18

504 64 1
                                    

Langit yang cerah sangat bertolak belakang dengan perasaan Rosé saat ini. Dinginnya udara menusuk hingga ke kulit. Sinar mentari yang memantul di jalanan membuat Rosé menyipitkan matanya.

Lusa Rosé sudah harus mengosongkan rumahnya. Karena sedang ujian semester, Rosé jadi tidak bisa membereskan barang-barangnya dengan cepat.

Musim dingin sejak awal Desember, udara jadi terasa sangat dingin. Mungkin karena perasaan Rosé yang hampa, udara jadi lebih dingin dia rasakan.

Mendadak Rosé ingat tentang cincin pasangan yang diberikan oleh Taehyung dulu. Rosé belum mengembalikannya.

Di sekolah, Taehyung bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Setiap Taehyung memberi salam pada Rosé, Rosé tidak bisa membalasnya, bahkan tersenyum pun tidak.

Ketika masuk ke dalam agen properti, mata Rosé langsung tertuju pada punggung seseorang yang dikenalinya.

Pandangan mereka beradu. Seketika itu juga Rosé dapat merasakan rasa rindu yang selama ini dipendamnya.

'Apakah Jaehyun tahu kalau aku dan Taehyung sudah putus?'

"Hei."sapa Jaehyun seakan tidak terjadi apa-apa.

"Pagi."

Balas Rosé dengan suara lembut sambil menuju kursi yang ada di hadapan Jaehyun. Tepat di saat itu, seorang agen properti yang baru kembali dari toilet berkata.

"Wah, nak. Kamu sudah datang? Ayo, ayo. Silakan duduk di sana."

Orang itu mengatakannya dengan jari menunjuk tempat kosong di sebelah Jaehyun. Rosé sempat ragu duduk di sana, tapi sofa yan ditempati Jaehyun memang masih luas.

"Duduklah."

"Iya."

Rosé duduk di sebelah Jaehyun.

Agen penjual rumah itu menjelaskan berbagai hal tentang prosedur pindah rumah, tapi pikiran Rosé tidak bisa berkonsentrasi pada penjelasan sang agen.

Seluruh pikirannya terfokus pada Jaehyun yang duduk di sebelahnya.

"Jadi kapan kalian akan pindah?"

"Hari ini."

"Besok."

Jaehyun dan Rosé menjawab bersamaan. Lalu Jaehyun menoleh ke arah Rosé.

"Kamu pindah besok?"

"Iya."

"Oh, begitu."

Mereka berdua meninggalkan kantor itu setelah selesai menyelesaikan urusan dengan agen penjual rumah.

"Rumahmu ke arah sana."

"Aku tahu."

"Terus kenapa mengikutiku?"

"Aku kan harus tahu di mana rumahmu."

"Apa?"

"Aku harus tahu rumahmu supaya besok aku bisa membantumu pindahan."

Ucap Jaehyun. Lalu Rosé menghentikan langkahnya dan menatap Jaehyun.

"Kenapa kamu membantuku?"

"Memangnya sudah ada orang yang mau membantumu?"

"Aku akan memakai jasa petugas pindah rumah."

"Meskipun begitu, kamu pasti butuh bantuan lagi. Memangnya kamu bisa melakukan semuanya sendirian?"

"Aku sudah putus dengan Taehyung."

"Aku tahu."

Rosé yakin Jaehyun mendengarnya dari Taehyung. Dia kan sahabat terbaik Taehyung.

"Berarti sekarang tidak ada alasan lagi untukmu berbuat baik padaku. Sebelumnya kamu mau membantuku kan karena aku pacar sahabatmu."

"Tapi sekarang kamu masih teman Taehyung, kan?"

"...."

"Teman Taehyung adalah temanku juga."

Selintas Rosé melihat ekspresi mencurigakan di wajah Jaehyun. Tapi ekspresi itu menghilang dalam hitungan detik.

Dengan berat hati Rosé berusaha memalingkan pandangannya dari wajah Jaehyun. Kemudian kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

"Ini rumahku."ucap Rosé ketika tiba di rumahnya.

"Rumahmu bagus juga. Setelah tinggal di rumah sebagus ini, apa kamu bisa tinggal di rumah itu?"

"Tinggal di rumah yang luasnya hanya sepetak pun aku tidak masalah."

"Kenapa kamu putus?"

Pertanyaan yang paling tidak ingin didengar Rosé. Apalagi pertanyaan itu dilontarkan secara mendadak oleh Jaehyun.

"Kenapa aku harus menceritakannya padamu?"

"Karena ini masalah temanku."

"Kamu bilang, aku juga temanmu."

"Tapi bagiku Kim Taehyung adalah teman yang lebih berharga."

"Kalau begitu tanyakan saja pada Taehyung."

"Aku benar-benar tidak mengerti."

Dari suara rendah Jaehyun, Rosé bisa merasakan amarah Jaehyun.

"Kim Taehyung itu anak yang baik. Jujur saja, anak sebaik dia tidak pantas dengan perempuan sepertimu. Jadi apa yang membuatmu memutuskan Taehyung?"

Hati Rosé terluka mendengar luapan kemarahan Jaehyun. Tapi dengan tenang, Rosé menatap Jaehyun.

"Ya, kamu benar. Orang sepertiku tidak pantas untuknya."

"Tapi kenapa?"

"Karena aku mencintai orang lain."

Apakah Rosé salah lihat? Mata Jaehyun tiba-tiba terlihat bergetar.

"Siapa?"

"Memangnya kamu akan tahu kalau aku memberi tahu siapa dia?"

"Iya, kamu benar."

Gumam Jaehyun sambil tersenyum simpul.

"Masuklah, aku akan pergi."

"Iya."

Tanpa berbalik ke belakang, Rosé langsung masuk ke dalam rumahnya.

Rosé menyadari tatapan Jaehyun padanya saat masuk ke dalam rumah. Tatapan yang menyiratkan keputusasaan sekaligus amarah.

Jaehyun sudah tahu alasan putusnya hubungan Rosé dengan Taehyung adalah karena Rosé mencintai orang lain. Jaehyun tahu dari Taehyung.

Jauh dalam hatinya, tanpa Jaehyun sadari tersimpan harapan kalau orang yang dicintai Rosé adalah dirinya.

Sedari tadi, Jaehyun berdiam diri di depan pintu rumah Rosé yang tertutup rapat. Di dalam pikirannya, terbesit harapan agar pintu itu terbuka kembali.

Tapi pintu itu tetap tertutup. Bahkan hingga beberapa jam berlalu pun, tak terbuka.

Tanpa sepengetahuan Jaehyun, lama Rosé duduk bersandar di balik pintu sambil memejamkan matanya. Berusaha menenangkan hatinya yang terasa sakit sambil mendengarkan setiap gerakan kecil Jaehyun dari balik pintu.



~~~~~~~~~~~~~~~✩♡✩~~~~~~~~~~~~~~~

Halo semuanya~!

Lama nggak update ya😅 mungkin dari hari sabtu,ya.

Aku minta maaf ya😓 Chapter kali ini juga lebih sedikit dari Chap sebelumnya.

Dari kemarin udah mulai PJJ lagi, padahal baru aja hari pertama PJJ semester 2, tapi udah ada tugas aja...😥

Kalau misalnya aku jarang up, maaf ya>_<

Buat kalian yang masih sekolah dan udah mulai PJJ lagi, semangat ya^_^

Udah, itu aja sih. Makasih semuanya^_^

Kalau ada kesalahan dalam penulisan tolong kasih tahu, ya^_^



Selasa, 5 Januari 2020

♡Love At The First Sight♡~&quot;Jaerosé&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang