27. TANPA PERSETUJUAN AYA

583 184 17
                                    

JANGAN LUPA VOMMENT

SELAMAT MEMBACA 🖤💜

SELAMAT MEMBACA 🖤💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. TANPA PERSETUJUAN AYA

''Semakin sering dibuat skeptis, semakin ingin masuk ke dalam dunianya''

-gelapterang-

Di depan gerbang SMA Melorine Aya pamit dan mencium tangan mamanya. Gadis itu lantas turun dari mobil sambil memperbaiki posisi tasnya yang hampir merosot dari bahu kanannya.

Yang Aya lihat, ternyata banyak murid Melorine yang baru saja datang sama seperti dirinya. Gara-gara Raga mengajak bertemu di atas roof top, Aya jadi tidak menghabiskan sarapannya di pagi ini. Mungkin karena terlalu semangat dan penasaran dengan alasan kenapa Raga mengajaknya bertemu. Ia menjadi tidak sabar untuk cepat-cepat bertemu dengan sang pujaan hatinya itu.

Lalu untuk gaun itu? Kenapa Raga memberinya sebuah gaun dengan tiba-tiba? Sepagi ini? Aya masih tidak mengerti. Aya yang sempat ragu-ragu, namun kali ini jadi sangat yakin untuk masuk ke dunia Raga semakin dalam. Tak peduli dengan Raga yang selalu menyuruhnya pergi. Tujuannya agar dirinya bisa benar-benar tahu dengan paradigma yang dimiliki laki-laki itu.

Aya memasuki gerbang dengan langkah cepat. Meskipun begitu, ia tetap menyempatkan diri untuk mengukir senyuman kepada orang-orang yang menyapanya. Kebanyakan dari mereka adalah laki-laki yang sepertinya tidak jauh berbeda dengan Galang. Bukan hanya untuk hari ini, setiap kali Aya datang, memang banyak sekali orang yang selalu tersenyum dan menyapanya. Bahkan waktu itu saja pernah ada yang mengedipkan mata dengan genit. Jujur, saat itu juga Aya langsung merasa merinding. Coba saja kalau yang melakukan hal itu adalah Raga, mungkin Aya tidak akan bisa tidur selama tujuh hari tujuh malam. Ah sudahlah! Lagipula Raga bukanlah tipe orang yang genit. Sangat mustahil bagi dirinya untuk mengedipkan mata pada Aya.

Setelah berada di salah satu lorong, Aya tidak berniat untuk pergi ke kelas dan menyimpan tasnya disana. Yang ia lakukan adalah langsung pergi ke atas rooftop dengan jantung yang terus berdebar sejak dirinya masih berada di dalam mobil ketika perjalanan menuju ke sekolah. Ini sangat merepotkan bagi Aya. Jantungnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi dan selalu berdebar seenaknya. Belum juga melihat Raga, tapi sudah deg-degan. Bagaimana ini...? Semakin kesini, Aya semakin sering gugup kalau dekat dengan Raga. Terkadang, Raga hanya berdiri didepannya dengan wajah datar yang selalu dipasangnya, itu berhasil membuat Aya ingin salting dengan cara kayang dan jungkir balik.

Karena langkahnya yang sengaja dipercepat, kini Aya sudah berada di depan pintu yang menuju langsung ke rooftop. Gadis itu sedikit ragu saat dirinya hendak membuka pintu itu. Ia hanya khawatir jantungnya akan lebih bergerak cepat ketika matanya melihat Raga. Tapi sebentar, apa Raga sudah datang? Bagaimana kalau belum? Kalau begitu, Aya akan langsung masuk saja daripada hanya berdiam diri di depan pintu seperti orang bodoh.

GELAP TERANG (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang