6

5.1K 406 65
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Ayo dong vote+comment, biar rajin update nya wkwk. Jangan lupa masukin ke perpus ya maniezz ^^


"APA?!" teriak Raka, Rafa dan Kevin bersamaan.

Vendra terdiam. Ia sudah menebak dari awal teman-temannya sudah pasti terkejut dengan apa yang ia perbuat semalam.

"Lo serius, Vend?! Maksudnya, l-lo sama R-rauna ... b-bercocok t-tanam?" tanya Rafa hati-hati.

Vendra hanya mengangguk pelan.

"Kok bisa sih, Vend?? Lo kenapa bisa kecolongan gini?! Anak orang woy!!" ucap Rafa gemas ingin menjambak rambut Vendra.

Vendra menceritakan semua kejadian yang ia perbuat semalam di kamar Cafe. Dimulai dari ia meminum minumannya hingga saat ia terbangun sendiri di kamar. Rafa dan Kevin menganggukkan kepalanya tanda bahwa mereka berdua paham. Sedangkan Raka, ia masih syok dengan kejadian yang di perbuat oleh temannya, Vendra.

"Kevin! Jujur sama gue, lo kan yang ngasih obat perangsang ke minumannya Vendra?" tanya Raka tiba-tiba.

Kevin membulatkan matanya.

"Enak aja lo! Gue masih normal ya, ngapain juga gue ngejebak Vendra! Gue nggak suka main pedang!" geram Kevin.

"Terus? Kira-kira siapa yang ngasih obat itu ke minuman Vendra? Vend, lo tahu nggak siapa orangnya?"

Vendra menggeleng pelan.

"Gue nggak tahu," balas Vendra.

Kevin menautkan alisnya. Ia teringat sesuatu. "Eh bentar, jangan-jangan lo dijebak sama Angel, Vend! Soalnya ya, semalam gue salah masuk kamar, gue masuk ke kamarnya Angel. Dia juga marah-marah ke gue katanya mau bersenang-senang gitu," ucap Kevin.

Rafa menatap Kevin sekilas. Ia mengingat kembali kejadian di Cafe semalam.

"Angel? Bukannya semalam dia juga duduk sama kita ya? Sebelum Raka sama Jane joget?" tanya Rafa.

"Dance goblok," sewot Raka.

Rafa melengkungkan bibirnya seolah mengejek Raka. "Nye nye nye," ucapnya.

Vendra terdiam cukup lama. Ia menyusun rangkaian kejadian-kejadian yang terjadi semalam. Setelah berfikir panjang, sepertinya Kevin benar jika Angel lah yang menjebak dirinya.

Tanpa Vendra sadari, sedari tadi ia menitikkan air matanya. Tidak ada yang tahu mengapa dirinya menangis.

"Bro, udah jangan takut! Lo nggak anggap gue sama Rafa? Kita berdua bakal bantuin lo kok!" bujuk Raka.

"Kevin juga!" sambung Rafa.

"Dih? Ogah, ngapain gue ikut?" sewot Kevin.

Raka menatap Kevin dengan tajam. "Lo nggak ikut, gue sunat punya lo 5 kali!" ucap Raka.

Bayi Ka-ting ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang