-
-
-Sudah tiga Minggu berlalu sejak pernikahan Vendra dan Rauna dilangsungkan. Banyak hal-hal baru yang kini menjadi kebiasaan rutin bagi pengantin baru ini.
Contohnya saja, seperti setiap pagi seusai mandi Vendra mesti menyiapkan susu ibu hamil dan juga vitamin untuk Rauna. Sedangkan Rauna, membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Vendra sebelum pergi ke Kampus.
Walaupun masih terbilang muda, namun keduanya sama-sama bisa mengatur waktu dan kegiatan. Vendra pun tak enggan untuk membantu sang istri menyiapkan keperluan rumah.
Ada juga beberapa peraturan yang mereka buat dan sepakati demi kepentingan bersama. Misalnya saja, tidur harus di dalam satu ranjang dan satu kamar tidak boleh pisah walaupun dalam kondisi sedang tak akur. Sebelum tidur, usahakan untuk meninggalkan semua pekerjaan dan melakukan pillow talk, membahas apa saja yang sedang terjadi. Dan terakhir, setiap akhir pekan harus olahraga bersama agar sang bayi tetap segar di dalam perut Rauna.
Tak heran, jika keduanya makin lama semakin erat hubungannya padahal sebelumnya bahkan nyaris tak kenal satu sama lain.
Teman-teman mereka seperti Raka cs dan juga Dagna Fuyu pun sering main kerumah dan menghabiskan waktu bersama ataupun mengerjakan tugas yang sedang menumpuk. Raka, Rafa dan Kevin jelas tak memiliki kegiatan apapun saat ini sebab sebentar lagi mereka akan wisuda dan lulus sebagai sarjana hukum. Berbeda dengan Dagna dan Fuyu yang masih semester 4 dan masa-masanya naik pitam akibat tugas yang sangat banyak.
Seperti saat ini, kini mereka semua sedang berada di restoran bintang lima menyantap makan siang seusai dari penjahit untuk mengambil seragam wisuda nanti.
Dan kini, mereka semua sedang menjadi pusat perhatian sebab bisingnya suara Rafa yang sudah seperti membawa orang satu kampung ke restoran.
"Raf, lu diam kek jangan malu-maluin. Mak Bapak lu nggak malu apa punya anak kek lu?" tegur Kevin tak tahan.
"Apasih, lo diam aja kalau nggak tau. Justru ya, Mamah Papah akuh bangga sama aku karena aku sholeh dan nurut apa kata mereka."
"Huek!!"
Fuyu sangat kesal dengan ucapan Rafa. Entah mengapa walaupun sering bermain bersama, namun ia seperti mempunyai dendam kesumat pada Rafa.
"Lo bisa diam nggak sih! Lama-lama hilang nafsu makan gue dengerin omongan lo yang nggak jelas."
"Mulai, mulai!" cibir Rauna.
"Duh dedek gemes nggak boleh gitu atuh, aa' jadi sedih nih," ucap Rafa sembari memanyunkan bibirnya.
"Kalian berdua ini kerjaan nya kelai aja terus, besok tau-tau jodoh rasain!" ucap Dagna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Ka-ting ku!
Non-Fiction"Aku mohon Rauna, menikahlah denganku! Setidaknya, pikirkan keadaan bayi kita!" mohon Vendra. Mendengar permohonan Vendra, hati Rauna sedikit tersentuh. Ia menimang kembali tawaran Vendra untuk menikahi dirinya. Setelah berpikir panjang, akhirnya Ra...