WARNING!! ADA ADEGAN NYELENEH!! BISA SKIP ADEGANNYA, TAPI GA KUTULIS DETAIL YA!! 😤 SKIP AE DAH KALAU KALIAN ANAK BERSIH, SUCI, DAN BERHATI LEMBUT OKEH, SKIP KE CERITA SELANJUTNYA!! 🤗💋-
-
-Vendra memperhatikan ruangan yang ia masuki. "Kata pelayan tadi, ini kamar mandi. Dia menipuku?" batin Vendra.
Ia berjalan mendekat ke arah kasur king size yang berada di tengah-tengah kamar. Vendra terkejut bukan main saat melihat ada perempuan yang tertidur lelap di kasur itu.
"S-siapa dia?" ucap Vendra.
Tiba-tiba, sekujur tubuhnya bereaksi kembali saat melihat gadis yang tertidur lelap di kasur itu. Ia merasakan ingin menerkam habis wanita itu.
Tidak.
Vendra bukan pria seperti itu, dia saja tidak pernah berpacaran sekalipun. Bagaimana bisa ia akan bertindak seperti itu?
Namun, tindakan dan hati Vendra bertolak belakang. Tanpa ia sadari, ia justru mendekati gadis itu.
Vendra menyentuh anak rambut yang menutupi wajah gadis itu.
"Cantik," gumam Vendra.
Gejolak panas yang ada di tubuh Vendra makin memanas. Vendra mulai mengecup wajah gadis itu dengan ganas. Membuka pakaiannya dan mulai menerkam dengan ganas gadis yang ada di bawahnya.
Ia sama sekali tak perduli dengan apa yang ia lakukan, yang terpenting saat ini ialah, hasratnya terpenuhi.
---
Angel menunggu lama akan kehadiran Vendra. Sudah satu jam ia menunggu namun pria itu belum datang juga sampai sekarang.
Saat Angel hendak berdiri dari kasurnya, pintu kamarnya bersuara tanda ada yang masuk ke kamarnya. Angel senang karena ia pikir Vendra datang menemuinya.
Namun, dugaannya salah.
Bukannya Vendra, yang datang adalah Kevin. Saat mereka bertatapan, keduanya langsung kebingungan.
"Loh?" ucap mereka berdua bersamaan.
"Ngapain lo disini?" ketus Angel.
Kevin pun tak kalah jengkelnya. "Harusnya gue yang nanya, lo ngapain di kamar gue?!"
"Ini kamar gue, enak aja lo!"
Kevin mendekat ke arah Angel.
"Heh! Harusnya ini kamar gue, gue udah pesan sama pelayan tadi! Ck, sial. Harusnya gue bersenang-senang malam ini, nggak jadi gara-gara lo!" kesal Kevin.
Darah yang mengalir di tubuh Angel serasa mendidih. Gagal sudah rencana yang ia buat.
"Enak aja lo kalau ngomong! Rencana gue juga gagal karena lo! Sial, pelayan Cafe ini bego atau gimana sih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Ka-ting ku!
Non-Fiction"Aku mohon Rauna, menikahlah denganku! Setidaknya, pikirkan keadaan bayi kita!" mohon Vendra. Mendengar permohonan Vendra, hati Rauna sedikit tersentuh. Ia menimang kembali tawaran Vendra untuk menikahi dirinya. Setelah berpikir panjang, akhirnya Ra...