22

3.5K 321 58
                                    

Ya Allah nggak tau harus gimanaa, selama beberapa hari ini hpku penuh notif dari Wattpad karena kalian pada vote dari awal sampai akhir, kalian baik banget sih ಥ‿ಥ  thank u juga yang sudah komen, aku seneng banget baca2 komen kalian. Sehat-sehat terus yaaa 🥰❣️

Pagi ini, setelah membuat sarapan untuk Vendra, Rauna pun mulai berbenah dan membereskan rumah kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, setelah membuat sarapan untuk Vendra, Rauna pun mulai berbenah dan membereskan rumah kecilnya. Dimulai dari menyapu lalu mengepel dan diakhiri dengan mencuci piring.

Kandungan Rauna pun mulai memasuki bulan keempat, dimana Rauna merasa kini perutnya mulai membuncit. Tak hanya itu, ia pun merasa jika nafsu makannya kian hari makin bertambah. Sebab itu ia memutuskan untuk tidak melihat berat badannya, karena dapat dipastikan beratnya kini pasti mulai bertambah.

Setelah menikah pun, Rauna juga memutuskan untuk cuti kuliah sampai ia melahirkan nanti. Ini semua pun bukan kehendak Rauna, melainkan keinginan suaminya, Vendra.

Vendra pun makin hari semakin cerewet, ada saja yang ia curahkan setiap hari pada Rauna. Mulai dari tidak boleh ke luar rumah sendirian, tidak boleh mencuci pakaian dan lain-lain. Vendra tak ingin jika Rauna dan calon buah hatinya nanti keberadaan nya di ambang bahaya jika ia lalai dalam menjaga istrinya.

Sebab itu, Fuyu dan Dagna akan selalu berada di rumahnya jika sewaktu-waktu Vendra sedang melakukan dinas dan tak bisa pulang ke rumah. Menurut Vendra, Fuyu dan Dagna sangat bisa diandalkan dibanding kedua temannya yang sangat menyebalkan, siapa lagi jika bukan Rafa dan Raka.

Selama dua bulan belakangan ini pun, banyak hal yang terjadi pada Vendra. Ia telah menyelesaikan wisuda s2 nya dan telah menjadi Dosen muda di universitas yang sama saat ia menjadi mahasiswa. Ia pun juga mulai membuka beberapa cabang cafe miliknya di luar daerah.

Walaupun banyak pekerjaan yang harus di selesaikan, namun hal itu tak membuat Vendra mengalihkan perhatian nya pada istrinya yang tengah berbadan dua. Rauna adalah kewajiban pertama yang harus ia laksanakan, urusan duniawi baginya bisa dikerjakan jika dirinya sudah melihat Rauna baik-baik saja.

Dan kini, ia telah bersiap untuk melakukan pekerjaan sehari-harinya. Namun sebelum itu, ada satu hal yang harus ia kerjakan, yaitu memakan sarapan buatan Rauna dan memastikan istrinya sudah meminum susu ibu hamil beserta vitamin dan obat-obatan dari dokter kandungan langganan nya.

"Na, sudah minum susu?" tanya Vendra sembari menyantap nasi goreng buatan Rauna.

"Sudah, Kak."

"Vitamin?"

"Sudah, Kak."

"Sarapan? Ingat loh ya, percuma kamu minum susu minum vitamin kalau belum sarapan. Kamu ini nggak sendiri loh, ada nyawa di perut kamu yang tiap paginya selalu lapar dan haus. Oh iya, terus juga kamu habis ini olahraga, nggak usah jauh-jauh deh di balkon aja udah cukup. Olahraga tarik napas, buang napas. Gitu terus sampai perut kamu six pack. Oke, Na?" jelas Vendra panjang lebar.

Bayi Ka-ting ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang