13

56.1K 3.2K 20
                                    

"Ah.. hah.. hah...hah.." Dean terbaring lemah, kepalanya terasa berputar setelah berhasil klimaks.

Johan melepas semua benda yang sejak tadi melekat di tubuh Dean. Akhirnya Dean merasa terbebas dari semua kekangan di tubuhnya.

Dean pikir semua sudah selesai tapi dia salah, Johan terlihat membuka bungkus kondom lalu memasangnya.

"Hah.. ah.. " Dean meremas seprei kasur saat Johan membuka kedua kaki Dean lalu mengarahkan p*nisnya di depan hole Dean.

"Kenapa ? Kamu lelah ?" Tanya Johan.

"Mm," Dean mengangguk pelan.

Johan merendahkan tubuhnya mengecup singkat pipi Dean.
"Tapi papa belum keluar.." bisik Johan dengan seringai di bibirnya.

Push!

Deg! Dean membulatkan matanya.

"Aakhh!" Desahan nyaring keluar dari mulut Dean, holenya terasa sakit saat p*nis Johan memaksa masuk.

"Unhg! Ngg!!" Dean mengigit bantal.

Johan bergerak maju dan mundur dengan tempo pelan lalu berubah cepat seiring waktu.

"Hah!! Aahh!! Aahhh!!" Dean tidak tau sudah jam berapa sekarang, yang dia tau sex keduanya sudah berlangsung lebih dari satu jam.

Johan bahkan melepas pengamannya dan keluar beberapa kali di dalam hole Dean.

Johan berhenti menghantam hole Dean saat Dean meminta Johan berhenti karena tubuhnya sudah mati rasa.

"Ku mohon.. hiks.. papa.. Huu.. sudah cukup.. hiks" Dean menangis meremas lengan Johan, dia menyesal meminta Johan memakai benda-benda itu padanya.

Tapi Johan tidak sepenuhnya mengerti, dia hanya berpikir Dean lelah dan ingin mengakhiri kegiatan mereka hari ini.

"Baik, papa berhenti sekarang" Johan memeluk Dean dari belakang memberi kecupan-kecupan singkat di pundak Dean.

Dengan pelan, Johan menarik p*nisnya keluar.

"Engg!!" Dean meremas kuat seprei kasur, rasanya sangat sakit. Dean bisa merasakan cairan lengket meluber keluar dari holenya.

Nafas Dean terdengar berat, dia tidak mampu bergerak untuk membersihkan tubuhnya.

Johan melihat hole Dean.
"Mau papa bersihkan sekarang ?" Tanya Johan.

Dean menyentuh tangan Johan.
"Mm." Dean mengelengkan kepalanya.
".. bi-biarkan aku tidur papa, aku bisa membersihkannya nanti"

Johan mengusap lembut rambut Dean.
"Baik.. Tidurlah"

Perlahan Dean menutup matanya lalu pergi ke dunia mimpi.

Saat Dean bangun di pagi hari, dia tidak menemukan sosok Johan di dekatnya padahal Dean tadi malam tertidur di kamar Johan.

Dean mencoba bangun dari posisi berbaringnya, dia melihat tangan dan paha dalamnya yang membiru juga beberapa kissmark di beberapa bagian tubuh Dean.

"Hah.." Dean meremas pelan rambutnya.
".. tubuh ku sangat sakit" gumamnya pelan.

Dean masih bisa merasakan denyut di belakang sana, dia tidak tau harus berbuat apa sekarang.

Kalau pun dia ingin lari, Dean tidak tau harus pergi kemana.

Dean tidak punya siapa pun untuk bisa membantunya.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Come to Papa (BL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang