nonton Barbie and the Diamond Castle." Balas Shanin sembari memperhatikan satu persatu wajah tampan disekitarnya.
Memastikan kalau hasil mahakarya berwarna hitam di wajah mereka tak ada yang rusak.