43. LOVE TRIANGLE

513 135 10
                                    

JANGAN LUPA VOMMENT

SELAMAT MEMBACA 🖤💜

43. LOVE TRIANGLE

''Tidak ada yang lebih baik diantara mencintai dan dicintai karena keduanya sama-sama melibatkan hati''

-gelapterang-

Ruangan berdominan putih dengan bau khas yang berasal dari obat-obatan kini sedang menjadi tempat peristirahatan bagi seorang gadis yang baru saja ditemukan tiga hari yang lalu di Pulau Dolphin bersama seorang pria yang tak lain temannya sendiri. Ya, sudah tiga hari ini, Aya dirawat di Rumah Sakit Harapan Ibu karena mengalami dehidrasi ringan akibat dari kurangnya minum air putih.

Singkat cerita, di hari dimana Galang dan Arga menemukan ponsel Raga dalam keadaan mati, di hari itu juga mereka melacak ponsel Raga untuk mengetahui titik terakhir keberadaan cowok itu. Mereka mengambil ponsel itu dan mengecas ponsel itu di rumah Arga. Setelah ponsel Raga terpantau penuh, dengan segera mereka menghidupkan ponsel itu dan mengecek aplikasi ACP yang ada di ponsel Raga. Dan syukurlah, usaha mereka berhasil, mereka menemukan titik terakhir Raga berada yang tak lain ada di Pulau Dolphin.

Saat itu pikiran Arga dan Galang sudah kemana-mana. Mereka tidak bisa berpikir positif hanya karena kata 'pulau' yang menghantui benak mereka. Awalnya Arga dan Galang juga bingung, kenapa temannya  itu bisa ada di Pulau Dolphin. Karena yang mereka tahu, pulau itu kan jarang didatangi oleh orang-orang.

Kenapa Reksadana menculik Raga dan membawanya kesana? Atau mungkin Reksadana sengaja ingin mengasingkan Raga? Kalau pun memang benar, itu sudah kelewat batas. Bagaimana jika Raga tidak ditemukan dan mati kelaparan disana? Hanya dengan membayangkannya saja mampu membuat Arga dan Galang emosi. Tapi Arga dan Galang tidak terlalu dalam memikirkan hal itu, yang mereka pikirkan saat itu adalah bagaimana caranya agar mereka bisa pergi ke Pulau Dolphin untuk memastikan apakah benar Raga dan Aya ada disana.

Tidak menyerah begitu saja, mendengar nama Pulau Dolphin, Arga jadi teringat sesuatu. Kebetulan ada salah satu teman papanya yang memang bekerja di bidang perkapalan. Ini seperti keberuntungan bagi Arga karena tidak perlu larut-larut mencari cara. Cowok itu meminta tolong pada teman papanya dan untungnya dia mau dimintai tolong oleh Arga dan teman-temannya.

Arga pergi ke pulau Dolphin ditemani oleh Galang, Bima, Idhang, Erland, dan satu nahkoda yang memang ditugaskan oleh teman papanya Arga saat itu. Mereka mencari dan terus mencari. Tak peduli dengan panasnya matahari yang menyorot terik siang itu. Sampai pada akhirnya Raga dan Aya berhasil mereka temukan di sebuah pulau yang memang sangat sepi dari hiruk-pikuk.

Tapi dibalik pencarian ke Pulau Dolphin ini, Tira sama sekali tidak diikutsertakan oleh Arga. Semua itu Arga lakukan karena Arga tidak ingin Tira khawatir. Belum lagi saat Raga dan Aya ditemukan, posisinya itu Aya sedang dalam keadaan pingsan dengan wajah yang terlihat sangat pucat. Raga panik dan tak tahu harus bagaimana, namun beruntung karena Arga dan teman-temannya yang lain datang tepat waktu. Bagaimana jika tidak? Apakah Aya masih bisa tertolong?

Ngomong-ngomong tentang mamanya Aya, Raga sudah menjelaskan sejujur-jujurnya pada Tira dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Aya dan juga dirinya di hari itu sampai-sampai mereka berdua bisa ada di Pulau Dolphin. Tira mendengarkan semua penjelasan Raga dari awal hingga akhir. Wanita itu tidak marah. Ia hanya menyimpan rasa khawatir yang begitu dalam pada Aya.

''Saya senang. Kondisi kamu semakin hari sudah semakin membaik. Dan besok kamu sudah boleh pulang,'' ucap Dokter Ammar, salah satu dokter yang beberapa hari ini menangani Aya.

GELAP TERANG (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang