"Aku berpikir," Harry Remaja berbicara, suaranya terdengar rendah ditimpa rintik hujan lebat yang menghujam kanvas tenda, "kita harus bertanya kepada para pria itu mengenai letak pedang Gryffindor."
Hermione tidak merespons. Dia tetap duduk bersedekap memeluk buku 'Kisah-kisah Beedle Si Juru Cerita'. Pandangannya kosong menghadap lurus ke depan. Percakapan Harry dan Draco semalam membuat pikirannya sulit beristirahat. Hermione bahkan tidak bisa memejamkan mata demi memutar otak mencari jawaban atas maksud perkataan keduanya.
Semalam Harry Dewasa menyebut-nyebut perihal rahasia terbesar Draco yang hanya dia dan si pemilik rahasia saja yang tahu, tetapi kemudian ada nama Hermione yang tersebut dalam pernyataan selanjutnya, yakni sesuatu mengenai keselamatan Hermione dari hal tak terduga. Hermione yakin bahwa yang mereka maksud pasti ada hubungannya dengan dirinya.
Kemudian Hermione kembali teringat dengan pertanyaan yang dia ajukan kepada Draco kemarin. Dia berkata pertanyaan Hermione yang itu mampu menggali kenangan buruknya. Sebenarnya apa yang telah dirinya lakukan kepada Draco? Draco menyebut segala hal tentang Hermione dengan emosi sedih dan tertekan yang kentara. Baru kali itu Hermione mendengar nada bicara Draco tak seperti biasanya. Tak perlu disebutkan lagi bagaimana Draco bersikap semasa di Hogwarts. Namun, jika melihat dari sosoknya yang sekarang ini, Hermione merasa ada suatu hal besar yang telah terjadi di masa depan, yang membuat kepribadiannya berubah lebih melankolis.
Hujan di luar turun dengan deras, membuat suhu pagi hari musim gugur semakin rendah. Harry dan Hermione Remaja memutuskan untuk diam sejenak di tempat ini, menunggu hujan reda, sebelum akhirnya akan pindah ke tempat lain lagi. Ketiga pria dewasa yang berada di tenda satunya pun mengikuti arahan tersebut sementara masih terombang-ambing dengan misi mereka sendiri.
Melihat kondisi Hermione yang menyedihkan seperti mayat hidup; pucat, dingin, dan tidak bergerak; Harry Remaja sangat khawatir. Beberapa kali dia ingin berbicara karena merasa tak enak tinggal di satu tenda dengan orang yang hanya membisu. Dia ingin menghibur gadis itu, tetapi Hermione selalu menunjukkan sikap bahwa sedang tak ingin diganggu.
Segala hal mengenai Ron membuat tubuh Harry Remaja merasa dingin dan kencang. Beberapa kali dia merasa sedih akan ketiadaan pemuda tersebut, tetapi beberapa kali pula bayangan ekspresi menghina di wajah Ron Remaja membuatnya kembali enggan. Kalung Slytherin yang menggantung di lehernya berdetak tak nyaman, seperti memahami kemarahan Harry Remaja dan membuat emosi itu memburuk.
"Apa kau benar-benar tak ingat? Dumbledore mungkin pernah secara tersirat menyebutkan kepadamu sebuah atau beberapa nama tempat yang mungkin menjadi persembunyian pedang itu atau Horcrux yang lain," Hermione membuka mulut. Suaranya lemah dan terdengar samar di antara para hujan.
"Aku bilang aku tidak ingat apa pun itu," tanpa sadar Harry Remaja membentak Hermione. Pertanyaan gadis itu mengingatkannya akan perkataan Ron Remaja saat bertengkar malam itu, sebelum dia memutuskan pergi meninggalkan keduanya.
"Kami kira kau tahu apa yang kaulakukan... kami kira Dumbledore telah memberitahumu apa yang harus dilakukan... kami kira kau punya rencana yang riil!"
Kata-kata itu terus mengoyak kepercayaan diri Harry Remaja dengan kejam. Dia tak bisa menipu dirinya sendiri bahwa, ya, Dumbledore benar-benar tidak meninggalkan pesan apa pun padanya. Mereka telah berhasil menemukan satu Horcrux, tetapi tak punya cara untuk menghancurkannya. Horcrux yang lain pun tak kunjung diketahui keberadaannya. Harry Remaja merasa semakin putus asa dan terguncang setiap hari.
"Maaf," ucap Harry Remaja, lirih. Hermione kini menunduk, seperti hampir menangis. "Maaf, aku terlalu emosional akhir-akhir ini. Kupikir aku telah lancang menerima tawaran kalian berdua untuk menemaniku dalam perjalanan yang berliku-liku dan tak pasti ini. Aku tak punya apa-apa, baik gagasan atau pun rencana yang berujung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter and The Time Turner
Fanfiction[ON-GOING] Empat tahun berlalu seusai Pertempuran Besar Hogwarts, Draco Malfoy mendatangi kantor Harry Potter dengan membawa informasi yang mengejutkan. Prototipe baru Pembalik Waktu telah dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk tujuan yang...