Chapter 26 - Season 2

3.6K 246 53
                                    

Andai kalian tahu betapa komen kalian itu benar-benar bikin mood para author meroket, mungkin kalian akan komen tiap paragraf.

Jadi jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah, dan leave komen yang banyak ya 💋

Jadi jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah, dan leave komen yang banyak ya 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


———

In Bed chapter 26 (season 2)

"Eros, berat." Bisik Rosa. Dia bangun pagi itu dengan badan yang remuk redam. Tubuhnya miring menghadap ke tembok sebelah kanannya dan wajahnya tertutupi tirai rambutnya. Dia melirik ke bocah kecil yang kini sedang asyik menduduki rusuknya. Tangan mungil itu memainkan mobil kecil seolah mobil itu adalah pesawat.

"Mama.. Mama" ujar anak berusia tiga tahun itu. "Lapar.." dia turun dari tubuh mamanya dan segera beranjak keluar kamar. Dalam sekejap, Rosa kembali terlelap.

"Mamaaaaaaa!" teriakan nyaring terdengar dan mengejutkan Rosa. Dia segera bangun saat tahu jika anaknya teriak karena cacing di perutnya minta di isi.

"Iya, iya. Mama datang" Rosa turun dari ranjang. Tangannya terkepal ke atas, merenggangkan tulang dan otot yang terasa kaku. "Eros mau makan apa, nak?". Rosa mengikat cepol rambut panjangnya.

"Mau mam coco" tunjuk jari kecil itu pada kotak sereal cokelat favoritnya.

"Sarapan pagi itu harus yang sehat, sayang. Mama kemarin bikin bubur jagung. Eros sarapan bubur aja ya, nak?" Tawarnya.

"Coco" ujar Eros tegas. "Coco, Mama. Coco!"

Setelah berdiskusi atau lebih mirip dengan debat berakhir, Eros harus merelakan makan bubur. Rosa membuat kesepakatan jika bocah itu sarapan dengan menu yang ia buat, maka sore nanti Rosa akan pulang lebih cepat dan mereka bisa membeli es krim favoritnya. Tentu saja rayuannya berhasil. Dan selalu berhasil.

Setelah mengantarkan Eros ke tempat penitipan anak, Rosa segera melajukan mobilnya ke kantor.

"Bisa kamu selesaikan part ini hari ini?" Ujar Markus pada seseorang saat Rosa masuk ruang. Pria yang kerap disapa Mark itu tersenyum pada Rosa dan bertanya "apa itu laporan yang aku minta tadi pagi?"

"benar, Sir. Ini laporan kemarin. Dan yang ini laporan dari lantai 8." Rosa menyerahkan dua berkas. "Hai.." sapa Rosa pada wanita yang wajahnya asing bagi Rosa.

"Ini Lidya, manajer baru." Ujar Mark. Matanya sibuk membaca laporan yang baru diterima.

"Hai, aku Rosa." Sapanya ramah. Seulas senyum terlihat di wajah Lidya meski sodoran tangan Rosa tak disambutnya. Sadar akan hal itu, Rosa segera menarik tangannya menjauh. Dia membalas senyumannya dengan deheman canggung.

"Mr. Miller. Ini sudah waktunya break. Could I treat you a meal for lunch?" dari nada bicaranya, Rosa bisa menduga jika Lidya sedang berusaha menggoda Mark. Sayangnya Rosa tau jika pria tak akan tergoda olehnya.

In Bed (Maxwell Family #1) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang