Bab 27: Mengunjungi Kawan Lama

261 27 19
                                    

Sementara itu, keempat orang lainnya: Dua Harry, Ron Dewasa, dan Draco Remaja--tetap melakukan pencarian Draco Dewasa dan Hermione di sela-sela prioritas mereka. Mereka mengesampingkan kedua rekannya yang hilang bukan karena pesimis, melainkan ada sesuatu yang lebih penting yang harus mereka lakukan saat ini juga.

Sejak meninggalkan Godric's Hollow dan pertempuran sengit yang melibatkan Nagini, Dua Harry mendapat peringatan melalui koneksi pikiran mereka dengan Voldemort. Pada malam itu juga, di tengah keletihan mereka usai bertarung, koneksi itu kembali menampakkan apa yang terjadi di pihak seberang.

Rupanya dua laporan gagal yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan berhasil membuat Pangeran Kegelapan murka. Rodolphus datang dengan kepala tertunduk dan tangan kosong dalam misinya menjemput paksa Draco Remaja dari Hogwarts. Belum selesai dengan amarahnya, Nagini membawa kabar yang lebih mengejutkan lagi dari Godric's Hollow.

Tempramen Voldemort tak lagi bisa ditahan. Setelah mendengar kedua kegagalannya, dia melepas Kutukan Kematian ke Pelahap Mautnya yang kurang beruntung karena kebetulan ada dalam satu ruangan bersama tuannya. Manor dipenuhi jerit manusia yang menjemput maut. Lucius dari masa depan terkapar di penjara bawah tanah--dikembalikan ke tempat asalnya, sedangkan Narcissa dan Lucius masa kini meringkuk ketakutan di ruangan lain--pasrah menunggu nasib mereka, apakah baik atau jauh lebih buruk.

Saat itu juga, Voldemort langsung mengerahkan operasi pencarian dan penangkapan Draco Malfoy. Sama seperti yang dilakukannya terhadap Harry, Ron, dan Hermione, Voldemort menggunakan kekuasaannya di Kementerian dan surat-surat kabar untuk mempublikasikan Draco Malfoy. Bayaran yang ditawarkan bagi orang yang bisa membawa hidup-hidup Draco jumlahnya tak main-main, bahkan lebih besar dari Harry dan kawan-kawannya.

Esok paginya, kabar pencarian dan menghilangnya Draco Malfoy sudah tersebar luas. Kementerian dan surat-surat kabar bergerak dengan kecepatan yang sesuai harapan Voldemort. Beberapa Auror yang kini bergabung bersama Pelahap Maut mulai menyebar. Perampok dan bandit yang hanya tergiur dengan nominal imbalan bergerak dengan semangat. Dunia Sihir menjadi gempar karena adanya sosok baru yang lebih diinginkan Pangeran Kegelapan dibanding Harry Potter.

Semua orang bertanya-tanya, mengapa harus Draco Malfoy?

Kabar sayembara penangkapan Draco Malfoy tak luput dari telinga-telinga di Hogwarts. Murid-murid yang berlangganan Daily Prophet segera menyebarkan kabar tersebut hingga membuat ketakutan mencekik kastil terutama asrama Slytherin. Mereka, kecuali anak-anak Laskar Dumbledore dan para Profesor yang membantu Draco kabur, baru menyadari ketidakhadiran sosok Draco di dalam kastil. Mereka bertanya-tanya dengan dihantui rasa khawatir tentang ke mana pemuda itu pergi.

Di tengah kegemparan yang terjadi, Snape tetap bersikap tenang, tak berkomentar atau menyebut-nyebut hilangnya salah satu murid Hogwarts. Dia bersikap seolah keadaan tetap baik-baik saja. Bahkan mulut Carrow Bersaudara tetap tertutup rapat, walau tampaknya mereka ingin sekali melampiaskan sesuatu. Akibatnya emosi mereka yang terpaksa ditahan bisa meledak sewaktu-waktu karena hal kecil. Lebih banyak murid yang dihukum tanpa ada alasan jelas.

Di tengah kegemparan Dunia Sihir, Dua Harry, Ron Dewasa, dan Draco Remaja sedang berada di sebuah rumah yang berlokasi di negara bagian selatan. Rumah ini seharusnya nyaman jika bukan dalam keadaan perang. Sepertinya semua tempat di penjuru negeri sekarang hawanya berubah menjadi rasa takut dan kewaspadaan.

Empat laki-laki tersebut duduk berhadapan di sofa sebuah ruang keluarga. Perapian di dekat mereka menyala, api berkobar lembut di dalamnya, menghasilkan suara gemeretak kayu yang terbakar. Cuaca di luar sedang berkabut dan suhunya menurun. Sepertinya akan masuk musim dingin besok atau lusa.

Seorang wanita dengan rambut berwarna cokelat muda terang memasuki ruangan sembari membawa baki berisi gelas-gelas yang mengepul. Wajah wanita itu sangat identik dengan seseorang yang Harry benci. Namun, kalau dipandang lekat-lekat, menjadi tampak jauh berbeda. Kedua matanya lebih lebar dan ramah tanpa menghilangkan kesan ningrat dalam dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harry Potter and The Time TurnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang