Setelah acara berakhir, seluruh mahasiswa/i beserta keluarga di arahkan menuju gedung sebelah yang sudah disiapkan pihak Kampus untuk berfoto bersama. Sembari mengantri giliran masing-masing, pihak Kampus juga memberi fasilitas lengkap dan nyaman serta beberapa makanan dan minuman untuk dinikmati.
Saat ini, keluarga Rafa yang masih berfoto untuk mengabadikan momen yang mungkin hanya bisa dirasakan satu sekali seumur hidup. Bisa dilihat dengan sangat jelas senyuman sumringah yang tercetak jelas di wajah tampan Rafa.
Setelah Rafa dan kedua orang tuanya selesai, kini giliran Raka yang di arahkan untuk ber-pose sebaik mungkin untuk diabadikan dengan kamera. Raka yang terkenal sangat judes dan garang, untuk kali ini terlihat sangat ramah dan berwibawa.
Di saat semua orang tengah memperhatikan Raka yang saat ini sedang di foto dan menampakkan senyuman manisnya, tiba-tiba saja datang seseorang yang sangat tidak diinginkan keberadaan nya bagi Vendra maupun Rauna.
Orang itu adalah Jane Anastasia, yang juga tengah menggandeng ibunda tercintanya Eva dan Angel sahabatnya. Mereka bertiga mengenakan pakaian mewah dan terlihat sangat mahal. Benar-benar seperti layaknya seorang ratu Kerajaan.
"Eh ada Vendra ku sayang! Apa kabar, Vend?!" pekik Angel dengan antusias.
Sementara Vendra, ia sama sekali tak menggubris sapaan Angel. Apalagi, saat ia mengingat bahwa Angel lah yang menjebak dirinya malam hari itu.
"Haduh, ngapain sih ni anak pungut ada disini. Bikin suasana jadi kacau saja," sindir Eva sembari menatap Rauna dengan tatapan sinis dan sangat tajam.
Dagna benar-benar tak mengerti dengan Eva, ia pikir selama ini legenda ibu tiri yang kejam hanyalah karangan penulis belaka. Ternyata, ada juga di dunia nyata. Ia sangat menyayangkan sikap Eva yang sangat menjijikkan saat ini, benar-benar miris.
"Aduh ni emak-emak udah bau tanah masih aja suka nyindir orang. Nggak malu apa?" omel Rafa secara terang-terangan.
Kedua orang tua Rafa pun perlahan undur diri saat mendengar sang putra semata wayangnya itu mulai mengeluarkan suaranya. Sudah dapat dipastikan bahwa sebentar lagi Rafa akan membuat kekacauan.
"Kamu siapa? Berani banget ngomong kayak gitu sama orang tua!" hardik Eva.
Dengan cepat, Jane langsung menyentuh pundak Eva agar tidak mengeluarkan emosinya saat ini.
"Nah tuh sadar kalau dah tua, sadar diri dong! Ntar dipanggil sama yang diatas, mampus." Dagna pun mulai ikut menyindir Eva dan mendukung perbuatan Rafa.
Rafa sangat terharu dengan apa yang di ucapkan Dagna barusan. Ia merasa seperti pahlawan tanpa tanda jasa yang sudah membela Rauna dari kuman-kuman dekil yang berada di hadapannya kini.
"Ini juga, nggak tau diri banget. Dulu aja baik-baikin saya, sekarang malah nggak punya sopan santun!"
Wati sama sekali tak mengerti dengan apa yang diucapkan Eva. Memang betul jika sebelum memutuskan untuk menikah, Vendra telah menceritakan seluk beluk kehidupan Rauna pada dirinya. Namun sepertinya, Vendra lupa menceritakan mengenai siapa wanita yang tengah naik pitam di hadapannya ini.
"Sebentar deh, anda ini siapa? Datang-datang kok nyindir menantu saya?" tanya Wati dengan nada yang sangat halus.
Mendengar kata 'menantu' dari mulut Wati, sontak saja membuat semua orang terbelalak kaget. Benarkah Rauna adalah istri Vendra?
"Menantu? Oh, jadi anda ibunya Vendra ya? Salam kenal, saya ibu tirinya Rauna menantu anda yang nggak berguna itu." Eva memberikan telapak tangannya dengan angkuh pada Wati untuk berjabat tangan. Namun sama seperti apa yang dilakukan Vendra, Wati pun juga tak menggubris ajakan jabat tangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Ka-ting ku!
Non-Fiction"Aku mohon Rauna, menikahlah denganku! Setidaknya, pikirkan keadaan bayi kita!" mohon Vendra. Mendengar permohonan Vendra, hati Rauna sedikit tersentuh. Ia menimang kembali tawaran Vendra untuk menikahi dirinya. Setelah berpikir panjang, akhirnya Ra...