15. PUTRI KEONG DAN PANGERAN KODOK

567 234 15
                                    

JANGAN LUPA VOMMENT

SELAMAT MEMBACA 🖤

SELAMAT MEMBACA 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15. PUTRI KEONG DAN PANGERAN KODOK

''Ironinya, manusia selalu menyalahkan semesta. Padahal nyatanya salah sendiri. Mereka selalu menaruh rasa, lantas jatuh cinta dalam waktu yang lama pada orang yang enggan menerima''

-gelapterang-

''Aish!''

Aya misuh-misuh. Sudah hampir setengah jam dirinya berada di Lapangan Merdeka sambil mondar-mandir tidak jelas hanya untuk menunggu kedatangan si peneror. Ya, nyali gadis ini cukup besar untuk menemui orang misterius itu.

Tadinya, Aya berencana akan mengantar Tama ke rumah sakit, namun tidak jadi. Karena si peneror itu, kini rasa penasaran Aya lebih mendominasi. Aya penasaran dengan wujud asli dari seseorang yang selama ini sering mengiriminya pesan-pesan aneh yang Aya saja tidak tahu apa tujuan dia mengirimi pesan aneh seperti itu. Alhasil, Aya membatalkan rencana itu dan meminta maaf kepada Tama. Aya bilang kalau dirinya tidak bisa mengantar Tama ke rumah sakit karena ada urusan mendadak yang harus segera Aya selesaikan. Tidak banyak bertanya, Tama pun memakluminya dan memutuskan untuk pergi sendiri ke rumah sakit. Jujur, Aya tidak tahu apa tujuan Tama pergi ke rumah sakit. Apa dia sedang sakit? Tapi sepertinya tidak mungkin. Yang Aya lihat Tama seperti baik-baik saja kok. Atau ada seseorang yang ingin ia jenguk? Temannya? Saudaranya? Atau siapa? Apapun itu Aya benar-benar tidak tahu.

''WOI! LO SENDIRI YANG PENGEN KETEMU SAMA GUE! GUE TURUTIN KEMAUAN LO BUAT DATENG KE TEMPAT INI! JANGAN BUANG-BUANG WAKTU GUE. SIAPAPUN LO, GUE MINTA JANGAN JADI PENGECUT! TUNJUKIN WUJUD ASLI LO DI DEPAN GUE SEKARANG JUGA! LO PIKIR GUE BODOH? GUE TAU LO ADA DI SEKITAR SINI. GUE YAKIN LO DENGER. GUE MINTA SAMA LO BUAT JANGAN GANGGU HIDUP GUE APALAGI SAMPE NGIRIM BARANG-BARANG ANEH LAGI KE RUMAH GUE! TAPI KALO EMANG LO NGERASA PUNYA MASALAH SAMA GUE, KITA SELESAIN DISINI SEKARANG JUGA. KELUAR LO!!!''

Di tengah lapangan itu, Aya teriak-teriak layaknya orang gila. Kedua matanya menyapu area lapangan, berharap dirinya bisa menemukan si peneror itu. Aya kesal, dirinya yakin sekali kalau si peneror itu pasti hanya ingin bermain-main dengannya. Buktinya, sudah hampir setengah jam si peneror itu tidak mau menampakkan dirinya di depan Aya. Kalau tahu akan begini, lebih baik Aya mengantar Tama ke rumah sakit daripada harus membuang-buang waktu tidak jelas seperti sekarang ini.

''GUE MOHON, SIAPAPUN LO, SIAPAPUN LO TOLONG KELUAR!!! TUNJUKIN WAJAH ASLI LO SEKARANG JUGA! GUE MOHON. GUE DATENG BUAT KETEMU SAMA LO!''

Aya merasa sangat lelah. Lelah dengan semua hal yang telah dijalaninya hari ini. Gadis itu menyibakkan rambutnya lantas menurunkan tubuhnya. Dalam posisi jongkok, ia menelungkupkan wajah lelahnya itu. Butuh waktu beberapa detik untuk menenangkan dirinya. Terlebih pikirannya yang mungkin sedang sangat acak-acakan seperti benang kusut. Aya ingin bebas. Bebas dari segala hal yang membuat hati dan pikirannya kacau. Dirinya merasa seperti terbelenggu dengan suatu hal yang Aya sendiri saja tidak tahu itu apa. Yang jelas, seuatu yang tidak bisa Aya jelaskan secara rinci oleh kata-kata.

GELAP TERANG (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang