View sama vote knp jomplang bgt ya🙄
Ayo dong jangan jdi sider🤬 wkwk°°°°°
B a g i a n 1 2 - A r j u n a d a t a n g
Ceklek
Shena baru saja menutup pintu ruangan kerja milik Raka. Ia beranjak pergi menghampiri Lio yang sedang duduk di dekat meja barista.
"Ka Lio, jadi gimana? Aku boleh 'kan ambil jam pagi?" Tanya Shena. Mengingat saat kemarim Lio belum memberikan jawaban.
"Boleh kok. Kaka juga udah bilang ke Mas Nathan, jam kerja kamu di tuker sama Mila. Untuk 15 hari, 'kan?"
Shena mengangguk antusias, "makasih, kak!" Shena membalikkan badan nya hendak melangkah pergi, tapi teringat sesuatu kemudian membalikkan badan nya lagi. "Oh iya, kak Lio... Hari ini, tetep sampe sore 'kan?"
Lio tersenyum mengangguk, "iya, soal nya kita buka nya agak telat. Siap-siap dulu aja, Shen. Setengah jam lagi kita buka."
"Siap, kak!"
Shena melangkah pergi meninggalkan Lio. Tadi nya, ia hendak menghampiri Ka Tiara di meja pelanggan, tapi urung karna tiba-tiba panggilan masuk muncul di layar handphone. Shena akhirnya memutuskan untuk keluar dari Cafe menuju tempat yang lebih sepi.
Dahi Shena menyerngit ketika membaca nama kontak di layar ponsel nya. Tapi dengan segera langsung mengangkat panggilan masuk berupa vidio call itu.
"Shenaaa!!!"
Telinga Shena langsung di suguhi teriakan dari kedua teman nya yang cukup membuat nya shock, itu Nayla dan Maura. Mereka masih menggunakan seragam dan sedang berada di dalam kelas.
"Kok bisa vidcall gue, sih?" Tanya Shena heran. Karena diri nya yakin, teman nya itu pasti masih berada di jam pelajaran.
Entah kenapa, Nayla malah membalikkan kamera nya menjadi kamera belakang, menunjukkan suasana kelas yang nampak heboh dan berisik. Sesaat, Shena malah merasa sedih karena tak bisa berada di sana. Tapi, ia tetap berusaha tersenyum, tak mau jika kedua teman nya itu curiga.
"Freee class lah, gila! Kita bukan tipe anak yang suka bolos!" Ujar Nayla bangga. Maura yang ada di samping nya juga terlihat tersenyum setuju.
Shena terkekeh, "iya, deh. Lo pada emang anak rajin, mantep banget udah."
Nayla ikut tertawa, tapi berbeda dengan Maura yang malah terdiam bingung.
"Shen, lo kayak nya nikmatin masa skors lo banget, ya? Ekspresi lo, tuh, keliatan bahagiaa banget," ucap Maura di akhiri tawa.
Shena melotot, "mana ada! Siapa yang lagi nikmatin masa skors coba? Gue tuh lagi mencoba jadi happy people, karna dalam keadaan apapun, kita harus terlihat bahagia. Walaupun di dalem nya lagi sedih.. Nah 'kan, menggalau!"
Nayla mengaga kagum sembari tertawa, "lagi cosplay jadi seorang motivator, ya, Shen? Tumben bijak gitu." Cibir nya.
"Eh, tapi serius, lo lagi bahagia karna sesuatu 'kan, Shen?" Tanya Maura.
Shena mengulum senyum, "ada deh, pulsek nanti dateng aja ke Cafe, nanti juga lo pada tau."
"Beneran, ya? Gue beneran ke sana, nih!" Seru Maura.
"Gratis gak nih? Traktir lah gitu!" Tambah Nayla.
Shena mendengus, "nah 'kan, di kasih hati minta jantung,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGARA
Teen FictionOrang mah hobi berenang kek, nyanyi kek, ini malah hobi selingkuh. Dia Sargara, cowok brengsek sekaligus play boy cap kaki tiga. Dia bukan ketua geng motor, ketus osis, atau bahkan cowok dingin seperti di novel-novel pada umum nya. Ia hanyalah pria...