Johan tertidur setelah sex keduanya selesai saat itu juga Dean diam-diam pergi dari rumah. Dean hanya membawa ponsel juga jaket oversize miliknya.
Hujan turun membasahi tubuh Dean, dia duduk di taman sembari menatap kakinya yang kotor karena Dean tidak memakai alas kaki saat pergi dari rumah Johan.
Air mata Dean berjatuhan.
"Hiks.. aku benci hidup ku" air mata Dean berjatuhan menyatu bersama hujan.Di rumah.
Johan bangun dari tidurnya, dia tidak menemukan Dean disisinya.Johan sempat berpikir Dean hanya pergi sebentar untuk menenangkan diri sehabis keduanya bertengkar jadi dia tidak terlalu mempermasalahkan itu semua.
Dia masuk ke dalam kamar mandi, Johan bisa melihat luka cakaran, gigitan juga memar biru di tubuhnya.
"Hah.." Johan menghela nafasnya berat ".. apa yang dia mau ? Aku sudah sebisa mungkin membuatnya senang" gumam Johan.
.
.Dean berteduh di bawah seluncuran anak-anak, dia memeluk tubuhnya karena merasa sangat kedinginan.
Bibir Dean bergetar.
"Hah...hah.. !" Dean meniup udara dari mulut ke kedua telapak tangannya mencoba mencari kehangatan.Ting.
Dean bisa mendengar pesan masuk ke ponselnya.
Dia pikir pesan itu dari Johan tapi saat dia membuka ponselnya, dia bisa melihat nama Frans disana.Frans bertanya apa Dean punya waktu besok untuk membantunya untuk menyusun jawaban mahasiswa lain lagi ?
Dean membalas.
'Kak.. apa kakak bisa memberi ku tempat berteduh sebentar saja ?'Melihat pesan dari Dean, Frans langsung berdiri dari posisi duduknya.
Dia langsung menelpon Dean.
Frans bertanya Dean sekarang ada dimana ? Dean memberitahu Frans kalau dia ada di taman di jalan X.Tanpa banyak pertanyaan, Frans langsung menyusul Dean.
Hanya berjalan kaki 10 menit dari apartemennya, Frans akhirnya menemukan Dean yang sekarang terlihat memprihatinkan.
Tubuhnya basah, kakinya kotor juga ada memar di sudut mata Dean dan luka di bibir bawah Dean.
"Apa yang terjadi ?" Tanya Frans, dia membantu Dean keluar dari bawah permainan taman.
Dean hanya menunduk tidak mau menjawab.
Frans berjongkok menyuruh Dean naik ke punggungnya."Ini pegang payungnya dan naik ke punggung ku"
"Ah, tapi kak-"
"Ayolah.. jangan menolak" Frans menarik kedua kaki Dean agar mendekat padanya.
Dean mengangguk, perlahan dia memeluk leher Frans. Frans dengan mudahnya mengangkat tubuh Dean lalu membawa Dean pergi ke apartemennya.
Frans mengendong Dean hingga masuk kamar mandi, Frans mencuci kedua kaki Dean.
Dean awalnya menolak karena dia merasa tidak enak pada Frans tapi Frans bersikeras untuk membantu Dean.
Selesai mencuci kaki Dean, Frans menyuruh Dean mandi lalu meminjamkan pakaian miliknya untuk Dean.
Dean bisa mencium bau sabun cuci di pakaian Frans, baunya sangat wangi.
Selagi Dean mandi, Frans memijat kepalanya. Dia mencoba berpikir positif, tapi dia tidak bisa.
Frans melihat banyak kissmark di paha dalam juga leher Dean.
'Siapa yang melakukan semua itu padanya ?' batin Frans..
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Come to Papa (BL 21+)
RandomDean tidak mampu menolak saat Johan menawarkan diri untuk membantu keuangan Dean. Dean pikir dengan bekerja seperti ini dia akan dengan mudah mendapatkan uang dan membeli apapun yang dia mau juga membantu ibunya yang saat ini bekerja sebagai tukang...