Bab 15: Sekarang adalah Lampau

829 128 14
                                    

Harry, Ron, dan Draco Dewasa telah menghabiskan waktu selama empat hari tiga malam di Grimmauld Place. Tempat itu tidak aman, sebenarnya. Mereka harus memperbaiki proteksi tempat itu untuk menghindari Pelahap Maut menerobos ke dalam Mantra Fidelius yang berhasil ditembus Yaxley beberapa waktu lalu.

Peristiwa itu terjadi saat Harry, Ron, dan Hermione Remaja berusaha mencuri kalung Slytherin dari Dolores Umbridge. Mereka harus menggunakan Ramuan Polijus untuk menyamar dan masuk ke dalam Kementerian. Pada akhirnya misi yang mereka jalankan berhasil.

Naas, mereka hampir saja tertangkap, jika saja Hermione tidak sigap mengambil sebuah keputusan untuk mengecoh Yaxley. Namun, harga yang dibayarkan adalah rahasia besar keberadaan Grimmauld Place.

Harry Dewasa tidak pernah keberatan atau mengeluh mengenai perkara itu. Toh, yang dia tahu tempat ini telah kembali ke tangannya paska perang. Dia hanya perlu memperbaiki proteksi yang melindungi tempat ini. Dengan begitu Pelahap Maut—atau bahkan Snape tak akan mampu menyentuh tempat ini lagi.

Sayangnya mereka harus menelan kenyataan pahit karena telah kehilangan jejak Harry, Ron, dan Hermione Remaja. Harry dan Ron Dewasa berusaha mengingat-ingat kira-kira pada saat ini ketiga remaja itu ada di mana. Mereka tinggal di tempat yang tak pasti dan sering berpindah-pindah dalam waktu singkat.

Selama tinggal di Grimmauld Place, ketiga orang dari masa depan itu tak hanya tinggal diam menikmati masakan lezat Peri-Rumah Kreacher. Draco—dengan perintah Harry—berusaha mencari informasi tambahan mengenai Tongkat Sihir Slytherin yang mungkin saja ada di kediaman keluarga Black itu.

Namun, kecintaan keluarga Black akan panji-panji Slytherin dan segala hal yang berhubungan dengan Darah-Murni tak bisa memberikan andil sedikit pun dalam misi ini. Tak ada apa pun yang menyinggung perihal Gormlaith Gaunt, Isolt, atau Tongkat Sihir Slytherin. Sejarah itu telah lama tenggelam.

Draco menilai pencarian tanpa hasil ini sangat sia-sia. Dia ingin segera pergi dari tempat ini dan tampaknya Ron juga berpikir demikian. Keduanya diam-diam berpikir jika Harry terikat dengan tempat ini karena kenangan akan Sirius—ayah baptisnya. Untuk itulah demi kepentingannya sendiri, dia berusaha selama mungkin berkabung dalam kenangan yang tak berarti.

Sebelum berangkat ke masa lampau, Kingsley sempat berkata jika kemungkinan besar pikiran Harry Dewasa ikut terkoneksi dengan pikiran Voldemort seperti pada saat perang. Memang benar, dia merasakannya sesaat setelah menginjakkan kaki di masa lampau.

Harry bisa melihat kembali bayangan-bayangan acak yang bukan berasal dari memorinya. Rasa sakit pada bekas lukanya kembali terasa menyiksa. Satu sisi hal tersebut membuat Harry begitu senang, tetapi di sisi lain dia mengeluh mengenai kemampuan yang sangat dibencinya ini.

"Apa kau melihat sesuatu dari pikirannya?" tanya Ron, suatu waktu.

Harry menggeleng sembari menyusuri bekas lukanya yang sakit. "Aku belum melihat tanda-tanda Lucius yang dari masa depan. Kau-Tahu-Siapa masih sibuk memburu Grindelwald untuk mencari Tongkat Elder."

Ron tampak kecewa. Dia tak perlu repot-repot menyembunyikan ekspresinya yang sangat dibenci Harry. Ron selalu tampak bosan dan semangatnya dalam menjalankan misi menurun drastis. Harry berpikir, jika memang sedari awal Ron tidak ingin ikut, seharusnya dia bicara terus terang. Dengan begitu keikutsertaannya tidak akan menjadi beban bagi orang lain.

"Nihil?" tanya Ron, ketika melihat Draco masuk ke dalam ruangan dengan lesu.

"Seperti yang sudah kukatakan ratusan kali, di tempat ini tidak ada keterangan apa pun yang menyebut-nyebut tentang tongkat bodoh itu," jawab Draco dengan ketus. "Potter, aku berpikir kita telah membuang banyak waktu di tempat ini. Kurasa informasi dari tulisan Father-ku sudah cukup. Apa lagi yang ingin kau pastikan?"

Harry Potter and The Time TurnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang