5

6K 450 78
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Sepulang dari Cafe malam itu, Dagna dan Fuyu kebingungan mencari Rauna yang pulang duluan meninggalkan mereka berdua. Setelah selesai menyantap semua hidangan makanan, Fuyu dan Dagna beranjak meninggalkan Cafe. Namun saat itu, mereka bertemu dengan Kevin.

Flashback on.

"Ayo Puyuh cepetan! Gue takut Una kenapa-napa!" Dagna meraih telapak tangan Fuyu dan menariknya keluar dari Cafe.

Fuyu berdecak. "Ish, sabar napa sih! Nggak lihat baju gue riweuh kayak gini!"

Saat Dagna hendak membuka pintu Cafe, ia tak sengaja menabrak seseorang.

BRAK!

"E-eh, maaf bang maaf! Saya nggak sengaja!" Dagna dengan cepat membantu pria yang ia tabrak berdiri dari lantai.

Pria itu tersenyum.

"Hahaha, nggak papa santai aja kali," balas pria itu.

Dagna menyadari sesuatu, sepertinya ia mengenal pria yang ada di hadapannya saat ini. Ia menyenggol pelan lengan Fuyu.

"Puyuh! Lu kenal orang ini nggak? Kok gue kayak nggak asing ya?" bisik Dagna.

"Ini mah si Kepin! Yang dulu sempet suka ama Una!"

Dagna ingat sekarang. Pria itu, Kevin Anggara. Mahasiswa Hukum semester akhir, pria yang sempat menyukai sahabatnya dulu.

"Maaf bang, kita pamit dulu ya! Soalnya mau nyusul temen!"

Saat Dagna dan Fuyu hendak pergi meninggalkan Cafe, Kevin mencegat kedua orang tersebut.

"E-eh, bentar! Kalian mau nyusul Rauna?" tanya Kevin.

Dagna dan Fuyu saling bertukar pandangan. Mereka berdua bingung, bagaimana bisa kakak tingkat nya ini mengetahui mereka sedang mencari Rauna?

Kevin menyadari raut wajah kedua adik tingkatnya yang tampak bingung. Ia tersenyum simpul.

"Tadi gue ketemu Rauna di depan, udah gue pesenin taxi kok tadi! Aman aja, paling sekarang udah nyampe dirumah. Kalau kalian mau hubungin dia, saran gue sih mending besok pagi aja. Soalnya tadi, gue lihat dia kayak pucat gitu."

Dagna awalnya tak mempercayai perkataan Kevin, dia tahu betul Rauna tak mungkin menerima tawaran dari seseorang yang pernah memaksa masuk ke dalam kehidupan nya.

Namun, Fuyu justru berterima kasih pada Kevin atas kebaikan yang ia berikan untuk sahabatnya, Rauna.

"Makasih banyak ya, Kak! Udah mau bantu pesan taxi buat Rauna. Kalau gitu, kita balik dulu. Permisi, Kak!"

Bayi Ka-ting ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang