13. CRAZY AS CRIMINAL

653 261 12
                                    

JANGAN LUPA VOMMENT

SELAMAT MEMBACA 🖤

SELAMAT MEMBACA 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. CRAZY AS CRIMINAL

''Jangan bosan untuk selalu jadi orang baik, karena keberuntungan selalu datang untuk orang-orang baik''

-gelapterang-

Pinggiran lapangan basket SMA Melorine sedang sangat ricuh oleh teriakan kaum hawa. Tak sedikit adik kelas perempuan juga ada disitu. Mereka berloma-lomba meneriaki nama seseorang. Sampai-sampai suara mereka mampu terdengar hingga ke ruang guru karena saking berisiknya. Bagimana tidak? Enam orang laki-laki berjaket hitam bertuliskan Alaska di bagian atas kanannya tengah berkumpul disana. Mereka semua sedang berdiri. Ada yang sedang bersedekap tangan, memasukkan tangannya ke dalam saku celana abu-abunya, dan ada juga yang sedang bersenda gurau.

''RAGA MINTA NOMER HP NYA DONG!''

''RAGA JADIIN GUE PACAR LO DONG!''

''RAGA JADIIN GUE ISTRI LO DONG! SELINGKUHAN JUGA GAK PA-PA, SIH.''

''Bodoh! Mau-maunya jadi selingkuhan!'' hardik teman satunya yang sedari tadi sedang berdiri di sebelahnya.

Raga yang mendengar teriakan-teriakan itu hanya diam. Tidak menggubrisnya sama sekali. Apalagi untuk menoleh dan tebar pesona. Tidak! Dia bukan Idhang apalagi Galang. Sedari tadi aki-laki ini hanya fokus mengobrol dengan Arga. Sesekali netranya tertuju pada lapangan. Ada anak Alaska juga disana. Varel, Bintang, Yudha, Meko, Nathan, Aldy, Baron, dan Miko. Mereka sedang bermain basket.

Awalnya Raga merasa sangat risi dan terganggu jika harus mendengar para wanita meneriaki namanya setiap hari. Raga benar-benar tidak nyaman. Kupingnya selalu panas jika mendengarnya. Kalian tahu sendiri kan kalau sebagian besar suara perempuan itu seperti apa? Speaker turbo juga kalah! Tapi kali ini berbeda. Ia sudah mulai membiasakan diri. Tidak terlalu ambil pusing akan lebih baik sepertinya.

Bahkan setiap Raga memasuki kelas, selalu saja ada bingkisan-bingkisan lucu yang tergeletak diatas mejanya. Mejanya sampai penuh oleh bingkisan-bingkisan lucu itu. Raga tahu betul, pasti bingkisan-bingkisan itu berasal dari para penggemar alaynya. Kalian tahu? Raga tidak pernah sekalipun menerima bingkisan itu. Semua bingkisannya selalu ia bagikan pada teman-temannya. Dengan senang hati teman-temannya itu akan menerimanya. Idhang, Galang, dan Bima, ketiga cowok itu akan maju di garda terdepan untuk menampung bingkisan-bingkisan milik Raga.

''Ih liat deh! Kak Raga ganteng banget, ya? Mukanya gak manusiawi tau gak!''

''ARGA AJARIN GUE BIOLOGI DONGGGG!''

GELAP TERANG (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang