happy 32k views 🤯💗
jangan lupa spam komen and vote biar cepet update! 😜
°°°°°
B A G I A N 2 4 - P L E A S E , Y A ?
Shena menarik napas perlahan, ia membuka pintu rumah Raka dan langsung masuk. Di sofa, Raka yang sedang dudukpun langsung berjalan menghampiri nya, cowok itu mengambil alih paper bag belanjaan di tangan perempuan tersebut."Kok lama?" Tanya Raka bingung. Shena menggeleng, "Gak papa. Eh iya, saudara kamu belum datang?" Tanya Shena, ia berusaha mengalihkan topik. Setelah mengobrol dengan Aerin, Shena jadi kehilangan mood.
"Belum, kayak nya bentar lagi sampe. Aku bikinin minum, mau?" Tawar Raka. Dari raut wajah Shena yang terlihat tak ada rasa semangat, Raka mengira jika gadis itu kelelahan. Ada sedikit rasa bersalah di hati nya karna menyuruh gadis itu untuk membeli snack di jam pulang sekolah.
"Nggak usah, aku gak haus kok." Shena berusaha tersenyum, "aku ke kamar ya." Kemudian ia berjalan menuju tangga.
Raka mengendikkan bahu nya, ia tidak mau menganggu Shena yang terlihat lelah.
°°°°°
Aerin, gadis itu terduduk dengan posisi yang sama seperti 10 menit yang lalu. Setelah mengobrol dengan Shena, ia jadi merasa cemas dengan kalimat-kalimat yang ia lontarkan tadi. Apakah ia terlalu keras kepada Shena?
"Sebenernya, lo cinta nggak sih sama Sarga?" Tanya Aerin tanpa basa basi. Setelah melontarkan kalimat tersebut, ia bisa melihat raut wajah Shena yang berubah, gadis itu juga mengalihkan pandangan nya ke depan. "Eh, aduh, gue cuma nanya, kok. Gue bukan tipe yang ember, serius."
Namun, seperti nya Aerin tidak mengerti jika akhir-akhir ini Shena sedang tidak mau membahas nama pria itu.
Tak mau mengacangi gadis di samping nya, akhirnya Shena menoleh, "gue bingung harus jawab apa, dan kayak nya gue nggak bisa jawab pertanyaan itu."
Dahi Aerin mengerut, "loh, ken-"
"Kalaupun gue cinta sama dia, gue pasti akan berusaha ngilangin perasaan itu. Akan terlihat bodoh kalau ada cewek yang masih nyimpen rasa sama cowok yang udah nyakitin dia 'kan?" Shena bicara panjang lebar. Astaga, Aerin benar-benar memancing nya.
Mendengar balasan Shena, Aerin tanpa ragu menyentuh lengan gadis tersebut. "gue tau lo kecewa, marah, kesel, benci sama Sarga. Tapi, please.. gue pengen lo kasih kesempatan terakhir untuk dia.."
Dahi Shena mengerut, ia benar-benar tak paham dengan kalimat Aerin yang seakan menyuruh nya untuk balikan dengan pria itu. Apa ini sungguhan?
"Lo tau, Sarga udah berubah. Dia nyesel udah nyakitin lo, Shena. Walaupun gue cuman temen dia, gue tau betul kalau kali ini Sarga bener-bener berubah. Kasih kesempatan ya? Biarin dia perbaiki semua nya," mohon Aerin, ia semakin menggenggam erat tangan Shena, "gue tau, lo pasti bingung kenapa gue lakuin hal kayak gini. Tapi, ini satu-satunya hal yang bisa gue lakuin sebagai teman nya.."
"Akhir-akhir ini, dia selalu curhat dan minta bantuan gue. Gimana cara nya bisa perbaiki semua nya, dan gimana cara nya biar lo maafin dia. Lo belum maafin dia 'kan sampai sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGARA
Teen FictionOrang mah hobi berenang kek, nyanyi kek, ini malah hobi selingkuh. Dia Sargara, cowok brengsek sekaligus play boy cap kaki tiga. Dia bukan ketua geng motor, ketus osis, atau bahkan cowok dingin seperti di novel-novel pada umum nya. Ia hanyalah pria...