14✅

9.1K 913 11
                                    

"aku merasakan rasa takut tidak bisa bertemu lagi dengan seseorang yang sangat aku sayangi, aku juga ingin sekali bertemu dengannya tapi aku tidak bisa karena aku tidak tahu dimana dia sebenarnya, jadi perasaan apakah ini tabib qiu?" ujar lu mei dengan wajah memelas dan putus asa untuk mencari jawaban.

Tabib qiu tersenyum seakan tahu jawaban dari pertanyaan lu mei.

"yang mulia itu adalah rasa rindu." jawab tabib qiu kalem lain halnya dengan lu mei yang heboh sendiri setelah mendengar perkataan tabib qiu.

Karena lu mei sudah menguburkan dalam-dalam perasaan-perasaan yang berkaitan dengan orang lain termasuk rasa rindu sejak di kehidupan sebelumnya.

"Tidakkk mungkin!! ini pasti salah tak mungkin begitu! Ini pasti perasaan lu mei yang asli jadi jangan panik vio huft," sangkal lu mei, sudah jelas lu mei benar-benar tak ingin berurusan dengan siapapun didunia ini apalagi dengan keluarga lu mei asli, tapi apakah bisa?

*****

Saat ini lu mei sedang menikmati tehnya di halaman kediamannya.

Ya, lu mei sudah mengakhiri aktingnya itu dan beberapa hari ini lu mei merasakan sakit hati kepada kaisar tian yu karena sudah mendengar rahasia tentang kakaknya ji guan yang saat ini masih bersembunyi karena kaisar tian yu akan membunuhnya.

"gege," lirih lu mei.

'mengapa aku merasakan rasa sedih ini padahal aku bukan lu mei asli tapi mengapa perasaanku begini apakah ini perasaan lu mei asli? Ah itu tidak mungkin, ini bisa saja karena aku pertama kali merasakan kasih sayang seorang saudara bahkan rela membunuh agar adiknya baik-baik saja tidak seperti adik jalangku dimasa depan yang bahkan rela mencuri kekasih kakaknya sendiri' batin lu mei yang tiba-tiba mengingat adiknya solia.

'huh'lu mei menghela napas kasar

"YANG MULIA KAISAR TIBA!!" seruan lantang kasim membuat lu mei tersedak teh yang diminumnya.

"uhuuuk uhuk uhuk" kaisar tian yu yang melihat lu mei batuk karena tersedak pun membantunya dengan mengelus punggung lu mei lembut.

"apa kau tidak apa-apa permaisuri?" mata kaisar tian yu bertemu dengan mata toska indah milik lu mei yang sedikit berair.

"huh dasar kau tian yu! Apakah kau sengaja agar aku mati tersedak hah!!" lu mei menatap tajam kaisar tian yu entah mengapa suasana hatinya semakin buruk karena kedatangan kaisar tian yu.

"maaf zhen tidak sengaja permaisuri." lirih kaisar tian yu menunduk seperti anak kecil yang sedang di marah oleh ibunya.

"pergilah kau datang hanya memperkeruh suasana hatiku saja!" ketus lu mei lalu meninggalkan kaisar tian yu yang masih menunduk dengan wajah sendu.

"apakah ini adalah dampak dari sumpah pembunuh paman waktu itu? Ah tidak mungkin" sangkal kaisar tian yu lalu melangkah pergi menuju kediamannya.

*****

Lu mei melangkahkan kaki kecilnya menuju sebuah taman yang dipenuhi oleh berbagai bunga warna-warni, dengan tatapan sendu lu mei duduk disebuah bangku ditengah taman itu.

Tiba-tiba sebuah tangan kekar mengelus lembut surai putih keperakan lu mei seketika lu mei mendonggak keatas melihat pemilik tangan kekar itu.

"luan yi?"panggil lu mei dengan mata memelas.

"ada apa mei'er kau tampak sangat sedih apa yang menggangumu hem" kaisar jing bertanya sambil menggenggam tangan mungil lu mei dengan lembut.

Lu mei menatap mata kaisar jing.

"apakah kau ingin aku bahagia luan yi?" lu mei melepas genggaman kaisar jing sambil memalingkan wajah tak mau menatap kaisar jing yang heran akan pertanyaan lu mei.

"tentu saja aku ingin kau bahagia mei'er" dengan mata berbinar lu mei memegang wajah tampan kaisar jing dengan harapan besar.

"benarkah?"

"ya untuk apa aku berbohong mei'er" senyum kaisar jing sangatlah menawan tapi tidak berpengaruh terhadap lu mei yang sudah kebal akan wajah tampan para kaisar yang mengejarnya.

"kalau begitu pertemukan aku dengan gegeku."

Permintaan lu mei langsung membuat kaisar jing memucat seketika.

"mak-maksudnya apa mei'er bukannya kau anak tunggal mana mungkin kau mempunyai seorang gege hahaha kau suka bercanda rupanya," tawa gugup kaisar jing seketika berhenti saat melihat lu mei yang menatap tajam kaisar jing dengan aura membunuhnya.

"aku tidak bercanda luan yi! Jika kau tidak mau mempertemukanku dengan gegeku maka aku akan pergi mencarinya sendiri tanpa dirimu kau kira aku hanya wanita lemah hah jangan pikir aku akan menyerah begitu saja ingat itu!" wajah lu mei menjadi dingin lalu pergi begitu saja tanpa menoleh lagi.

Dengan perasaan kesal lu mei pergi dari istana menuju ke markas besar kelompok black angel.

"panggil ketua divisi sats dan ketua divisi arien kemari"perintah lu mei kepada salah satu anak buahnya.

Setelah anak buahnya pergi tak lama muncul dua orang laki-laki gagah dengan pakaian serba hitam menghampiri lu mei lalu berlutut di hadapannya.

"hormat kami master" ucap kedua pria itu kompak.

"hmm berdirilah aku ada tugas untuk kalian berdua," lu mei masih tetap dengan wajah datarnya,keduanya berdiri dengan tegap.

"aku ingin mu lien mencari tahu tentang keberadaan orang yang bernama xuan ji guan lalu untukmu xien lao aku ingin kau membawa xuan ji guan kemari jika kalian menemukannya,bawalah dia diam-diam dan jangan menyakitinya kalau bisa kalian bius saja dia agar tak memberontak mengerti?" tanya lu mei dengan lantang.

"mengerti" lalu dua pria itu menghilang layaknya bayangan.

"aku harap kita segera bertemu gege" lu mei mengulum senyum tipis di bibir merah mudanya.

*****

Seorang pria tampan bersurai putih keperakan tampak merenung disebuah gubuk jauh dalam hutan

"mei-mei, gege rindu padamu apakah mei-mei masih mengingatku? Ah tak mungkin mei-mei mengingatku sudah lama sekali aku penasaran seperti apa mei-mei sekarang? Aku harap mei-mei baik-baik saja semoga." matanya menatap lurus kedepan seuntai senyum melintas di bibirnya membayangkan sang adik ada di hadapannya tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya kepadanya.

Tak terasa air mata tumpah dari mata toska miliknya.

"mei-mei...gege sangat rindu padamu" tubuhnya gemetar menahan tangis.

'srek-srek' suara semak-semak menyadarkan pria itu dari rasa sedihnya.

Tak lama muncullah dua orang pria berbalut pakaian abu-abu berjalan sangat cepat Lalu memukuli tubuh ji guan tanpa ampun dan sangat brutal, bahkan tubuh ji guan sudah penuh dengan lebam dan luka ringan..

Setelah puas memukuli ji guan kedua orang itu berjalan masuk kedalam pondok yang ji guan tinggali, terdengan krasak-krusuk kegiatan kedua orang itu yang terus membongkar apapun yang ada didalam gubuk itu bahkan suara umpatan dan makian terdengar sampai keluar.

"sial tidak ada barang berharga sedikitpun disini!" ujar salah satu orang itu yang ternyata adalah seorang perampok.

Kedua orang itu keluar dari gubuk lalu menatap tubuh ji guan yang tidak sadar ditanah, seorang dari mereka bahkan sempat-sempatnya menendang perut ji guan dengan keras, lalu meninggalkannya begitu saja.

"lu...m..ei"

bersambung.

Empress Lu Mei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang