Bab 5: Pensieve, Kenangan, dan Kebenaran

1K 153 30
                                    

Sinar matahari begitu menyilaukan, bersinar terik dan dipantulkan oleh air mancur besar yang berada di tengah halaman berumput luas. Sesaat Harry mengira bahwa latar waktu dalam memori ini adalah musim panas, tetapi rupanya salah. Rumput yang menguning, angin yang bertiup kencang, dan aroma musim gugur mendominasi. Tentu saja, karena Draco berkata setelah mencuri dengar pertemuan di Manor, dia langsung mengatakannya kepada Harry.

Remus mendarat tak lama setelahnya. Dia mengerjap, berusaha beradaptasi dengan suasana yang mendadak berubah. Sepertinya pria itu baru pertama kali merasakan pengalaman masuk ke dalam Pensieve. Kentara sekali dari sikapnya yang sedikit bingung dan panik ketika mendapati bahwa mereka tiba-tiba berada di halaman Malfoy Manor, belum menyadari sepenuhnya bahwa dirinya telah beralih ke dimensi yang berbeda.

Harry berusaha menenangkannya dan menjelaskan. Tak butuh waktu lama bagi Remus untuk paham dan mulai bersikap biasa. Sebelum akhirnya objek yang ditunggu Harry muncul.

Draco Malfoy berjalan dengan langkah-langkah berat menapaki jalanan berbatu yang mengarah ke pintu utama. Sesekali dia melambatkan langkahnya dan berhenti, kemudian berjalan lagi, seperti ragu apakah dia memang harus masuk ke dalam bangunan megah itu atau tidak. Semenjak dia memutuskan untuk mencari tempat tinggal sendiri, baginya Manor tersebut seperti hal yang asing untuk dikunjungi.

Harry dan Remus mengikuti pemuda itu dari belakang. Meskipun Remus masih begitu kaku dan bersikap dengan kewaspadaan yang tidak perlu, Harry tetap bersyukur karena Kingsley telah menunjuknya untuk masuk menemani Harry ke dalam Pensieve. Harry sangat menghormati Remus, sama seperti dia menghormati ayahnya dan Sirius.

Berhasil menaiki undakan paling atas, tangan Draco langsung memutar knop pintu mahal yang ada emblem keluarga Malfoy. Dengan sedikit mengernyit dia mendorong satu daun pintu, membiarkan dirinya masuk ke dalam bangunan yang interiornya tampak kontras dengan halaman luar.

Kurang lebih sama seperti flat Draco, suasana di dalam Malfoy Manor khas milik keluarga bangsawan dan kental akan sihir. Remus melongo, dari dulu dia selalu kagum dengan bangunan-bangunan megah milik penyihir. Maklum baginya, lantaran dia lama sekali terasing dari Dunia Sihir, berkelana dari satu tempat ke tempat lain yang terkadang tak layak dihuni Manusia Serigala sekali pun. Untungnya Dumbledore berbaik hati menerimanya menjadi salah satu murid Hogwarts dan menemukan sahabat-sahabat sejati seperti Sirius dan James (yeah... pengecualian untuk Wormtail).

Sedangkan Harry berusaha melihat beberapa detail kecil yang mungkin bisa jadi petunjuk lain yang tidak disadari Draco kala itu. Namun, sejauh Harry mampu menjangkau, tidak ada apa pun yang aneh. Karena segala hal yang berbau Sihir Hitam telah dihapus dari Malfoy Manor sejak enam tahun yang lalu. Sehingga bangunan ini terkesan ramah dibanding ketika Harry beserta kedua kawan karibnya diseret dengan paksa untuk diserahkan kepada Voldemort.

Sosok Draco di depan Harry dan Remus tidak melakukan sesuatu yang mencurigakan. Suasana Manor begitu sepi. Hanya muncul bunyi derak lembut dari perapian yang menyala. Dia tampak tak curiga atas ketidakmunculan sosok kedua orang tuanya—atau justru tidak peduli dan memang tidak berniat bertemu dengan mereka.

Setelah menaiki tangga besar yang hampir mirip dengan milik Hogwarts, Draco berbelok ke arah kiri dan berjalan terus hingga tiba di depan pintu putih yang bergeming tak tersentuh. Sebelum dia berhasil membuka—yang diduga Harry—kamarnya, Draco menoleh cepat. Bukan hanya dia, Harry dan Remus juga mendengar ada suara beberapa orang asing yang berbincang tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.

Dengan penuh pertimbangan, Draco memutuskan untuk mencari tahu asal sumber suara. Dia membuka satu persatu pintu yang satu lantai dengannya, kecuali yang paling ujung. Harry dan Remus penasaran mengapa dia melewati satu pintu itu, tetapi kemudian sepakat bahwa itu adalah kamar kedua Malfoy Senior dan Draco sudah yakin bahwa suara orang berbincang bukan berasal dari tempat itu.

Harry Potter and The Time TurnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang