45. KEPULANGAN ATHAYA

553 126 35
                                    

JANGAN LUPA VOMMENT

SELAMAT MEMBACA 🖤💜

45. KEPULANGAN ATHAYA

''Semesta mungkin sedang bercanda, aku yang tidak tahu malu malah dipertemukan dengan kamu yang jelas-jelas tidak mau''


-gelapterang-

Raga mengubah posisi tubuhnya dari duduk menjadi berdiri kala suara ketukan pintu kamar terdengar tiga kali. Cowok itu melangkah mendekati pintu padahal dirinya sedang sibuk merapikan baju seragam yang baru saja dikenakannya. Ia baru saja mandi dan hendak mengerjakan tugas Sosiologi yang semalam belum sempat ia selesaikan karena mengantuk. Tapi sayangnya suara ketukan itu menahannya.

Raga membuka pintu dan terlihatlah Bi Sumi dengan sapu biru di tangannya. ''Ada apa, Bi?'' tanya Raga.

''Itu, Den, di depan ada kiriman paket buat, Den Raga,'' jawab Bi Sumi.

Dahi Raga sedikit mengerut ketika mendengar ucapan dari Bi Sumi. ''Kiriman paket? Dari siapa?''

"Dari Pak Darmawan, Den.''

''Papah?''

''Iya, Den."

Setelah mengetahui kalau kiriman paket itu dari papahnya, Raga segera turun dari kamarnya dan berjalan ke arah ruang tamu dengan rambut yang masih sangat basah. Tepat saat di ruang tamu, pandangan Raga langsung tertuju pada sofa dimana paket itu sudah tersimpan rapi di atasnya. Pasti Bi Sumi yang menaruhnya disana. Raga kira hanya ada satu paket, tapi ternyata ada lebih dari tujuh paket yang dibungkus sempurna dengan kotak berwarna hitam. Karena penasaran Raga pun membukanya satu persatu dan ternyata isinya adalah beraneka ragam barang branded yang harganya mampu membuat orang menganga lebar. Mulai dari sepatu, jaket, topi, baju, celana, jam tangan, dan masih banyak lagi.

Di salah satu kotak, Raga menemukan secarik kertas putih dengan beberapa kata yang tertera di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di salah satu kotak, Raga menemukan secarik kertas putih dengan beberapa kata yang tertera di dalamnya.

Kemarin lusa papa habis belanja, terus liat barang-barang itu, papa jadi inget sama kamu. Papa yakin itu bakal cocok banget kalo kamu yang pake. Baik-baik kamu disana. Semoga hubungan kamu sama papa bisa lekas membaik.

Papamu

Darmawan

''Membaik? Setelah semuanya terjadi dia masih bisa bilang membaik?'' ucap Raga bermonolog sambil menatap tajam tulisan itu. Seolah kertas yang tengah dipegangnya itu adalah seorang musuh yang ingin Raga habiskan.

GELAP TERANG (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang