12

569 81 8
                                    

"Aah, sebentar lagi kita ujian. Jae, kamu sih enak sudah lulus."Taehyung memulai pembicaraan setelah menemukan meja kosong.

"Apa? Oh, iya."

"Enaknya. Oh iya, pie daging yang dijual di daerah Hongdae rasanya biasa saja kalau dibandingkan dengan yang di Australia. Tapi lumayan enak dari yang aku duga."

"Oh, begitu ya?"

Tanpa mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Taehyung, Jaehyun hanya menjawab singkat. Pikiran Jaehyun sedang tidak fokus. Dia tidak dapat memalingkan pandangannya dari Rosé.

Moon Restaurant.

Mereka bertiga ada di sana. Rosé yang duduk di sebelah Taehyung, dengan tenang menggerakkan garpunya.

Mungkin karena efek cahaya lampu yang remang-remang, Rosé terlihat lebih cantik. Bahkan hanya dengan sedikit gerakan saja, Rosé terlihat menawan. Membuat jantung Jaehyun tak henti-hentinya berdetak kencang.

Jiwa Jaehyun terpikat oleh daya tarik yang dimiliki oleh Rosé. Sayangnya, Rosé adalah pacar sahabatnya sendiri.

Sulit bagi Jaehyun untuk melepaskan pandangannya dari Rosé. Ujung jari Jaehyun terasa dingin. Dan Jaehyun ingin sekali menangis.

'Bagaimana bisa seperti ini?'

Kenyataan benar-benar kejam.

'Bagaimana bisa seperti ini? Kenapa? Kalau ini yang terjadi, kenapa membuatku jatuh cinta kepadanya? Kenapa?'

Ingin sekali Jaehyun menyangkal realitas yang ada.

Mengkhianati Taehyung adalah hal yang tak pernah terbesit dalam pikirannya. Bagi Jaehyun, Taehyung lebih berharga dari siapapun.

Tatapan Jaehyun kembali mendarat pada sosok Rosé. Di waktu yang bersamaan Rosé mengangkat kepalanya. Mata mereka pun bertemu.

Deg!

Melihat mata Rosé yang sejernih kaca itu, jantung Jaehyun mencelos.

'Sial.'

Jaehyun hanya bisa melampiaskan perasaannya dengan menusukkan garpu sekeras-kerasnya pada daging steak-nya.

"Rasanya tidak enak, ya? Beda dengan steak di Australia?"tanya Taehyung.

Mata Taehyung yang penuh ketulusan dan kepolosan itu terlihat cemas menatap Jaehyun. Ingin sekali rasanya Jaehyun menangis.

'Sadarlah, Jung Jaehyun. Kamu mau kehilangan sahabatmu hanya karena seorang perempuan?'

Jaehyun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

"Enak, kok."

"Benarkah?"

"Iya, benar."

"Untunglah."

"Tapi menurutku makanan paling enak itu Kimchi Jjigae yang dulu aku makan di rumahmu."

"Benarkah? Kalau begitu, besok datanglah ke rumahku. Kamu ada waktu untuk makan malam? Orang tuaku juga merindukanmu. Ibuku kan lebih sayang padamu dibanding aku."

"Hahaha. Baiklah, besok aku ke sana."

"Rosé, besok kamu juga mau ke rumahku?"

Deg.

Sekali lagi, jantung Jaehyun terasa ingin keluar.

'Aku mohon, bilang tidak mau. Aku tidak mau bertemu denganmu lagi.'

Permintaan Jaehyun pada Rosé di dalam hati.

"Tidak, aku tidak mau."

Entah apakah karena permintaan Jaehyun tersampaikan, Rosé menolak ajakan Taehyung sambil menggelengkan kepalanya. Mendengarnya, perasaan Jaehyun menjadi lega dan bercampur kecewa.

♡Love At The First Sight♡~"Jaerosé"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang