05✅

15.3K 1.7K 42
                                    

Seseorang dengan kecepatan tinggi melewati pembatas kediaman permaisuri paviliun phoenix yang tingginya mencapai 4 meter dengan sangat mudah. Seakan telah terbiasa melakukannya.

"huh semoga tak ada yang melihatku." gumamnya sambil berjalan layaknya seorang pencuri mengendap-endap.

Orang itu adalah lu mei yang baru saja pulang dari petualangannya.

Segera lu mei memasuki kediamannya dan langsung menutup pintu takut ada yang melihatnya.

Di dalam lu mei bertemu dayang li yang menangis tersedu-sedu sambil menggumamkan nama lu mei.

"hey! li'er mengapa kau menangis apakah terjadi sesuatu?" lu mei langsung memeluk dayang li berusaha menenangkannya.

"pe-permaisuri ya-yang mulia...yang mulia kaisar.." dayang li berusaha berbicara walaupun sesegukan karena tangisnya.

"tenanglah li'er bicaralah perlahan." lu mei mencoba menenangkan dayang li sambil memeluknya dan mengelus punggungnya dengan lembut.

"permaisuri, yang mu-lia kaisar diserang oleh orang tak dikenal dan sekarang terluka par-ah di paviliun naga permaisuri bagaimana ini?!!" dayang li menatap lu mei yang terdiam seribu bahasa.



Tak lama.


"hahahahahahahahahaha!" tawa permaisuri meledak sambil memegang perutnya sakit karena tertawa.

"yang mulia permaisuri anda kenapa?!!"panik dayang li mengira lu mei stress karena kaisar terluka.

"hahaha haduh perutku hahaha jadi kau menangis karena kaisar terluka? " lu mei mengahapus air matanya karena terlalu menghayati tawanya sendiri sambil menatap dayang li yang tampak bingung.

"tentu saja hamba menangis permaisuri hamba takut permaisuri akan kenapa-kenapa jika tahu yang mulia kaisar terluka." jawab dayang li jujur, dayang li sangat menyayangi lu mei dia takut lu mei akan panik atau stress nantinya.

"kaisar yang terluka dan kau yang menangis kau ini li'er untuk apa kau menangisi kaisar sedangkan aku sebagai istrinya saja tidak menangisinya kau seperti kurang kerjaan saja li'er" lu mei mengelengkan kepalanya sambil tersenyum geli.

Bagaimana tidak kaisar hanya terluka pun ditangisi bagaimana kalau kaisar mati mungkin satu kekaisaran pingsan kali.

"li'er siapkan air dingin untuk air mandiku dan juga siapkan pakaian bersih nanti aku akan mengunjungi kaisar."

Dayang li langsung pergi menyiapkan semua keperluan lu mei.

*****

Di depan paviliun naga, kediaman kaisar.

Lu mei berjalan anggun mendekati pintu kamar kaisar, seorang kasim melihat kedatangan lu mei tampak terheran-heran karena lu mei tak pernah datang mengunjungi kaisar sekalipun tapi kali ini dia datang dengan anggun dan berani bahkan mengangkat dagunya tinggi tak seperti sebelumnya.

Ketika melewati orang-orang biasanya dia menunduk dalam tak berani melihat orang-orang sang kasim tak habis pikir sang permaisuri berubah begitu drastis.

"kasim chu apakah kau tidak mengumumkan kedatanganku?" itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan, lu mei dengan nada tegas dan dingin membuat kasim chu gemetaran karena suara ataupun aura lu mei yang bahkan lebih mengerikan daripada kaisar tian yu sendiri.

'Mengerikan' batin kasim chu.

"YANG MULIA PERMAISURI TIBA" seru kasim chu lantang, para penjaga kediaman kaisar pun membukakan pintu bagi permaisuri.

Dari dalam ibu suri atau ibu dari kaisar tian yu segera berdiri menghampiri lu mei yang baru di ambang pintu dan langsung memeluknya sambil menangis.

Empress Lu Mei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang