25

426 55 2
                                    

Semenjak pertemuannya dengan Taehyung, Rosé tak pernah bertemu dengan Jaehyun lagi.

Setelah hampir semalam suntuk, Rosé baru selesai belajar. Hari Senin ada ujian matematika dan Rosé jadi merasa gugup.

Rosé keluar rumah sambil menggosok-gosokkan matanya. Dia saat yang bersamaan, pintu rumah di sebelahnya juga ikut terbuka.

"Mau berangkat sekolah, ya?"tanya Jaehyun.

"Iya."

"Pagi sekali berangkat sekolahmu."

"Aku mau belajar lagi di sekolah, karena sedang ujian."

Setiap melihatnya, nafas Rosé seakan terhenti. Walaupun sudah terbiasa, hatinya tetap berdetak kencang.

"Kamu tidak sedang terburu-buru, kan?"

"Iya."

"Kalau begitu, tunggu di sini sebentar."

Jaehyun langsung masuk ke dalam rumahnya. Dan Rosé duduk di tangga sambil sesekali menengok ke arah pintu rumah Jaehyun.

5 menit berlalu, Jaehyun datang membawa sepiring roti panggang dan segelas susu. Menu sederhana yang dibuat dengan kasih sayang Jaehyun.

"Ini." Jaehyun menyodorkan piring berisi roti panggang itu pada Rosé.

"Kamu menyuruhku menunggu hanya untuk membuatkanku sarapan?"

"Kalau mengikuti ujian dengan perut kosong, pelajaran yang sudah kamu pelajari pasti tidak akan teringat."

"Sudah belajar?" tanya Jaehyun sambil memperhatikan Rosé yang sedang memakan roti panggangnya.

"Begitulah."

"Kamu murid yang pintar, ya?"

"Tahu dari mana?"

"Hmm...dari Taehyung."

"Oh."

Saat mendengar nama Taehyung, Rosé merasa seperti disiram air dingin.

"Apa saja yang kamu kerjakan akhir pekan kemarin?"

"Cuma menonton film dari DVD di rumah. Sebenarnya banyak yang ingin kulakukan di Korea ini, tapi ternyata tidak semudah itu."

"Kamu sering pulang ke Korea?"

"Tidak. Semenjak pergi ke Australia, ini kepulanganku ke Korea yang pertama."

"Begitu, ya?"

"Sudah pernah pergi ke Australia?"

"Belum, belum pernah."

"Kapan-kapan cobalah ke sana. Nanti kuajak melihat koala."

"Koala? Kamu sudah pernah melihatnya?"

"Sudah. Aku pernah melihatnya sekali, mereka binatang yang sangat lucu."

"Kapan kamu kembali ke Australia?"

"Mei tahun depan aku sudah harus kembali ke sana."

"Oh, begitu."

"Hm."

Seandainya pun Rosé mengungkapkan keberatan hatinya, tetap saja akan berpisah dengan Jaehyun. Jaehyun sudah berencana akan kuliah di Australia.

Setelah kembali ke Australia, mungkin saja Jaehyun akan melupakan semua hal yang terjadi selama di Korea. Memikirkan hal itu saja langsung membuat hati Rosé menjadi tak nyaman.

"Ini, minumlah."

Jaehyun menyodorkan segelas susu putih pada Rosé, dan mengambil piring kotor bekas roti panggang tadi.

"Terima kasih."

"Kalau mau berterima kasih, cium saja pipiku..."

Jaehyun yang bicara dengan nada bercanda langsung menutup mulutnya setelah sadar dengan perkataannya.

Melihat kelakuan Jaehyun seperti itu, tanpa pikir panjang Rosé langsung menempelkan bibirnya dengan lembut ke pipi Jaehyun.

Ciumannya sangat singkat dan sebentar.

Mata Jaehyun langsung terbuka lebar-lebar.

"Kamu..."

"Kenapa? Kamu tinggal di luar negeri, kan? Di sana cium pipi biasa dilakukan untuk menyapa orang, kan?"

"Memang sih, tapi..."

Rosé tersenyum lebar melihat Jaehyun yang malu sampai kedua daun telinganya memerah hingga terlihat lucu. Di saat yang sama, Jaehyun juga tidak bisa memalingkan pandangannya dari Rosé yang tersenyum seperti itu.

Jaehyun sama sekali tidak menyangka Rosé akan benar-benar menciumnya. Walaupun hanya cium pipi, karena Rosé yang melakukannya, bagi Jaehyun itu ciuman yang sangat berarti.

Pipi yang dicium Rosé juga tampak memerah.

"Hei, senyumanmu semakin membaik lho," ucap Jaehyun sambil mencoba meredam suara debaran jantungnya yang berdetak amat kencang.

"Benarkah?"

"Makanya, jangan sering-sering tersenyum."

"Kenapa?"

"Karena...jadi terlihat cantik."

"Siapa?"

"Kamu."

Jaehyun sendiri tampak terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya.

'Kenapa aku bicara seperti itu, sih!'

Rosé masih terus tersenyum. Senyum Rosé yang begitu memesona sampai Jaehyun tak berani menatapnya langsung.

"Aku mengerti." Suara Rosé menyadarkan pikiran Jaehyun kembali. "Kalau begitu, aku hanya akan tersenyum di hadapanmu."

Jantung Jaehyun serasa terhenti saat mendengar kata-kata Rosé.

Rasanya sangat senang. Walaupun tidak bisa memilikinya, walaupun tidak bisa memeluknya, mendengar kata-kata Rosé yang seperti itu sudah membuatnya senang.

"Bagus," jawab Jaehyun sambil menahan bibirnya yang ingin tersenyum.


————————————★♡★————————————


Jum'at, 28 Mei 2021

♡Love At The First Sight♡~"Jaerosé"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang