Matahari bersinar terang membuat seorang wanita cantik bersurai putih keperakan yang sedang duduk santai di sebuah taman menutup matanya silau.
Rambutnya terurai indah dan berkibar di terpa angin.
Sebuah tangan kekar seputih giok mengelus lembut surai keperakannya itu.
Wanita itu mendonggak menatap sang pemilik tangan.
"oh, gege duduklah bersamaku." dengan lembut lu mei menarik tangan ji guan untuk duduk bersamanya.
"mei-mei, nampaknya kau senang hari ini. Ada apa? Katakan pada gege." ji guan menatap lu mei penuh minat.
"ah tidak apa apa gege cuma aku merasa bebas saja dari kekangan para kaisar bodoh itu yang tak tahu mengerti perasaan orang lain." sarkas lu mei mengingat ketiga kaisar tampan yang selalu mengejarnya.
Ji guan hanya menggelengkan kepalanya pelan, ji guan sudah mengetahui tentang lu mei yang sudah menikah dengan kaisar tian yu keponakan pangeran xi bei gu yang sempat ingin melecehkan lu mei waktu itu dari feng yi.
Ji guan tak menyangka hal itu akan terjadi dan merasa kasihan terhadap adiknya yang harus hidup dengan laki-laki tidak tahu diri seperti kaisar tian yu.
"sudahlah jangan mengingat mereka lagi bagaimana kalau kita pergi kepasar ayolah mei-mei," bujuk ji guan mencoba membuat adiknya sedikit melupakan beban pikirannya.
"baiklah tapi sebelum itu kita harus mewarnai rambut kita dahulu agar tidak ketahuan oleh pihak kerajaan." lu mei berdiri langsung menarik tangan ji guan menyeretnya masuk kedalam markas black angel.
Lu mei dan ji guan mewarnai rambut mereka berwarna hitam, lu mei memberikan sesuatu kepada ji guan itu sebuah kotak.
"apa ini mei-mei?" ji guan bingung benda yang menyerupai iris mata berwarna gelap.
"itu softlens, di pakai di mata karena mata kita berwarna khas klan xuan maka harus disembunyikan juga, sini aku pasangkan dimata gege buka lebar-lebar mata gege biar mudah masukkannya." dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya menahan kelopak mata ji guan agar tidak tertutup.
"lihat lah gege!" seru lu mei setelah selesai memasang softlens dimata ji guan sambil memegang cermin kaca yang telah dibuatnya sendiri.
Pantulan bayangan di cermin itu tampak seorang pria tampan bersurai hitam dengan iris mata berwarna hitam.
"wah mei-mei ini benar-benar berubah!" serunya seperti anak kecil yang baru melihat cermin pertama kali.
"Tentu saja, hebat bukan? Ini adalah buatanku sendiri." ujar lu mei menyombongkan diri.
Ji guan hanya mengangguk mengiyakan perkataan lu mei. Lu mei sengaja menciptakan banyak barang-barang modern demi memudahkan kelompoknya menjalankan misi.
"emm baiklah ayo kita jalan-jalan gege!" ji guan hanya bisa pasrah diseret lagi oleh lu mei.
*****
Di pasar"ah gege aku mau itu." lu mei menunjuk kedai yang menjual daging bakar yang tampak menggoda dengan bumbu dan minyak yang meleleh karena dibakar dengan panas yang pas.
Setelah membeli makanan itu lu mei dan ji guan melanjutkan kembali jalan-jalan mereka. Namun, ada sesuatu yang menarik perhatian lu mei ketika melihat banyak orang berkumpul seperti melihat sesuatu?
"permisi bibi itu ada apa ya? Kok banyak yang ngumpul." tanya lu mei kepada seorang wanita paruh baya yang sedang menjual kacang rebus.
"oh, itu ada pertandingan bagi petarung muda jika menang akan mendapat 15 tael emas makanya banyak yang ingin melihat pertarungan itu." jelas wanita itu tersenyum ramah.
"oh jadi begitu terima kasih bibi." lu mei mendekati kakaknya yang menatapnya dengan ekspresi yang sulit terbaca.
"kau tidak akan mengikuti pertandingan itu kan mei-mei?" mata tajam ji guan menatap wajah lu mei yang tersenyum manis kepadanya.
"tentu saja." jawaban itu membuat ji guan bernapas lega dia pikir lu mei akan mengikuti pertandingan itu jujur saja ji guan sangat takut adiknya terluka, ji guan tersenyum senang.
"aku ikut." sambung lu mei seketika senyum ji guan runtuh bagai tembok di terpa angin tornado.
"mei-mei jangan nanti kau terluka!" tapi terlambat lu mei sudah memasuki garis pertandingan yang artinya dia berpartisipasi.
Ji guan melongo melihat keberanian adiknya yang tidak ada habisnya itu. Yah, bukan ji guan tidak tahu bahwa lu mei adiknya itu adalah master lian shan yang membangun black angel tapi mau bagaimana lagi sifat ingin melindungi adiknya sudah mendarah daging.
Lawan lu mei seorang pria berotot kulitnya gelap sepertinya terbakar matahari, matanya meremehkan lu mei yang bertubuh kecil perempuan lagi.
"hahaha gadis kecil kau mau melawanku? Lebih baik kembali saja kerumahmu menyusu pada ibumu sana hahaha" para penonton juga menertawakan lu mei juga mereka mengira lu mei itu lemah hanya bermodalkan nekat saja.
Bukannya marah lu mei menyeringai tajam seakan semua hinaan itu bukan di tujukan kepadanya.
Lu mei mengepalkan tangannya tanpa aba-aba lu mei menonjok wajah pria itu dengan keras hingga terpelanting sejauh 5 meter, pria itu langsung pingsan dengan hidung dan mulut mengeluarkan darah.
Tiba-tiba penonton hening tak ada yang tertawa lagi semuanya melotot dengan mulut terbuka lebar. Sudah jelas mereka syok bagaimana gadis bertubuh kecil bisa mengalahkan seorang pria yang ukuran tubuhnya dua kali lebih besar darinya?
Dengan langkah santai lu mei menghampiri pria yang tergeletak tak sadarkan diri itu.
"cih, lemah aku mengira setidaknya kau bisa menahan dua kali seranganku tapi apa cuma sekali langsung pingsan!" cerca lu mei lalu berbalik badan menunggu lawan berikutnya.
Ji guan yang melihat pertarungan lu mei menelan ludah susah payah
'adikku ternyata lebih menyeramkan daripada raja iblis kalau begitu aku harus hati-hati kalau tidak habislah riwayatmu ji guan.' batin ji guan sambil bergidik ngeri.Tak lama ada seorang pria kekar namun ia menatap lu mei tajam seolah lu mei adalah ancaman terbesar dalam hidupnya.
Sebuah bogeman datang dengan cepat menuju wajah imut lu mei. Namun karena refleks lu mei yang cepat, bogeman itu hanya menabrak angin hampa.
Lu mei hanya tersenyum remeh memandang pria itu yang tampak kesal karena pukulannya tidak mengenai lu mei sedikitpun, itu membuat harga dirinya turun drastis.
Masa seorang pria gagah sepertinya di kalahkan oleh seorang gadis bertubuh kecil.
"wah... Paman hebat sekali ya~ bisa membuatku sempat lengah dan hampir saja terkena pukulan paman hehehe" puji lu mei. Namun dalam pendengaran pria itu lu mei seperti mengejeknya lemah.
Karena kesal pria itu mencoba memukul lu mei sekali lagi tapi kali ini nampaknya bukan hari yang baik bagi pria itu.
Karena tiba-tiba ada sebuah pukulan dari arah belakang yang membuat pria itu tersungkur dan pingsan ditempat.
"ups sepertinya aku memukulnya terlalu kuat?" ujar lu mei dengan wajah polos tanpa dosa.
Semua orang bisa ternganga melihat kecepatan lu mei berpindah tempat dari depan pria itu dan tiba-tiba muncul dibelakang pria itu seperti hantu?
Semua lawan lu mei kalahkan dengan sekali pukul membuat semua orang terkagum-kagum dengan kekuatan gadis kecil itu.
Lu mei pulang sebagai pemenang dari pertandingan tadi dengan membawa 15 tael emas di tangannya.
Dengan riang lu mei dan ji guan pulang kembali kemarkas black angel dengan bersenandung kecil. Sedangkan ji guan menghela napas lega karena adiknya baik-baik saja tanpa luka sedikitpun.
Sesampainya disana.
Ketua divisi siria feng yi mendekati lu mei lalu berbisik sepertinya ada yang penting.
"APA KAISAR TIAN YU DATANG KEMARI!"
bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Lu Mei (END)
Historical Fiction(Part Lengkap dan selesai revisi) violine atau vio seorang ketua pasukan elit sebuah negara maju terkejut ketika mendapati dirinya telah bertransmigrasi ketubuh permaisuri yang terkenal buruk rupa dan tidak memiliki bakat apapun serta tidak disukai...