Jangan terlalu sider, vote dulu dong :D
Happy reading!
°°°°°
B a g i a n 6 - P i n g s a n
"SARGARA!!!"
Sarga menoleh ke arah sumber suara, mendapati wanita paruh baya yang berjalan cepat ke arah nya. Sarga melirik Shena, "buruan lari! Ada Bu Reni," Desis nya. Benar, Bu Reni selaku guru BK tengah menghampiri mereka dengan wajah yang menahan amarah.
Shena tentu tidak mau, ia lebih memilih untuk di hukum dari pada harus meninggalkan Sarga yang sudah membantu nya memanjat tembok. Ia tidak setega itu.
"Nggak." Tolak Shena. Sarga sontak mendorong bahu Shena, agar gadis itu cepat pergi sebelum mendapat amukan Bu Reni.
Shena terjatuh menyentuh lantai. Sarga melirik Shena, apa ia mendorong Shena terlalu kuat?
Tidak, bukan itu. Kondisi tubuh Shena saja yang sedang buruk, hanya di dorong oleh Sarga saja langsung jatuh. Shena berusaha bangkit.
Lihat, Bu Reni sudah sempurna berdiri di hadapan Sarga. Wajah nya terlihat marah, menatap Sarga dan Shena silih bergantian. "Sargara! Shenara! Ikut ibu ke ruang BK!"
Sarga mendecak, ia melirik Shena yang ada di belakang nya, "gue bilang lari ya lari! Pake jatuh segala lagi, letoy!"
"SARGARA!"
"Iya, bu!
°°°°°
"
Sudah ibu bilang berkali-kali kepada kamu, Sarga. Berhenti memanjat tembok belakang sekolah. Masih untung ibu memergoki kalian tadi, dari pada kepala sekolah langsung yang memergoki kalian. Bisa-bisa kepala sekolah menyuruh ibu men-skors kalian," Jelas Bu Reni panjang lebar.
Sarga hanya diam, ia malah asyik memerhatikan dekorasi di sudut-sudut ruangan BK itu. Tidak peduli dengan Bu Reni yang sedari tadi berucap panjang lebar.
Sedangkan Shena, gadis itu juga terdiam. Tapi kepala nya menunduk, mata nya terpejam. Tubuh nya terasa lemas, keringat mulai mengucur dari atas dahi, membasahi pelipis nya. Shena pikir, kondisi tubuh nya sedang buruk. Mungkin, karena kemarin tak sengaja hujan-hujanan.
"Sarga, ibu hukum kamu membersihkan gudang sebelah. Shena, kamu membersihkan gudang dekat perpustakaan." Suruh Bu Reni mutlak.
Shena menenggak, berusaha mengangguk.
Bu Reni sengaja menyuruh Sarga membersihkan gudang sebelah, alias di sisi ruang BK. Alasan nya selalu sama, agar Bu Reni bisa mengawasi pria itu agar tidak kabur.
Shena dan Sarga meninggalkan ruang keramat tersebut. "Bawel banget tu guru, pengen gue sumpel mulut nya pake daun pisang." Gerutu Sarga.
Ia melirik Shena, "udah sana pergi, lo juga di hukum!" Titah nya. Shena mengangguk, beranjak pergi menuju gudang di dekat perpustakaan dengan langkah gontai.
Sesampai nya di sana, Shena langsung mencari sapu dan kain pel di dalam gudang. Tunggu, Shena tidak punya tenaga lagi. Ia belum sarapan, bahkan meneguk air minum pun belum. Tubuh nya terasa lemas, keringat makin menghujani seluruh wajah Shena.
Shena bersikuat menyapu lantai gudang tersebut. Langkah nya pelan, menyapu dari sudut ke sudut. Tapi tak lama, kepala nya mendadak pusing, penglihatan nya kabur. Semua nya buram, tidak terlihat. Shena membalikkan badan nya ke arah pintu, dengan niat mencari cahaya. Tapi, yang ia lihat hanya seorang pria jangkung yang berdiri di hadapan nya. Shena tak tahu itu siapa, tapi yang jelas, ia dapat merasakan bahwa pria itu berjalan menghampiri nya seraya memanggil nama nya berulang kali.
![](https://img.wattpad.com/cover/267379462-288-k671267.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGARA
Teen FictionOrang mah hobi berenang kek, nyanyi kek, ini malah hobi selingkuh. Dia Sargara, cowok brengsek sekaligus play boy cap kaki tiga. Dia bukan ketua geng motor, ketus osis, atau bahkan cowok dingin seperti di novel-novel pada umum nya. Ia hanyalah pria...