14

51.7K 3.1K 51
                                    

Hari-hari Dean hanya bermain bersama Tania putri Johan yang sekarang menjadi adik tirinya lalu bermain juga bersama Johan di waktu tertentu.

Semakin hari permainan keduanya semakin menyudutkan Dean, tidak perduli Dean memohon bahkan menangis Johan tetap menyetubuhi Dean.

Hampir satu bulan Dean tinggal bersama Johan, beberapa kali pula Dean menangis di kamar mandi merasa sangat frustasi dengan kehidupannya.

Tubuhnya sangat sakit setelah keduanya selesai berhubungan intim, memar dan kissmark bukan hal asing lagi bagi Dean. Dia sudah terbiasa untuk semua itu.

.
.

Johan mengancing celananya setelah selesai menyentuh Dean yang sekarang hanya bisa terbaring lelah di atas kasur.

Johan melirik Dean sembari memasang dasinya.
"Dean.." panggil Johan.

"Iya papa ?" Jawab Dean.

".. kamu mau kuliah ?"

Dean diam sesaat, dia tidak menduga Johan akan membahas masalah perkuliahan.

Dean menopang tubuhnya menatap Johan.
"Aku ? Kuliah ?" Tanya Dean.

"Hm,." Johan mengusap pelan bibir bawah Dean yang sudah membengkak akibat ciuman dari Johan.

".. papa mau kamu mengambil jurusan manajemen bisnis, kamu mau ?"

Dean meremas seprei kasur, kuliah adalah impiannya tapi dia tidak punya uang untuk itu.

"Um," Dean menunduk.
"...tapi aku tidak punya uang untuk membayar uang semester"

Johan terkekeh pelan.
"Untuk apa kamu membayar ? Kamu akan kuliah di universitas dalam naungan JJ company.. kampus milik papa"

"Ah, Universitas bisnis itu ?" Tanya Dean.

"Iya, papa tidak punya universitas lain selain itu" Johan mengusap-usap rambut Dean dengan tawa kecilnya.

"Ta-tapi universitas itu sangat terkenal.. ak-aku hanya orang biasa, aku tidak cukup percaya diri masuk kesana"

Johan menangkupkan tangannya di wajah Dean.
"Sekarang kamu putra ku, putra papa harus punya rasa percaya diri yang tinggi...hm" Johan mengecup singkat sudut mata Dean.

"Sudah di putuskan papa akan mendaftarkan kamu kuliah, tidak ada penolakan dengan alasan tidak percaya diri"

Dean mengangguk.
"Hm, Dean mau kuliah"

Johan mendekat lalu memeluk Dean erat.
"Bagus, sekarang istirahat lah.. papa pergi kerja dulu" Johan mengecup singkat pucuk kepala Dean lalu berjalan keluar dari kamar Dean.

"Mm.." Dean kembali membaringkan tubuhnya, sesaat dia menyukai sikap lembut Johan tapi dia tidak menyukai sex yang menyakitkan seperti biasa Johan lakukan.

Tapi..

Walau pun begitu, Dean bersyukur bisa kuliah gratis agar dia bisa mencari pekerjaan dan keluar dari rumah besar Johan.

Mungkin itulah yang Dean pikirkan saat ini karena apa yang Johan pikirkan berbeda dengannya.

Johan ingin Dean mempelajari bisnis agar bisa mengambil alih perusahaannya.

Kurangnya komunikasi di antara keduanya membuat hubungan mereka penuh dengan kesalahpahaman.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Come to Papa (BL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang