Bab 7: Tabir Pengkhianatan

881 127 14
                                    

Pukul sembilan lebih, Harry duduk gelisah di belakang mejanya. Sedari tadi dia menunggu Draco yang tak kunjung datang. Rasanya sudah tidak sabar ingin segera menguak kebenaran atas memori Draco yang terakhir. Harry butuh jawaban segera, apa kiranya maksud Draco mengunjungi makam Hermione dan memberikan memori mengenai itu kepadanya.

Pintu ruangannya diketuk. Harry segera berdiri dan menyambut orang yang dikiranya Draco. Ternyata tebakannya salah. Itu hanyalah seorang Auror yang membawakan laporan mengenai kasus usaha pembobolan salah satu brankas Bank Gringotts kemarin. Atensinya tidak terfokus ketika anggotanya berbicara menjelaskan. Kepalanya penuh terisi oleh ketakutan akan kebangkitan Voldemort.

Sampai pada akhirnya Auror tersebut berhenti berbicara, Harry mengangguk seadanya dan mempersilahkan pria tersebut pergi. Dirinya kembali menghadapi lamunan panjang mengenai hal yang lebih urgensi menurutnya. Belum ada titik terang dari kasus Lucius. Belum juga ada kabar dari Kingsley yang katanya mengutus Unspeakable untuk membantu menyelidiki lebih lanjut.

Tiba-tiba sebuah memo antardepartemen masuk dan melayang di atas meja. Harry langsung menyambarnya dan membuka lipatan berbentuk pesawat kecil tersebut. Ternyata sebuah pesan dari Kingsley yang menyuruhnya menghadap sekarang juga jika sedang tidak sibuk. Cepat-cepat Harry berdiri dan berjalan tergesa-gesa menuju Kantor Perdana Menteri Sihir. Dia berharap ini ada hubungannya dengan para Pengikut Voldemort dan Pembalik Waktu.

Harry berdiri tak sabar di depan kisi-kisi keemasan menunggu lift. Beberapa orang menyapanya dan ditanggapi dengan tanpa respon. Dia terlau sibuk menggerutu dan mengomel dalam hati atas lamanya lift tiba di lantai tersebut.

Akhirnya dengan bunyi gemerincing berisik, lift turun dan berhenti di hadapannya. Kisi-kisi membuka, beberapa orang keluar dan Harry segera masuk. Kini hanya ada empat orang di dalam lift tersebut yang salah satunya adalah Harry. Memo antardepartemen keluar-masuk sesuai kebutuhan. Lalu kisi-kisi kembali menutup, dengan bunyi denting lift bergerak naik. Bunyi gemerincing rantai terdengar lagi.

Suara dingin wanita yang selalu didengar ketika menaiki lift, berkata, "Tingkat Satu, Kantor Menteri Sihir dan Staf Pendukungnya."

Kisi-kisi keemasan menggeser terbuka. Harry segera turun tanpa peduli bahwa telah menabrak seorang penyihir wanita paruh baya yang lalu mengomel tanpa henti. Fokusnya sudah tiba terlebih dahulu di Kantor Kingsley. Dia berharap banyak mendapat kabar baik dari kasus ini. Dia sudah ingin sekali merampas Pembalik Waktu itu dan mengakhiri segala rencana busuk para Pengikut Voldemort.

Dalam departemen ini diisi oleh banyak orang pandai dan berbakat yang terkesan angkuh dan menyendiri. Harry tidak pernah menemukan lebih banyak orang yang akan menyapanya. Hampir semuanya duduk atau berjalan dengan posisi kepala menunduk membaca lembaran perkamen di tangan, mulut bergumam, dan tatapan juling di balik kacamata.

Harry melihatnya. Ruang Kerja Menteri Sihir memiliki pintu yang lebih megah dari ruangan lain di bangunan ini. Huruf-huruf keemasan berpendar ditimpa cahaya di bagian atas pintu. Baru saja Harry mengetuk sebanyak tiga kali, pintu itu langsung membuka secara gaib. Kingsley menyambutnya di belakang meja dengan ekspresi datar yang biasa.

"Duduklah!" perintah Kingsley, ketika Harry sudah menutup pintu dan maju menghadapnya.

"Bagaimana? Apakah ada kabar lanjutan?" Harry duduk dengan tergesa. Kilatan keringat di wajahnya membuat kacamatanya sedikit berembun.

"Pagi tadi aku mendapat laporan baru dari salah seorang Unspeakable. Ya, seperti yang pernah kukatakan, aku melibatkan kembali beberapa Unspeakable karena ini ada sangkut-pautnya dengan Pembalik Waktu yang perlu diamankan oleh Departemen Misteri. Masing-masing memiliki tugas yang berbeda. Yang sudah melapor kepadaku baru satu orang, dan dia adalah orang yang memata-matai Draco Malfoy. Maaf, Harry, aku merasa perlu untuk memata-matainya. Dan rupanya kecurigaanku tidak salah. Aku menemukan beberapa fakta baru mengenai pemuda itu."

Harry Potter and The Time TurnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang