Pertempuran kali ini begitu menegangkan. Meski tidak se epic yang tadi, tetapi kekuatan komandan ksatria sihir tak bisa di remehkan.
Empat orang itu, apakah mereka melupakan Yuno dan Noelle yang terbaring di tanah? Untung saja sebelum tiga komandan dan tiga third eyes saling bertarung, aku segera menarik Noelle dan Yuno kedalam peti mati milikku.
Meskipun peti mati ini terlihat kecil, tetapi di dalamnya sebenarnya luas sekali.
Mereka masih belum sadar juga, dan tidak ada pilihan lain selain menahan jiwa mereka dari kematian dengan sihir kutukan kematian. Hanya jiwa Noelle saja sih.Pertempuran itu memang benar-benar menyeramkan. Gumpalan asap putih yang membumbung dan suara hantaman serta mana yang saling bertubrukan.
Aku mengambil teropong dari dalam peti mati ku dan mencoba mencari dimana Licht berada. Sepertinya dia mengatakan sesuatu.
"Kalian tidak akan bisa mengalahkan third eye, karna kami dicintai mana. Dan juga, bagaimana anak yang tidak memiliki sihir sepertinya mendapatkan grimoire itu. Bagaimana pun juga, aku harus mengambil kembali grimoire itu"
Meski aku tidak bisa mendengar apa yang Licht katakan, tetapi deteksi bahasa dalam lensa teropong ini membaca gerakan bibir.
Orang yang tidak punya sihir? Kau bahkan tak tahu seberapa berbahayanya manusia itu.
Ornag yang dicintai mana? Sayangnya ia sedang pingsan dengan roh sihirnya dan sekarang berada di dalam peti mati milikku.
Saat ini, sepertinya komandan Yami menggunakan sihir ruangan untuk mengecoh Licht. Aku tahu, anak itu sudah menghapal rutenya dan maju dengan pedang anti sihir menghantam tubuh pemimpin mata matahari tengah malam.
Dia juga meneriakkan dialog yang sama seperti tokoh utama. Ahh, sepertinya pertunjukan akan mencapai akhirnya. Tetapi popcorn ku belum habis, benar-benar singkat sekali.
Ah aku lupa. Ini belum berakhir sama sekali.
Segel Licht terlepas karna pukulan pedang anti sihir. Dan ia menjadi terang benderang seperti disinari ribuah cahaya.
Ia memancarkan cahaya juga.Dan, dengan suara lantang ia bertanya kepada Asta.
"Kenapa kau memiliki grimoire itu? Dan juga, kenapa kau memiliki pedang pembasmi iblis? "
Tentu saja komandan Yami, Finral dan Gauche terkejut. Asta juga pura-pura terkejut. Padahal ia sudah mengumpulkan semua seri pedang itu dan menjadikan grimoire itu lebih dari sekedar grimoire. Itu adalah inventory dengan benda-benda yang tidak akan pernah kau lihat dan tahu apa isinya.
Licht semakin menekan Asta dengan mengatakan untuk mengembalikan grimoire dan pedang itu. Dan juga, kekuatan Licht semakin padat dan hebat.
Orang-orang yang melihat itu mungkin saja akan takut. Itu seperti Finral yang gemetar atau bahkan aku yang merasakan aura ketakutan meski aku sudah melihat ini dulu. Tapi itu di layar ponsel, dan ini aku menyaksikan secara live.
Sebelum sihir itu meledak, para third eye menyegel Licht dan kekuatan nya kembali. Lalu mereka kabur dengan sihir ruangan.
Kami menang. Meski begitu, mereka meninggalkan kami tanpa mempedulikan masih ada dua anggota. Bukankah Finral dan Gauche membawa Noelle? Seharusnya mereka ingat akan Noelle begitu pula dengan Yuno dan aku.
Yah, tetapi tidak ada yang bisa ku lakukan selain menyembuhkan mereka dengan sihir cahaya. Lagipula, toh orang disini sudah sepi juga.
Aku yakin Asta saat ini tengah bersama dengan Klaus dan Mimosa. Ia sedang terbaring di kurungan bunga penyembuhan milik Mimosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Masuk Dunia Black Clover
Fiksi PenggemarPerkenalkan, Namaku Tsukiko Hoshi. Aku hanyalah remaja sma kebanyakan di Jepang. kehidupan ku biasa saja, teman aku punya, dan hobiku memasak. Aku bukan manusia yang di Bully ataupun manusia otaku yang harus merasakan tertabrak truk dan pergi ke dun...