Bagian 15 - Pindah?

2.5K 196 8
                                    

Suka gak cover baru nya?😝
Btw, hari ini chapter nya 2000+ words lho🤯

°°°°°

B A G I A N 1 5 - P I N D A H?

Sudah terhitung 10 hari sejak Shena di skors dari sekolah. Sejak kejadian tak mengenakkan di Cafe waktu lalu, Shena jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama Raka. Hitung-hitung menghilangkan rasa sedih nya. Atau mungkin lebih tepat di sebut pelampiasan, ya?

Raka juga jadi lebih sering datang ke Cafe. Semua pegawai Cafe juga sudah tahu tentang hubungan Raka dan Shena yang terpaut teman masa kecil. Hanya saja, Shena meminta agar mereka bersikap seperti biasa nya, tidak memandang Shena berbeda hanya karena berteman dengan bos mereka.

Namun, ada satu hal yang selalu mengganggu keseharian Shena. Yaitu Raka yang hobi menjahili ketika Shena sedang bekerja di Cafe. Hal itu terus berjalan hingga hari ini. Tepat nya jam 1 siang, dimana terik matahari sudah di ujung tanjuk.

Cowok pemilik nama Raka itu tengah duduk di kursi pelanggan. Memasang ekspresi songong dengan tangan yang terlipat. Berbeda dengan Shena yang berdiri tegak di hadapan Raka, gadis itu tampak tersenyum ramah sebagaimana melayani pelanggan pada umum nya.

Menurut kesepakatan, Shena dan Raka harus harus bersikap layak nya atasan dan bawahan ketika mereka sedang berada di Cafe. Terkadang, Raka juga datang sebagai pelanggan biasa, melupakan jabatan nya sejenak. Namun, untuk kali ini, Raka datang sebagai bos besar, menggunakan sikap bossy nya lagi di hadapan semua pegawai. Terutama Shena.

Mata Raka memperhatikan buku menu yang tergeletak di atas meja, tak ada niat untuk menyentuh. Lalu, mata nya beralih menatap Shena. "Saya mau air mineral dingin satu."

Shena menganga tak percaya. Sudah hampir 30 menit ia menunggu Raka menyebutkan pesanan, tapi pria itu dengan santai nya malah meminta air mineral saja? Bahkan, tak usah ke Cafe pun, banyak warung-warung kecil yang menjual nya bukan?

Dengan terpaksa, Shena tersenyum sopan. "Baik, di tunggu, Mas." Pemilik surai panjang itu beranjak pergi menuju kulkas dingin dekat meja barista. Lalu kembali menghampiri Raka.

Raka dengan senang hati menerima, bibir nya tersungging. Berbeda di mata Shena yang malah terlihat seperti senyuman jahil.

"Kalau begitu, saya permisi du-"

"Ah, iya. Sama Ice cream chocolate dong satu. Tenggorokan saya kering banget, nih." Pinta Raka menyentuh leher nya. Mengharapkan rasa iba dari gadis di hadapan nya itu.

Shena tetap menunjukkan senyuman sukacita. Berbeda dengan tangan nya yang terkepal kuat di samping pinggang. Jika orang di hadapan nya ini bukan lah bos nya sendiri, mungkin Shena sudah melayangkan pukulan nya sedari tadi.

Tapi ya sudah, Shena kembali beranjak pergi. Meminta Kak Lio agar membuatkan pesanan Raka. Menunggu 5 menit, Shena membawa ice cream itu di atas nampan. Berlalu menghampiri Raka dengan langkah besar.

Raka yang tengah meminum air mineral nya pun langsung terhenti. Mata nya berbinar ketika melihat ice cream chocolate milik nya tengah di sajikan di atas meja oleh Shena. Pria itu menelan saliva nya dengan susah payah, pertanda siap menyantap ice cream chocolate di hadapan nya.

Saat siap menyendok ice cream, suara aneh tiba-tiba terdengar. Raka menghela napas, kemudian menatap Shena. "Duh, kayak nya cacing di perut saya minta makan, saya pesan pasta carbonara, deh."

Damn it!

"Baik, di tunggu, Mas RAKA." Shena menekan suara nya di akhir kalimat. Saking gondok nya dengan pria di depan nya ini.

SARGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang