Chapter 36 - Season 2

2.5K 177 18
                                    

Andai kalian tahu betapa komen kalian itu benar-benar bikin mood para author meroket, mungkin kalian akan komen tiap paragraf.

Jadi jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah, dan leave komen yang banyak ya 💋

Jadi jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah, dan leave komen yang banyak ya 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Previously :
Wanita berambut pirang itu lari keluar dan mengambil barang-barangnya yang memang tak banyak. Sesaat setelah dia masuk ke dalam taksinya, sebuah telepon masuk.

"Misi sukses. Jangan lupa transfer sisa pembayarannya" ujar wanita itu pada seseorang di seberang sambungan.
_____

In Bed Chapter 35

Beberapa saat yang lalu.

Liam berdiri dari kursinya dan merentangkan tangannya. Tubuhnya terasa sangat kaku karena duduk terlalu lama. Dia mengusap matanya terasa sakit dan kering karena terlalu lama menatap layar laptopnya.

Bunyi dering tanda pesan masuk berbunyi. Dia kenal nada dering itu. Nada yang menandakan pesan masuk dari kekasih hatinya.

"Aku masak nasi kebuli. Aku baru coba resep baru. Apa kamu mau aku antarkan makan siang?" Isi pesannya. Liam tersenyum hangat dan membalas pesannya.

Awalnya dia tidak percaya saat pertama kali mengetahui jika kekasihnya itu sangat pandai memasak. Memang saat masih menjadi istri Tian, beberapa kali Liam memakan masakannya. Tapi semenjak bercerai, Rosa ternyata tetap mengikuti kursus memasak secara intensif. Dan kini kemampuannya meningkatkan pesat.

Liam yakin jika Rosa membuka kedai makan, pasti laris karena semua masakannya membuat siapa saja yang memakannya ketagihan. Termasuk Liam.

Rosa harus memanggang kukis coklat setiap hari karena Liam memakan kue itu seperti kacang. Tak bosan-bosan hingga pria itu naik beberapa kilo berat badannya.

Setelah membalas pesan Rosa, Liam memutuskan untuk istirahat sejenak. Dia beranjak ke sofa dan membaringkan tubuhnya yang penat. "Alexa, mainkan musik klasik favorit Rosa" titahnya ada Alexa, sang asisten virtual.

Piano sonata no. 16 in C major mengalun dengan indah mengantarkan pendengarannya pergi ke alam mimpi.

Entah berapa lama dia tertidur dan baru terbangun saat pintu ruangannya terbuka. Tanpa membuka matanya, dia melambaikan tangannya dan tersenyum saat mendengar langkah kaki mendekati dirinya. Saat dia tahu sosok itu sudah berada di dekatnya, dia menarik tangannya dan mendudukkan tubuh mungilnya di atas pangkuannya.

"I already miss you, my rose" bisiknya. Dia menarik tengkuk wanita itu dan melumat bibirnya. "Apa kamu pakai lipstik baru? Rasanya seperti strawberry" gumamnya.

Brak!

Seketika mata Liam terbuka lebar. Dia terkejut saat melihat jika yang duduk di pangkuannya adalah asistennya.

In Bed (Maxwell Family #1) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang