01✅

19.3K 2K 4
                                    

Tak terasa sudah 4 hari aku disini yang kulakukan hanyalah memperbaiki wajahku untung saja ketika dizaman modern aku pandai dalam segala hal.

Sebenarnya wajah permaisuri lu mei itu cantik. Tapi karena racun yang ada didalam tubuhnya yang menyerang kulit agar ditumbuhi jerawat dan luka itulah yang membuat wajah permaisuri lu mei jadi buruk rupa.

Tenang saja liu xiao lu mei aku akan membuatmu cantik seperti sedia kala.

Dan sepertinya aku tahu pelaku yang memberi permaisuri lu mei racun, siapa lagi kalau bukan selir laknat zi fan. Awas saja kau zi fan akan aku buat kau menderita seperti permaisuri dahulu!

"hahahahahahaha"tawaku keras memenuhi kediamanku paviliun phoenix.

"permaisuri ada apa?"tanya dayang li yang penasaran mengapa aku tertawa keras.

Aku segera menoleh kepadanya dan,

Boooommm

"permaisuri wajah anda kembali normal!" teriak dayang li dengan keterkejutan yang ketara.

"sshhhttt diam jangan sampai orang-orang tahu." aku menaruh jari telunjukku dibibir dayang li sambil berbisik.

"tapi mengapa permaisuri bukankah lebih baik jika orang-orang tahu dengan begitu mereka tidak akan mencaci permaisuri lagi?" dayang li menatap ku heran.

"karena kalau mereka tahu apakah kau mau bertanggung jawab jika mereka membuat wajahku buruk rupa lagi?!" jawabku kesal terhadap dayang li memangnya dia ingin wajahku seperti dahulu yang buruk rupa itu? Maaf tapi aku tidak mau!

"hamba tidak berani permaisuri,saya akan merahasiakannya!" dayang li sujud di depanku sambil membenturkan kepalanya kelantai dengan keras.

Ugh itu pasti sangat sakit aku harus cepat menghentikannya kalau tidak kepalanya akan berdarah.

"berdirilah dayang li siapkan air mandiku." perintahku agar dia berhenti, aku jadi ngilu sendiri melihatnya tidak ada takutnya membenturkan kepala. Bisa-bisa dia gegar otak.

"baik permaisuri"

*****

Lu mei sedang berjalan-jalan bersama dayang li dibelakangnya.

Sepanjang koridor dapat lu mei dengar para dayang lain bergosip ria atau menghina lu mei secara terang-terangan

Tapi tak dihiraukan lu mei, untuk apa meladeni anjing mengonggong seperti mereka.

Lu mei menggunakan cadar karena tak ingin orang-orang tahu tentang wajahnya.

Diam-diam dayang li geram karena mereka berani menghina junjungannya tapi lama-kelamaan dayang li tidak bisa menahan kekesalannya sedangkan orang yang di bicarakan tak perduli.

"apakah kalian tidak malu membicarakan permaisuri apakah kalian ingin mati, karena orang yang membicarakan keluarga kerajaan akan dihukum mati!" ancam dayang li tapi para pelayan itu bukannya takut malah tertawa kencang menatap lu mei bagaikan sampah tak berguna.

"untuk apa kami takut tidak ada yang akan menghukum kami karena dia hanyalah sampah hahahaha" jawab seorang dayang yang mewakili yang lain.

"cih, sungguh berani seorang pelayan rendahan menghina sang phoenix agung!" gumam lu mei tapi semua yang berada disana mendengar gumamannya yang cukup keras karena di sengaja.

Seorang pelayan dengan beraninya menunjuk wajah lu mei yang tertutup cadar itu dengan wajah mengejek.

"mana ada phoenix agung lemah, jelek dan tidak berguna sepertimu kau bahkan lebih buruk dari sampah yang paling busuk sekalipun setidaknya selir agung lebih baik darimu walaupun dia adalah penggoda suami orang." cerca pelayan itu tak henti-hentinya menunjuk wajah lu mei.

Tanpa diduga lu mei segera menggengam tangan dayang tak tahu malu itu lalu meremasnya dengan kuat.

"argghhhh! apa yang kau lakukan? arrgghh lepaskan sakit!"jerit pelayan itu meronta-ronta.

'krakkk'

Dayang li melotot seketika ketika mendengar suara patah dari pelayan yang memaki lu mei tadi.

Tangan dayang itu lunglai kebawah menyisakan lebam di pergelangan tangannya berwarna ungu.

"Kau! Arggh sakit! Kau mematahkan tanganku!" jeritan pelayan itu semakin menjadi-jadi.

"apakah kau tak bisa diam hah ribut sekali mulutmu itu!?" sinis lu mei.

Bukannya diam dayang itu kembali berteriak menghina lu mei dengan berbagai macam hinaan.

"PLAAAKKK"

Suara tamparan begitu keras membuat dayang yang menghina lu mei terpelanting jauh.

"heh cuma itu kekuatanmu LEMAH kau mengatakan aku sampah tapi lihat sekarang kau lah yang SAMPAH!" tekan lu mei Dengan wajah meremehkan, dayang itu berani sekali memakinya sedangkan dia sendiri lemah.

Ya yang menampar dayang tadi adalah lu mei yang merasa geram akan ucapannya yang tidak di saring dahulu.

"awas saja kau permaisuri sampah akan ku buat kau tidak bisa bangun la- argghh!" ucapan dayang itu terputus dan berubah menjadi erangan kesakitan saat sebuah batang kayu memukul punggungnya entah dari mana lu mei menemukan batang kayu yang ia gunakan sebagai alat untuk memukul dayang tadi.

"apa tadi yang kau ucapkan aku tidak dengar" lu mei memiringkan kepalanya sambil menyeringai tajam.

Dayang tadi hanya bisa mengerang kesakitan karena tindakan lu mei yang tak terduga. Sedangkan dayang lain yang melihat kemarahan lu mei hanya bisa ketakutan dengan kaki yang bergetar hebat, dalam hati mereka terus merutuki kebodohan mereka karena telah berurusan dengan iblis yang selama ini bersembunyi dalam kelemahan seorang permaisuri yang dianggap lemah itu.

"Hahahahahaha" suara tawa lu mei terdengar sangat menyeramkan bagaikan tawa malaikat maut membuat para dayang berpikir dua kali untuk berurusan dengan lu mei.

"PENGAWAL!! TANGKAP PELAYAN TAK TAHU MALU INI DAN CAMBUK DIA 100 KALI TANPA HENTI CEPAT!!"teriak lu mei.

Para pengawal yang sempat melihat lu mei menghukum dayang-dayang itu merasa ketakutan melihat lu mei jadi mereka memilih menuruti perintahnya dari pada mati konyol.

Sesudah para dayang itu dibawa pergi oleh pengawal lu mei melanjutkan jalan-jalannya.

Ekspresinya biasa saja seperti tidak pernah terjadi apa-apa tapi tidak dengan dayang li yang makin ketakutan dengan lu mei tapi dia diam saja

"dayang li aku akan berjalan-jalan sendiri kau pergi kembali saja." ucap lu mei tanpa menoleh ke dayang li, dayang li langsung menurut tanpa bertanya karena ia yakin junjungannya bisa menjaga dirinya sendiri seperti tadi.

Sepetinggal dayang li, lu mei meneruskan kegiatan jalan-jalannya kembali.

Setelah sekian lama berjalan lu mei sampai di sebuah tempat tidak diketahuinya.

'puk'

Sebuah tangan kekar menepuk bahu lu mei,karena terkejut lu mei langsung menghajar empunya tangan kekar tadi dengan bela diri yang diketahui lu mei ketika di zaman modern.

Semua serangan lu mei dapat di tahan oleh pria yang tadinya menepuk bahu lu mei.

Karena merasa kewalahan pria tadi sigap memeluk tubuh mungil lu mei tapi lu mei memberontak dalam pelukan pria kekar dan tampan itu.

Mau tidak mau pria itu memeluknya kalau tidak bisa babak belur akibat seni bela diri lu mei yang begitu hebat.

"LEPASKAN AKU SIALAN" teriak lu mei melengking.

"tenang lah permaisuri ini aku SUAMIMU!"ucap pria yang saat ini memeluk lu mei dengan tenang.

mendengar kata 'suamimu' langsung membuat lu mei membatu.

'kalau dia suamiku,berarti dia? Tak mungkin!!'batin lu mei.

"kaisar xi tian yu" lirih lu mei dengan nada tidak percaya.

"hmmm" jawab pria itu sambil terus memeluk tubuh lu mei erat, seakan tak ada tempat bagi lu mei pergi.

Bersambung.

Empress Lu Mei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang