Kasih aku THR, dengan cara vote 😼
°°°°°
B a g i a n 7 - D e b a t l a g i
Ternyata, Sarga membawa Shena ke gerbang utama sekolah. Meminta pak satpam agar di bukakan gerbang nya, dengan alasan di suruh oleh Bu Reni untuk membawa Shena pulang.
Sementara Shena, gadis itu hanya pasrah. Tidak berkutik. Bahkan, menanyai ia akan di bawa kemana pun tidak.
Sarga berjalan cepat menuju gang kecil yang menghubungkan dengan tembok belakang sekolah. Ia menghampiri motor moge milik nya. Lalu menduduki Shena di jok belakang. Motor berwarna merah itu langsung melesat pergi, entah kemana, semua nya telah di tentukan oleh pria itu.
Di tengah perjalanan, Shena hanya memeluk erat tubuh Sarga agar tidak terjatuh dari motor. Tentu saja, Sarga yang menyuruh Shena melakukan itu.
Beberapa menit kemudian, motor Sarga berhenti. Sudah sampai tujuan. Sarga langsung menggendong tubuh Shena, membawa gadis itu.
Di sini lah mereka berada, Kos-kosan yang di tinggali Shena. Halaman nya cukup luas, sekitar 10 unit mobil bisa terparkir di sana. Sarga menuju salah satu pintu kos dari 15 pintu.
Ia sempat meminta kunci kos-kosan tersebut kepada Shena. Lalu, pintu itu terbuka, memperlihatkan ruangan yang tidak terlalu besar, juga tidak kecil. Di lengkapi kamar mandi di dalam nya.
Sarga membaringkan tubuh Shena di atas ranjang. Ia menghela nafas sebentar, "lo sakit apa?" mulai bertanya.
"Kemarin kehujanan,"
"Kok bisa?"
Shena mengendikkan bahu. Hal itu membuat Sarga membuang nafas gusar, "kalau hujan itu langsung neduh, bukan nya hujan-hujanan. Lo itu udah gede, bukan anak kecil lag—"
"Sar, aku laper." Shena memotong kalimat Sarga. Mengingat ia belum makan dari kemarin siang. Tak heran jika Shena jatuh sakit, sudah kedinginan karena kehujanan, tidak ada energi pula.
Sarga berdiri, "tunggu sini, gue cari makanan dulu." Ucap nya sebelum beranjak pergi keluar pintu.
Tak lama, Sarga datang membawa jinjingan plastik putih di tangan nya. Ia membawa bubur ayam yang dia beli dekat kos-kosan Shena, beruntung ada gerobak bubur yang mangkal di sana.
Sarga membuka plastik dan sterofoam berisi bubur tersebut, lalu memperlihatkan bubur ayam yang terlihat menggugah selera.
Shena tersenyum, itu adalah bubur kesukaan nya. Biasa nya, ia sarapan dengan bubur tersebut saat berangkat sekolah dari Kos-an.
"Gue suapin," ujar Sarga. Shena tidak kaget, ia hanya nurut saja. Hal ini sering di lakukan Sarga jika Shena sedang sakit. Tentu saja Sarga masih punya hati nurani, memperlakukan Shena sedikit layak. Walaupun ia lebih sering memperlakukan Shena dengan kasar dan tega.
Hap
Satu sendok bubur ayam berhasil memasuki mulut Shena. Sendok demi sendok Shena suap, sampai bubur tersebut sudah tersisa setengah porsi, Shena membuka suara, ia teringat kejadian tadi di UKS, "kamu kenapa berantem sama Arjuna?"
Sarga yang hendak menerbangkan sendok nya ke arah mulut Shena tiba-tiba terhenti, ia menghela nafas, "masalah kecil."
Shena sebenarnya penasaran apa yang terjadi di antara Sarga dan Arjuna hingga mereka berkelahi saling pukul-pukulan, tapi ia lebih memilih bungkam agar tidak kena semprotan Sarga. Masa bodoh, bukan urusan dia. Yah, walaupun Arjuna adalah sahabat kekasih nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGARA
Teen FictionOrang mah hobi berenang kek, nyanyi kek, ini malah hobi selingkuh. Dia Sargara, cowok brengsek sekaligus play boy cap kaki tiga. Dia bukan ketua geng motor, ketus osis, atau bahkan cowok dingin seperti di novel-novel pada umum nya. Ia hanyalah pria...