Vote dan komen biar cepet update lagi🤬
B a g i a n 3 - A g a i n ?
Shena fokus mengerjakan PR, dan Sarga asik bermain ponsel di atas kasur. Kedua nya sama-sama fokus dengan kegiatan nya masing-masing, tidak ada niat untuk mengobrol satu sama lain.
Shena, diri nya masih tak enak hati mengajak Sarga mengobrol, yang ia takut kan adalah 'bagaimana jika Sarga kembali marah pada nya?' Sungguh, Shena jujur, diri nya sangat takut kepada Sarga ketika pria itu membentak nya, apalagi sampai bermain fisik.
Sedangkan Sarga, pria itu masih kesal dengan Shena. Bisa-bisa nya Mama nya sendiri lebih membela Shena ketimbang anak nya sendiri. Sungguh menyebalkan.
Sarga sedang asik men-stalk akun Instagram seseorang di balik layar ponsel nya. Menekan dua kali layar handphone untuk tanda love alias menyukai postingan. Senyum Sarga mengembang sedari tadi.
'di liat-liat, cantik juga ni cewek.' batin nya.
Sampai akhirnya, suara wanita menganggu acara stalking nya itu. Shena, ia berdiri menatap Sarga, ada sedikit rasa takut yang terlihat dari raut wajah cantik nya itu.
"Sarga, aku udah beres ngerjain tugas.."
Sarga menyerngit bingung, ya terus apa hubungan nya dengan diri nya? "apa hubungannya sama gua?"
Shena menghela nafas beberapa detik, "aku mau tidur, ngantuk..."
"Yaudah sana tidur. Lo nggak minta gue buat kelonin lo 'kan?" Sarga berkata tanpa menatap ke arah Shena. Tentu saja layar ponsel nya lebih menarik untuk di lihat ketimbang wajah gadis menyebalkan itu.
Shena melotot tak terima, bagaimana bisa Sarga mempunyai pikiran seperti itu? Astaga! "Ma-maksud aku itu.. anu.. aku pengen tidur di situ.." Shena menunjuk kasur king size di depan nya.
Sarga memperbaiki posisi duduk nya menjadi lebih tegap, "apa? Coba ulangi lagi!"
"Aku.. aku pengen tidur di situ.."
Sarga menatap tak percaya, "lo-" Sarga menjeda kalimat nya, ia membuang nafas gusar, "nggak habis pikir gua sama lo. Ck. Masih untung gue mau berbagi kamar sama lo ya, Shena. Sekarang malah pengen tidur di kasur gue lagi, hahahaha. Mimpi! Tidur sana di Sofa! Lo cuma tamu, nggak usah berharap bisa tidur enak." Sarga terkekeh, ia kembali memainkan ponsel nya.
Bukan sofa di ruang tamu, melainkan sofa di kamar Sarga.
Shena berjalan gontai ke arah sofa. Terlihat mengikuti perkataan Sarga. Tapi di lain hati, berbagai umpatan ia keluarkan. Sampai hewan-hewan di kebun binatang berhasil ia absen.
Puk!
"Aduh!" Shena menoleh, ia meringis saat kepala nya terkena bantal lemparan Sarga. Sialan, ga usah di lempar juga kali!
"Gua masih baik ngasih lu bantal." Ujar Sarga dengan pandangan yang masih tertuju ke layar handphone. Shena mendengus pelan, merebahkan tubuh nya di atas sofa.
Shena terlelap lebih cepat dari biasanya, mungkin karena otak nya sudah terlalu lelah mengerjakan tugas yang lumayan susah itu. Jika saja ia mengerjakan nya bersama Nayla dan Maura, pasti akan terasa lebih mudah. Kedua teman nya itu lumayan pintar, walaupun ga pintar-pintar banget. Tapi Shena dan teman nya saling melengkapi.
Ujung bibir Sarga tersenyum, tangan nya mengetik sesuatu di layar ponsel nya. Lalu mengirimi pesan ke seseorang.
Gimana kalau kita ketemuan di kantin sekolah? Tenang aja, nanti gue traktir deh Rin.

KAMU SEDANG MEMBACA
SARGARA
Ficção AdolescenteOrang mah hobi berenang kek, nyanyi kek, ini malah hobi selingkuh. Dia Sargara, cowok brengsek sekaligus play boy cap kaki tiga. Dia bukan ketua geng motor, ketus osis, atau bahkan cowok dingin seperti di novel-novel pada umum nya. Ia hanyalah pria...