Seusai menikmati sensasi berpusing memuakkan yang familier, akhirnya Harry berhenti di dalam perapiannya sendiri—di Grimmauld Place nomer dua belas. Partikel bubuk Floo membludak beterbangan tatkala Harry melangkah keluar dan mendarat di atas karpet tua milik kelurga Black yang dulunya amat disayangi Ibu Sirius. Tangannya masih sibuk mengibas sisa bubuk yang menempel bandel di jubah bepergiannya, membuat tabung kaca kecil berisi kenangan Draco berdenting ketika tak sengaja bertabrakan dengan tongkat sihirnya.
Menyerah dengan usahanya menghilangkan jejak bubuk Floo menggunakan cara manual, Harry mencabut tongkat sihirnya dan merapalkan Mantra Pembersih. Seketika batang kayu hitam tersebut menghisap seluruh noda dan abu yang menempel di pakaiannya seperti vacum cleaner. Meskipun dia sudah hidup di lingkungan Dunia Sihir sejak berusia sebelas tahun, dia masih tetap kagum dengan keajaiban yang bagi Muggle terdengar atau terlihat tidak masuk akal.
Kemudian Harry melempar dirinya ke atas kursi berlengan empuk, satu-satunya benda di ruangan itu yang tidak usang. Harry baru mendapatkannya setahun yang lalu dari Toko Perabot kecil milik Muggle yang berada di jalanan kota London. Dia meletakkan kursi berlengan itu dekat perapian, sehingga hawa panas yang menguak dari lidah-lidah api mampu menggapainya ketika merasa kedinginan.
Tangan Harry merogoh saku jubah bepergiannya yang telah dilepas dan disampirkan secara sembarangan di lengan kursi. Tabung kaca kecil berisi memori Draco berkelip terkena cahaya remang lilin. Harry mengangkatnya agak tinggi, mengamati zat keperakan dalam botol yang berenang-renang bagai cairan kental. Seringai puas bertengger di wajah Harry yang terlihat sedikit kelelahan. Akhirnya dia berhasil mendapatkan apa yang pihaknya perlukan. Dengan begini, rencana selanjutnya bisa segera diputuskan.
Ketika Harry sibuk mengamati memori Draco dan memikirkan beribu hal yang mencuat di kepalanya, api hijau zamrud berkobar liar dalam perapian. Bersamaan dengan bunyi derak, sosok Ron muncul secara tiba-tiba, nyengir ketika mendapati Harry secara kebetulan menyambutnya.
"Aku membawa beberapa laporan dari Kantor Departemen," kata pemuda berambut merah tersebut. Dia menginjak karpet kesayangan Ibu Sirius sehingga membuatnya jadi lebih kotor akibat tambahan hujan abu dari jubahnya.
"Bagus," kata Harry pendek, kembali beralih menatap zat keperakan dalam tabung kaca yang ia genggam.
Rupanya cahaya perak kecil yang memancar darinya turut menarik perhatian Ron. Setelah meletakkan beberapa gulungan perkamen di meja kayu, dia berjalan mendekat ke arah Harry dan berusaha mengintip benda yang berada dalam genggaman tangan pemuda itu.
"Apakah itu memori?" tanya Ron.
"Betul," jawab Harry. "Milik Malfoy. Aku sudah berhasil mendapatkannya beberapa jam yang lalu."
Ron sedikit mengerjap. Dia tahu bahwa Harry akan mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kingsley. "Malfoy menyerahkan memorinya begitu saja? Serius?" tanyanya kembali.
"Tidak semulus yang kaupikir," Harry menyimpan botol tersebut ke dalam kantong celananya. "Malfoy merasa tersinggung karena kita bersikap seolah turut mencurigainya. Aku juga tidak bisa menyalahkannya. Jika aku berada di posisi Malfoy, pasti akan merasa demikian. Tapi untungnya dia mampu diajak bicara, dan jika memang dengan memori ini satu-satunya cara yang mampu membuat pihak kita percaya kepadanya, dia bersedia memberikannya."
"Dimana kau bertemu dengannya?" tanya Ron.
"Aku datang ke flatnya. Kukira akan lebih aman jika berbicara di tempat itu daripada Kantor, tetapi aku salah." Harry menghela napas, kembali mendudukkan diri dan memanggil sebuah kursi dari ujung ruangan untuk Ron duduk.
"Trims," kata Ron, menerima. "Apa kau mendapat kesulitan? Apakah ada orang lain di rumah Malfoy?"
"Bukan orang, lebih tepatnya lukisan Abraxas Malfoy. Lukisan itu terhubung dengan Malfoy Manor, sama seperti lukisan Phineas Nigellus yang terhubung dari Grimmauld Place ke Kantor Kepala Sekolah Hogwarts. Untungnya, ketika aku datang lukisan itu kosong. Malfoy segera menutupi kanvas tersebut menggunakan taplak dan merapalkan Mantra Kedap Suara," ujar Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter and The Time Turner
Fanfiction[ON-GOING] Empat tahun berlalu seusai Pertempuran Besar Hogwarts, Draco Malfoy mendatangi kantor Harry Potter dengan membawa informasi yang mengejutkan. Prototipe baru Pembalik Waktu telah dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk tujuan yang...