JANGAN LUPA VOMMENT
SELAMAT MEMBACA🖤💜
19. KABAR HILANGNYA MURID MELORINE
''Hidup dengan banyak teman memang sangat menyenangkan, namun hidup dengan satu orang yang selalu mengerti akan sebuah perasaan akan lebih menyenangkan''
-gelapterang-
Lampu berwarna hijau di ponsel Idhang berkedip tiga kali. Hal ini jelas menarik perhatian Idhang untuk segera mengecek ponselnya yang sedari tadi ia taruh di atas meja Erland. Cowok Sunda itu menghidupkan ponselnya dan membaca pesan yang baru saja masuk tanpa membuka aplikasi WhatsApp. Ia membacanya melalui layar kunci. Malas, malas sekali rasanya ketika Idhang membaca pesan itu. Melihat namanya tertera di layar ponselnya saja terkadang membuat Idhang muak. Sampai pada akhirnya Idhang mengembuskan nafas panjang dan memilih untuk tidak membalas pesan itu. Idhang mengabaikannya. Hembusan nafas Idhang cukup mengganggu pendengaran Erland. Cowok keturunan Rusia itu menoleh heran ke arah Idhang dengan berjuta tanda tanya di kepalanya.
''Kenapa lo?''
Idhang melirik Erland kala Erland bersuara lantas memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Cowok ini seperti sedang menyembunyikan sesuatu. ''Gak pa-pa,'' jawab Idhang.
''Yakin lo gak pa-pa?'' Erland yang merasa khawatir, kembali memastikan keadaan temannya itu. Walaupun hanya dari hembusan nafas, Erland bisa menebaknya, kalau Idhang sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Raut wajahnya pun terlihat tidak biasa.
''Ya gue gak pa-pa. Emang kenapa?'' Idhang bertanya balik.
''Lo kaya orang pasrah gitu.''
''Gue? Enggak perasaan. Biasa aja.''
''Lo enggak lagi kena masalah kan?''
KAMU SEDANG MEMBACA
GELAP TERANG (SUDAH TERBIT)
Fiksi RemajaALASKA GEN 11 [ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] ''Kenapa bisa lo enggak suka gue?'' tanya Aya. ''Pertama lo berisik, kedua lo ganggu, ketiga lo murahan, dan keempat itu karena akal sehat gue masih berfungsi dengan baik buat suka sama perempuan gila kay...