Epilog Season 1

4.2K 246 25
                                    

Andai kalian tahu betapa komen kalian itu benar-benar bikin mood para author meroket, mungkin kalian akan komen tiap paragraf.

Jadi jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah, dan leave komen yang banyak ya 💋

Jadi jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah, dan leave komen yang banyak ya 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Previously :

Terngiang kembali tentang pesan yang tertera di layar gawai Liam. Jangan kecewakan papa. Kata-kata yang secara tidak langsung menamparnya keras.

Rosa tersenyum kecut. Dia mengusap air matanya dan menengadah ke langit senja.

Rosa terlalu pengecut untuk tahu jawabannya. Satu-satunya jalan yang di ambil adalah melarikan diri dari masalah.

Ya, aku memang sangat pengecut.

———

In Bed season 1 Epilog

Hai, aku tahu ini kamu.

Maaf aku pergi tanpa pamit. Sebenarnya kepergianku ini bukan mendadak. Aku sudah merencanakannya sesaat setelah aku keluar dari rumahku. Well, sekarang bukan lagi. Rumah itu punya nyonya baru sekarang.

Aku ingat kejadian malam itu. Malam saat kamu mengatakan kamu cinta padaku. Maaf, saat itu aku terlalu takut untuk menjawabnya. Kurasa, kamu juga tau apa jawabannya. Maaf aku terlalu pengecut.

Ya, aku pengecut yang beruntung. Kurasa sebenarnya tuhan ingin menghukumku, tapi dia tidak tega. See, aku kehilangan suamiku, ayah mertuaku, nenekku, dan kurasa aku juga akan kehilanganmu.

Tapi seperti katamu,  aku juga merasa tuhan maha baik. Mungkin akan ada sesuatu yang baik yang akan menyambutku dengan tangan terbuka di sana. Di tempat baruku.

Btw, bisa aku minta tolong?

Kartu ini sebenarnya kartuku. Tapi Tian terus saja mengirim uang yang seharusnya dia berikan pada istrinya. Ahh, rasanya ingin aku tusuk pinggangnya. Pfff... Bukan pakai pisau, pakai jari. Dia sangat sensitif di titik itu. Mungkin dari pada kalian berdua adu jotos, mending kamu kalahkan dia dengan menggelitikinya. Aku rasa dia akan KO dalam hitungan menit.

Ah, aku terlalu banyak meracau.

Bisakah kau berikan kartu ini padanya? Katakan aku mengucapkan terima kasih atas perhatiannya selama ini. Dan katakan maaf jika aku pergi tanpa pamit juga padanya dan papa Adam. Papa pasti akan sangat marah padaku saat dia tahu. I love you, pa.

Dan untukmu, Liam.

Aku tidak tahu saat itu kamu sungguh-sungguh atau tidak, tapi jika itu benar, kuharap kamu bisa belajar melupakan aku. Berikan rasa itu pada seseorang yang lebih pantas. Ku harap, saat kita bertemu lagi nanti, kita berdua sudah menemukan kebahagiaan kita masing-masing.

In Bed (Maxwell Family #1) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang