32✅

4.4K 477 12
                                    

Seorang pria bertubuh kurus berlari tunggang-langgang menuju seorang pria lainnya yang tengah menikmati tehnya sambil menikmati pemandangan yang begitu indah yang ada dihadapannya.

Pria kurus itu segera berlutut dengan postur tubuh seperti memberi penghormatan pada pria tampan yang berbalut hanfu sutra halus itu.

"ada apa?" tanya pria tampan itu sembari meletakan kembali cangkir di tangannya keatas meja.

"Tuan kami telah menemukannya." pria bertubuh kurus itu melapor dengan napas tersengal karena terus berlari kemari hanya untuk melaporkan suatu hal pada Tuannya.

Garis di bibir pria tampan itu tertarik keatas membentuk senyum tipis membuat pria bertubuh kurus itu menganga tidak percaya, bagaimana mungkin tuan yang terkenal dingin dan kejam ini tersenyum?.

"Bagus... sekarang tugas kalian adalah mengawasi DIA lalu laporkan padaku jangan sampai ada yang terlewatkan!" tegas pria itu.

"Baik Tuan" pria kurus itu lalu pergi setelah memberi hormat pada pria yang ia sebut Tuan.

"aku jadi tak sabar menemuimu Lu Mei. Akan ku buat engkau menjadi milikku dan para kaisar sialan itu menyerah terhadapmu hahahahaha Kau hanya milikku, hanya milikku seorang!"

*****

"Aduh bagaimana ini? Nyonya tolonglah kami!" seorang wanita paruh baya dengan seorang anak laki-laki dalam gendongannya tengah meminta pertolongan kepada seorang wanita lainnya yang sedang mengobati anak lain yang tengah sakit.

Wanita yang tengah mengobati anak-anak itu adalah Lu mei yang menjadi relawan untuk merawat dan mengobati anak-anak malang yang menjadi korban ketamakan para pejabat yang ada di wilayah itu.

"Astaga! mengapa bisa begini," gumam lu mei tak percaya melihat anak laki-laki yang berada di gendongan wanita paruh baya itu.

Bagaimana tidak lu mei terkejut, pasalnya anak laki-laki itu terluka parah pada bagian perutnya bahkan terlihat bolongan yang cukup besar yang terus mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Tanpa banyak basa-basi lu mei segera mengambil alih gendongan anak laki-laki yang tengah sekarat itu lalu meletakkannya ditempat tidur.

Anak laki-laki itu terus menangis dan terus menggumamkan kata sakit di setiap detiknya, membuat lu mei merasa kasihan. Mengapa anak sekecil ini harus menanggung rasa sakit yang begitu parah ini.

Dengan cekatan tangan lu mei menjahit kembali luka itu agar tertutup dan tidak mengeluarkan darah yang banyak lagi sedangkan anak itu sudah terlelap karena bius yang lu mei berikan. Sebelum kemari lu mei telah mempersiapkan alat-alat medisnya yang ia bawa dari markas black angel agar ketika ia membutuhkannya ia tak perlu repot untuk menggunakan bahan seadanya yang belum tentu steril dari kuman dan kotoran.

Lu mei yang sedang mengobati anak itu sebenarnya cukup terganggu dengan tangisan si ibu dari anak yang sedang ia tangani, tapi apa boleh buat ia tak bisa menyalahkan si ibu yang sangat ketakutan apabila terjadi hal yang buruk terhadap anaknya.

'bila aku terluka seperti ini apakah ada yang akan menangisiku? Atau khawatir padaku? Hmm aku rasa tak mungkin karena aku bukanlah orang yang berharga bagi orang lain bahkan adikku sendiri senang akan kematianku apalagi orang lain seperti tian yu mana akan dia mengkhawatirkanku yang ada dia akan mencari permaisuri baru dan selir yang banyak. Sungguh miris hidupmu lu mei, aku jadi iri pada anak ini.' batin lu mei sendu.

Namun, lamunan lu mei terhenti di kala rumah yang ia jadikan rumah sakit dadakan itu di dobrak paksa oleh sekelompok orang yang berpakaian seperti prajurit pemerintahan daerah.

"SERET SEMUANYA KELUAR!!" teriak salah satu prajurit itu yang langsung menyeret semua orang dari rumah itu, mulai dari anak-anak hingga orang tua yang lanjut usia yang tengah terluka dengan tidak berperasaan.

Bahkan lu mei pun tak luput dari seretan paksa prajurit tak berhati itu. Namun, lu mei hanya diam tak melawan karena ia sudah merencanakan sesuatu dalam otak liciknya.

Setelah semua orang keluar, segera salah satu prajurit itu membakar rumah sakit dadakan yang dibuat lu mei hingga habis menjadi abu.

Sampai pada tahap itu lu mei masih diam dengan ekspresi tenangnya lain lagi halnya dengan orang-orang yang disekitarnya ada yang menangis, ada yang menjerit histeris, bahkan ada yang mengerang kesakitan.

"Kelompokan mereka sesuai umur dan juga pisahkan wanita dan pria!" dan terjadilah pengelompokan itu, lu mei beserta 13 wanita lainnya di giring ke sebuah rumah yang cukup besar dan luas.

Para prajurit yang menggiring para wanita itu tersenyum mesum yang tentu saja lu mei sangat mengerti senyum yang membuatnya gemes ingin mematahkan leher mereka satu persatu.

Setelahnya para wanita itu dipisahkan sejauh beberapa meter para prajurit itu mulai mengerubuti satu persatu wanita itu layaknya semut bertemu gula.

Lu mei dihadang 6 orang pria dengan liur menetes dari sudut bibirnya, lu mei hanya senyum dengan gaya menggoda agar para pria itu mendekatinya.

Seolah mendapat lampu hijau para pria itu mendekati lu mei dengan mata yang berapi-api, satu hal yang mereka tidak tahu lu mei telah mengeratkan genggamannya karena merasa tangannya sangat gatal ingin membunuh.

Tangan lu mei segera bertengger manis di leher salah satu pria itu lalu melintirnya kebelakang hingga tubuh pria itu melemah dan tak bernyawa, para pria itu terkejut bukan main melihat satu rekannya sudah tak bernyawa ditanggan lu mei.

"hehehehe hahaHAHAHAHAHA AKU BAHAGIA... HAHAHAHAHA AKU SENANGGGG!" lu mei tertawa bahagia. Namun, di telinga para pria itu seperti tawa seorang psychopath yang haus darah.

5 pria yang tersisa itu mulai mundur saat lu mei menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, lain lagi dengan lu mei yang melihat mereka mundur justru dirinya melangkah maju dengan seringaian terpatri apik diwajah imut dan cantiknya.

Geram karena mangsanya terus mundur menjauh darinya lu mei mulai berlari dan menerjang salah satu pria itu lalu mematahkan lehernya. Tidak berhenti sampai di situ lu mei juga mengeluarkan belati dari balik hanfunya lalu mulai melukai satu persatu dari pria yang yang berprofesi sebagai prajurit pejabat daerah itu dengan brutal dan membabi-buta.

Para wanita yang awalnya takut akan ternoda oleh para pria haus belaian itu kini terdiam seribu bahasa saat melihat lu mei yang mereka kenal sebagai seorang tabib kini berkelahi dengan para pria itu dengan lincah dan tangkas seperti seorang ahli bela diri.

Satu persatu para pria itu tumbang dengan keadaan mengenaskan dan sudah tak bernyawa, sungguh lu mei sekarang adalah panutan para wanita itu karena di tempat mereka wanita di anggap makhluk yang lemah dan tidak bisa melawan perbuatan pria dan tidak bisa hidup tanpa pria yang menyokong kehidupan mereka.

Tapi kini mata mereka terbuka dan tersadar akan opini yang salah, tidak semua wanita itu lemah buktinya ialah lu mei yang melawan semua pria itu seorang diri dan dirinya menang walau sendiri.

Sedangkan lu mei tidak tahu bahwa banyak yang memandangnya dengan tatapan memuja, semua prajurit itu semuanya telah dihabisi oleh lu mei. Bahkan penampilan lu mei sekarang sangat mengerikan karena seluruh hanfu dan wajahnya banyak cipratan darah sehingga lu mei benar-benar nampak seperti psychopath sejati.

Seakan puas dengan perbuatannya lu mei sampai tak menyadari kedatangan seorang pria di belakangnya.

"lu mei, Apakah itu kau?"

Bersambung.

Hola kangen author gak.....

Hayo ada yang tahu siapa laki-laki yang ada di panel awal cerita...?

Ayo tebak siapa itu?

Author bocorin sedikit ya~

Laki-laki yang disebut tuan di panel awal cerita itu berasal dari masa depan dan dia sangat mengenal lu mei.

Ada yang sudah dapat gambaran...?

Oke kalian bisa jawab di kolom komentar siapa sebenarnya si tuan itu.

Empress Lu Mei (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang