Bagian 10 - Cokelat

2K 170 11
                                    

Kayak nya terlalu pasaran kalau di pangggil author. Mulai sekarang panggil aku 'Day' oke?💗 Tysm!

Eits, vote doloo 🤬

Yang belum follow, follow dulu yok😜

°°°°°

B a g i a n  1 0 - C o k e l a t

"Iya, Bu, maaf. Saya gak akan ngulangin kesalahan fatal ini lagi."

Bu Reni yang duduk di depan Shena lagi-lagi menghela napas berat. Selaku guru BK, bukan hal aneh lagi bagi nya saat siswa melakukan kesalahan. Tapi, entah kali ini, rasa nya berat untuk menghukum Shena. Seperti ada perasaan tak enak di lubuk hati nya. "Yasudah, sekarang kamu boleh ambil tas kamu dan pulang, ya."

Shena mengangguk pelan. Ini pertama kali nya Shena terkena skors, terlebih selama 15 hari. Bu Reni memberitahu nya bahwa keadaan Karina saat ini lumayan parah. Kaki nya terkilir, dan penjaga UKS mengatakan tidak akan sembuh dalam 2 minggu. Itu hal yang sangat fatal.

Dengan langkah gontai takbertenaga, Shena berjalan ke arah pintu keluar. Menuju kelas nya untuk mengambil tas.

Untung lah, koridor tidak terlalu ramai karena sebagian murid sedang ada di kantin. Begitupun dengan kelas nya, hanya ada beberapa murid yang sedang memakan bekal masing-masing.

"Shena, lo mau kemana?" Tanya salah satu murid bersurai pendek yang sadar saat Shena mengemasi alat tulis nya ke dalam tas.

"Gue di skors," jawab Shena tersenyum.

"Kena hukum karna apa?"

"Nanti juga lo tahu. Oh ya, lo liat Nayla sama Maura?"

Tentu saja, berita ini akan menyebar ke penjuru sekolah sebentar lagi.

"Loh, baru aja tadi dia nyariin lo ke sini. Sekarang udah pergi. Gak tau kemana."

"Ehm, yaudah deh. Makasih ya, del."

Baik lah, Shena akan menghubungi kedua teman nya itu nanti saat sudah sampai di rumah.

Perempuan yang di sebut adel itu tersenyum, melanjutin aktivitas nya yang sempat tertunda.

Shena berjalan ke luar kelas dengan kepala menunduk. Mood nya hari ini sangat jelek. Tapi saat itu, kepala nya menubruk sesuatu yang cukup keras.

Saat menenggak, Shena mendapati dada bidang seorang pria. Itu cukup membuat kepala nya sedikit pusing. "Arjuna?"

Arjuna tersenyum manis. Dengan tiba-tiba meraih tas di tangan Shena. "Gue bawain, ya."

Shena menyerngit, "lo ngapain di sini, Jun?"

Arjuna meraih tangan Shena ke genggaman nya. Hal itu sontak membuat Shena terkejut. "Lo mau pulang 'kan? Gue anter, ya?"

"Tunggu, lo tau gue di skors?"

"Satu sekolah juga udah tau, Shen.."

Shena melebarkan mata nya. Benar 'kan? Berita itu sebentar lagi juga akan gempar. Shena terpejam prustasi, entah akan semalu apa nanti nya saat ia berjalan menuju gerbang sekolah. Pasti akan banyak murid yang mengejek nya di tiap koridor.

"Lo tenang aja, Shen. Ada gue." Arjuna semakin mengeratkan genggaman nya. Seakan tahu apa isi pikiran Shena sekarang.

"Tapi, sebentar lagi masuk. Gak akan keburu, Jun."

"Santuy, kelas gue free class, Bu Tia lagi gak ada."

Shena mengangguk mengerti. Tapi tetap saja, itu pasti akan merepotkan Arjuna bukan? Shena menggeleng, "gak ah, Jun. Gue gak enak sama lo."

SARGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang