03

80.8K 4.8K 144
                                    

Dean meremas rambut Johan yang saat ini sibuk memberi Dean blowjob setelah sebelumnya Dean mandi terlebih dahulu untuk membersihkan tubuhnya.

"Uh.. uh.. Mnn!" Dean mengigit bibirnya, dia bisa merasakan hangatnya rongga mulut Johan juga lidah kenyal Johan yang sibuk bermain dengan p*nis Dean.

"Hah.. Ah.. Ah.. Akh!" Dean yang awalnya duduk di ujung kasur langsung terbaring dengan tubuh melengkung saat Johan menekan ujung p*nis Dean dengan lidahnya.

"Hah.. hah.." kepala Dean terasa berputar saat mencapai klimaks.

"Nn.." Johan membalur cairan kental milik Dean ke jarinya.

".. buka kaki mu" Johan memberi arahan untuk Dean menahan kedua kakinya agar Johan bisa dengan jelas melihat hole sempit milik Dean.

'Ah, sempit' mata Johan menatap sayu hole Dean, dia sudah sangat lama tidak berhubungan intim setelah menikah dan bercerai dari isterinya karena sebenarnya Johan seorang biseks.

Kesibukan Johan membuat dia tidak pernah mencari pasangan untuk di ajak berhubungan tapi melihat Dean untuk pertama kalinya Johan tau Dean bisa di ajak berkerjasama.

.
.

Perlahan Johan mendorong tiga jarinya masuk ke dalam hole Dean yang tadinya sudah dia bantu bersihkan terlebih dahulu saat di kamar mandi.

"Akh!" Dean meremas seprei kasur, walau pun di kamar mandi tadi Johan sudah cukup banyak menyentuh Dean tapi sensasinya saat masuk ke inti sex membuat libido Dean naik.

Dia tidak pernah menduga rasa aneh bisa menjalar ke seluruh tubuhnya saat di sentuh oleh Johan.

"Bagaimana rasanya.. ?" Tanya Johan yang saat ini terus menekan-nekan hole Dean.

"Mm.. aku tidak tau, rasanya aneh" kata Dean masih terus setia meremas seprei kasur.

'Apa perlu masuk lebih dalam lagi ? Aku belum menemukannya' pikir Johan.

Dia mendorong jarinya masuk lebih dalam lagi.

Deg!

"Akh!" Desahan kenikmatan keluar dari mulut Dean saat Johan menekan titik ternikmat di dalam holenya.

"Ketemu" Johan tersenyum senang.

Johan menarik jarinya keluar lalu beralih mengambil kondom dari dalam laci meja kecil di dekat kasurnya.

Deg.. Deg.. Deg..
Dean menyentuh dadanya yang sekarang berdebar kencang.

Dia bisa melihat p*nis besar Johan keluar dari sarangnya, Johan juga terlihat memasang salah satu kondom ke p*nisnya.

'Di-dia punya anak, itu wajar saja kan ?' batin Dean bertanya-tanya saat melihat ukuran p*nis Johan yang lebih besar 2x lipat dari milik Dean.

Setelah selesai memasang pengaman, Johan beralih pada Dean. Dia mendorong kedua kaki Dean ke depan kemudian mengarahkan p*nisnya tepat di depan bibir hole Dean.

Glup.
Dean menelan salivanya berat saat merasakan sesuatu yang terasa panas mengesek-ngesek bibir holenya.

"Aku masuk" kata Johan yang berhasil membuat wajah Dean berubah takut.

Melihat reaksi Dean, Johan merendahkan tubuhnya mengecup juga melumat bibir Dean singkat.

"Jangan takut, aku akan pelan-pelan" kata Johan mengusap keringat di dahi Dean.

"Hm," Dean mengangguk mengiyakan kata-kata Johan.

Setelah mendapat ijin, Johan mendorong pelan p*nisnya yang membuat Dean meringis kesakitan.

Johan mengambil pelumas dari laci meja lalu melumuri bibir hole Dean.

"Ugh!" Dean tidak mengerti, rasanya sangat sakit tapi ada sensasi dingin juga hangat dari p*nis Johan dan pemulas tadi.

"Ah .. hah.." Johan berhasil masuk tapi hole Dean terus-terusan menjepitnya, Johan merasa kesulitan bergerak.

".. tenangkan dirimu, ambil nafas pelan-pelan" kata Johan saat melihat Dean kesulitan bernafas.

"Ah.. hah.. hah.. " Dean menyentuh tangan Johan.

".. papa.. rasanya sakit.. Uhh.." kata Dean menatap Johan dengan mata yang sudah basah.

Mendengar Dean memanggilnya 'papa' libido Johan langsung naik.

'Shit! Wajahnya terlalu erotis. !' batin Johan yang sudah tidak bisa menahan diri lagi.

"Akh!" Dean membulatkan matanya saat Johan mulai bergerak.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Come to Papa (BL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang