Hawa mencekam terasa menyesakan dada bertebaran dimana-mana, tiga pasang mata menatap tajam seorang wanita cantik bersurai putih keperakkan yang dengan santainya menatap balik ketiga orang tersebut.
Ya ketiga orang itu kaisar tian yu, kaisar zian atau mo zhang dan kaisar jing atau luan yi.
Lu mei dengan ekspresi datarnya menatap ketiga kaisar besar yang menatapnya seperti tersangka pembunuhan.
"permaisuri dari mana saja kau tadi bahkan tidak pamit pada zhen!" wajah kesal kaisar tian yu tidak berpengaruh sama sekali kepada lu mei.
"memangnya kenapa aku harus pamit padamu bukannya jika aku tidak kembalipun tidak ada dampaknya padamu tian yu!" lu mei menyesap tehnya tanpa memperhatikan ketiga pria di depannya.
"lu mei bisa kau jelaskan padaku mengapa kau sangat dekat dengan kaisar jing?" kaisar mo zhang bertanya dengan nada lembut dan dimatanya penuh perhatian ketika dia melihat lu mei tapi ketika melihat kaisar tian yu dan kaisar jing matanya penuh permusuhan dan kebencian.
"oh luan yi itu sahabatku dulu." jawab lu mei sambil memainkan helaian rambutnya yang terurai.
"kapan? zhen merasa permaisuri tak mempunyai sahabat dulu ketika masih kecil?" kaisar tian yu bingung perasaannya lu mei dahulu tak mempunyai teman maupun sahabat dari kecil hingga kaisar tian yu datang dan menjadi sahabat lu mei kecil dahulu ketika lu mei berumur 5 tahun.
"saat aku masih berumur 1 tahun sampai berumur 12 tahun lalu dia pergi entah kemana dan tiba-tiba datang di perayaan hari ini aku sangat terkejut melihatnya." jelas lu mei dan kaisar mo zhang menganggukan kepalanya tanda mengerti.
"tapi mengapa zhen tidak tahu permaisuri? zhen mengira permaisuri waktu itu tidak memiliki teman satupun?" lu mei menatap wajah tampan kaisar tian yu dengan tatapan datar.
"kau tidak tahu karena kau tidak bertanya tian yu!" ucap lu mei ketus, seketika kaisar tian yu terdiam memang benar ia tak pernah bertanya kepada lu mei apakah memiliki teman atau tidak.
Tubuh kaisar jian dan kaisar mo zhang gemetar menahan tawa melihat kaisar tian yu terpojok hanya dengan sebaris kata dari lu mei.
"kalian berdua tak perlu tertawa!" kedua kaisar itu langsung terdiam mereka tak ingin terkena amukkan lu mei.
'dasar bucin baru dibilang diam langsung diam huh sepertinya aku ada mainan baru nih hehehe lumayan ada 3 pria tampan yang bersedia bertekuk lutut padamu lu mei hehehe' batin lu mei.
"jadi kembali kepertanyaan awal kemanakah kamu pergi saat perayaan mei'er?" kaisar jing penasaran kemana lu mei pergi dengan ketua divisi siria dari kelompok black angel.
"aku pergi kemarkas black angel karena aku adalah anggota dewan divisi nufis." pernyataan lu mei sebenarnya separuhnya benar dan separuhnya salah.
Ketiga kaisar itu terkejut langsung membelalakan mata mereka selebar mungkin bahkan kaisar mo zhang sempat tersedak tehnya.
"bagaimana bisa!" ucap mereka serentak.
"yah bisa lah masa gak bisa" lu mei mulai kesal melihat tingkah laku mereka dan merasa sensitif seperti baru datang bulan.
"tap-" kaisar tian yu baru saja hendak bicara jari telunjuk lu mei lebih dulu bertengger manis di bibir kaisar tian yu.
"jangan banyak bicara, sebenarnya aku ada sesuatu yang aku hendak bicarakan" ucap lu mei serius wajahnya datar layaknya lantai.
"memangnya ada apa lu mei?" kaisar mo zhang penasaran.
Lu mei menarik kembali jarinya dari bibir kaisar tian yu lalu duduk kembali menampilkan ekspresi datarnya yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya itu.
"sebenarnya aku akan mengadakan lomba yaitu lomba memperebutkan cintaku yang menang akan dapat menikahiku dan yang kalah tak boleh muncul lagi dihadapanku."
Ketiga kaisar itu membatu mendengar perkataan lu mei lalu mencubit pipi mereka sendiri memastikan bahwa itu bukan mimpi.
Tapi tak berapa lama kaisar tian yu menggebrak meja dengan keras menampilkan wajah marahnya.
"apa maksudnya permaisuri kau mau meninggalkan zhen dan menikahi pria lain!" napas kaisar tian yu tak beraturan karena marah.
"siapa yang berkata begitu hah maksudku adalah jika kau menang maka aku akan tetap menjadi istrimu dan mereka berdua tak boleh menampakan wajah mereka didepanku sampai kapanpun itupun jika kau menang tian yu dan jika mereka yang menang maka aku akan menjadi permaisuri mereka dan kau tak boleh menampakan wajahmu lagi didepanku." jelas lu mei.
Wajah kaisar mo zhang dan kaisar jing berseri-seri membayangkan lu mei menjadi permaisuri mereka.
"tapi zhen tidak setuju!" tentang kaisar tian yu.
"aku tak peduli kau setuju atau tidak tian yu ini adalah hidupku dan aku bebas menentukan hidupku seperti apa dan kau tidak bisa menahanku lihatlah batasanmu tian yu jangan karena keegoisanmu kau membuat semua menderita ingat itu!" lu mei menunjuk wajah tian yu dengan perasaan sangat marah.
"baiklah jika itu maumu permaisuri tapi zhen pastikan zhen yang akan menang" sahut kaisar tian yu.
"baiklah aku akan memberi tahu peraturannya dengarkan baik-baik
Yang pertama kalian harus menuruti semua perkataanku tanpa membantah atau kalian akan dianggap kalah.
Yang kedua
Kalian harus memperhatikanku setiap saat tanpa berhenti dan tanpa mengeluh.
Yang ketiga
Kalian harus mendekatiku atau membuat aku menyukai kalian dengan cara apapun terserah kalian.
Yang keempat
Dilarang menyakiti sesama perserta lomba kalau berdebat boleh.
Yang kelima
Kalian harus melindungiku atau melindungi yang lainnya jika ada bahaya.
Pemenangnya akan mendapatkan aku dan yang kalah harus pergi dan jangan muncul lagi." lu mei berbicara panjang lebar hingga mulutnya terasa kering."hmmm tanpa kau katakanpun lu mei aku pasti melakukan semua peraturan itu karena aku sangat mencintaimu lu mei" ujar kaisar mo zhang tersenyum manis.
"aku pun sama aku pasti menuruti semua keinginanmu mei'er" kaisar jing tak mau kalah
Sedangkan kaisar tian yu hanya menghela napas pasrah.
Melihat semangat para kaisar itu lu mei tersenyum samar.
'permainan baru dimulai hahahaha'
*****
Tiada angin tiada hujan tiba-tiba dengan marah zi fan datang ke paviliun phoenix milik lu mei.
Kedua pengawal yang menjaga gerbang paviliun itu saling menatap satu sama lain dengan tanda tanya besar di otak mereka, ada apakah gerangan seorang selir agung datang dalam keadaan marah bahkan berjalanpun tidak anggun lagi.
Kedua pengawal itu langsung menyilangkan tombak yang dipegang mereka guna menghalangi zi fan untuk masuk, karena lu mei telah berpesan untuk tidak membiarkan siapapun masuk ke paviliunnya sembarangan.
"BERANI SEKALI KALIAN PENGAWAL RENDAHAN MENGHALANGI JALANKU!!..." teriak zi fan seperti kesetanan sembari memukul-mukul pengawal-pengawal itu.
"Ada apa ini?!" suara itu langsung membuat keributan itu diam dalam keheningan.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Lu Mei (END)
Historical Fiction(Part Lengkap dan selesai revisi) violine atau vio seorang ketua pasukan elit sebuah negara maju terkejut ketika mendapati dirinya telah bertransmigrasi ketubuh permaisuri yang terkenal buruk rupa dan tidak memiliki bakat apapun serta tidak disukai...