Double update untuk kalian yang sudah bersedia baca cerita aku😼
°°°°°
B a g i a n 8 - N e n e k s i h i r
Shena melangkahkan kaki kanan nya masuk ke dalam kelas. Tepat saat itu, Nayla dan Maura berdatangan menghampiri Shena. Membuat heboh satu kelas karena suara mereka yang menggelegar.
"Shena! Lo kemana aja, sih?!
"Kenapa nggak jawab chat kita?!"
"Kita khawatir banget tau, gak!"
"Gue kira lo bundir karna si Sarga jalan bareng sama si Kar-"
Jep
Shena membungkap mulut Maura dan Nayla secara bersamaan, "tunggu gue duduk, oke?" Lalu menarik tangan nya kembali.
Nayla dan Maura mengangguk, mengintili Shena ke bangku masing-masing. Tapi tak lama dari situ, mereka berdua langsung memajukan tubuh nya ke arah Shena, seakan sudah siap mendengarkan cerita.
Shena menyerngit, "ngapain maju-maju?"
"Nunggu lo cerita lah!" Balas Nayla.
"Duduk dulu yang bener! Gimana gue mau cerita kalau lo pada pada maju gitu, kayak mau nyium gue,"
Nayla dan Maura bergidik ngeri, lalu sontak memposisikan tubuh nya dengan benar.
Shena menghela napas, "gue sakit,"
"Sakit?!"
"Demam biasa doang, sih.."
"Kok bisa?" Tanya Maura semangat.
"Kehujanan gitu kemarin. Tapi, it's okey. Yang penting gue gapapa sekarang,"
Nayla mengangguk paham, lalu sedetik kemudian mata nya melotot, "Shen! Pasti lo sengaja hujan-hujanan karna lagi galauin si Sarga jalan sama Kar-"
"Enggak, lah! Gue nggak sealay itu sampe rela hujan-hujanan kali. Enak aja."
Nayla menyengir kuda. Ya 'kan ia hanya menebak-nebak saja. Nggak ada yang tahu 'kan?
"Terus-terus, gimana lagi?" Tanya Maura.
"Terus gimana sih, Ra? Udah mentok cerita nya. Gue cuma sakit, terus minum obat. Udah, selesai." Jawab Shena.
Maura menunjukkan ekspresi kecewa, "ah, lo mah! Nggak asik!"
"Au nih!" Nayla menambahkan.
Shena tersenyum paksa. Masa bodoh, ia malas menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada kedua teman nya. Ribet.
°°°°°
Tepat saat bel istirahat berkumandang beberapa detik yang lalu, Shena mendapatkan pesan dari nomor yang tak ia kenal.
+62xxxxxxxx
Gw tunggu lo di taman belakang sekarang.Shena menyerngit bingung. Perasaan, diri nya tak membuat masalah dengan orang lain.
"Siapa tuh?" Tanya Maura yang tak sengaja mengintip. Nayla juga ikut menghampiri.
"Gak tau. Gue samperin aja, deh. Siapa tau penting,"
"Kita anter aja, Shen. Takut nya lo malah di labrak terus di bawa ke gudang buat di sande-"
Maura mendorong bahu Nayla keras, "kebanyakan baca novel lo! Otak nya udah di penuhi drama!"
Nayla melotot tak terima, "ye! Kejadian kayak gitu tuh udah sering sekarang. Main nya labrak-labrak 'kan. Lo nya aja yang kurang update!"
"Ya, lo main suujon aja! Kita aja gak tau Shena punya masalah atau enggak sama ni orang," Maura beralih menatap Shena, "lo lagi ada masalah sama orang nggak, Shen?"

KAMU SEDANG MEMBACA
SARGARA
Teen FictionOrang mah hobi berenang kek, nyanyi kek, ini malah hobi selingkuh. Dia Sargara, cowok brengsek sekaligus play boy cap kaki tiga. Dia bukan ketua geng motor, ketus osis, atau bahkan cowok dingin seperti di novel-novel pada umum nya. Ia hanyalah pria...