34

411 43 14
                                    

Lisa tidak bisa berjalan di samping Taehyung yang melangkah dengan lambat. Dia tak ingin melihat wajah Taehyung yang bersedih. Wajah Taehyung yang sekarang sangat berbeda dengan yang dulu.

Kata-kata dingin Chanyeol sepertinya langsung menghujam ke dalam hatinya, membuat Taehyung terluka.

Lisa berjalan mengikuti di belakang Taehyung sambil menatap punggungnya.

“Taehyung...”

Walaupun Lisa memanggil namanya, Taehyung sama sekali tidak menoleh.

“Taehyung, tidak usah menghiraukan mereka. Orang yang katanya kakak Rosé itu sepertinya tidak baik sifatnya. Wajahnya saja menakutkan begitu.”

“...”

“Lagi pula, dia kan keluarga Rosé. Biasanya, kalau sudah menyangkut keluarga, memang akan sensitif seperti itu. Jadi, wajar saja dia bersikap begitu. Makanya...”

Srek.

Taehyung yang tadinya berjalan gontai mendadak menghentikan langkahnya. Lisa ikut berhenti.

Taehyung menatap ke suatu tempat. Lisa mengikuti arah pandangan Taehyung. Di tempat yang Taehyung pandangi, berdiri sepasang kekasih.

Sepasang kekasih yang sangat dikenal oleh Taehyung dan Lisa, berjalan sambil bergandengan tangan.

Ketika menyadari keberadaan Lisa dan Taehyung, pasangan itu juga menghentikan langkah mereka.

Taehyung tak ingin mempercayai kenyataan yang ada di depan matanya. Dia ingin memejamkan kedua matanya.

Perlahan, Taehyung mengangkat kedua tangannya untuk menutup matanya. Dia berharap, setelah menurunkan tangannya nanti, pemandangan di depannya akan menghilang.

Taehyung menurunkan tangannya. Tapi mereka tetap berada di sana.

Ini kenyataan.

Rosé memang sudah menyangka akan terjadi hal seperti ini, tapi tak mengira secepat ini.

‘Tidak secepat ini. Lebih lama sedikit. Setidaknya sampai Jaehyun kembali ke Australia.’

Rosé berharap seperti itu. Tapi sekarang sudah terlanjur terjadi.

Lisa terkejut...

‘Kenapa rasanya seperti ingin mati? Apa Taehyung juga merasakan seperti ingin mati? Dia bahkan terlihat sudah tak ingin hidup lagi. Sorot mata Taehyung tampak kosong.'

Tatapan Taehyung bergerak dari Rosé ke Jaehyun, dari Jaehyun ke tangan mereka yang saling bergandengan.

Sesaat dia terdiam sejenak menatap tangan mereka, lalu tatapannya kembali bergerak ke wajah keduanya.

Dia memandang ke antara wajah Jaehyun dan Rosé dengan tatapan kosong.

Taehyung tersenyum. Bukan senyum yang mengejek atau meremehkan, tapi senyum pasrah.

“Kalian...”

“...”

“Jadi, kalian... sudah...”

Suaranya penuh kesedihan, seperti raungan binatang buas yang terluka—membuat hati Rosé tertusuk. Suara itu bukan seperti suara Taehyung.

Dia bukan Taehyung.

Orang yang berdiri di hadapan Rosé dengan raut muka seperti ingin mati itu bukan Taehyung. Seorang Taehyung tidak akan seperti itu.

Rosé membayangkan andai orang di depannya bukan Taehyung. Tapi kenyataannya, orang yang sedang berdiri di hadapannya dan Jaehyun benar-benar Taehyung. Sekuat apa pun dia menolaknya, kenyataan itu tak bisa berubah.

“Kalian... betul-betul...” Taehyung tak mampu meneruskan kalimatnya. Wajahnya terlihat begitu penuh dengan kepedihan. Seolah-olah, seluruh perasaan putus asa dan sakit hati yang ada di dunia ini menimpa Taehyung. Dia tampak sangat terluka dan kesakitan.

Jaehyun menarik napas perlahan. Wajahnya pun tampak pucat seperti orang mati. Dalam pikirannya, dia membayangkan alangkah baiknya kalau bus yang ditumpangi tadi mengalami kecelakaan dan membuatnya meninggal dunia.

Yang amat membuat Taehyung amat pedih bukanlah Rosé, melainkan Jaehyun.

Ketika mendengar Rosé memiliki seseorang yang dicintainya, perasaan Taehyung tidak seperti saat ini. Tapi mengetahui bahwa orang yang dicintai Rosé adalah Jaehyun, dan Jaehyun juga mencintai Rosé, Taehyung berubah.

Taehyung tidak kuat melihat tatapan tajam mata Jaehyun. Dia merasa sedih dan benci kepada dirinya sendiri yang telah membuat temannya berubah menjadi sesedih itu.

‘Maaf, maafkan aku.’

Jaehyun mengucapkan kata-kata itu dalam hati, walaupun dia tahu kalimat itu tidak tersampaikan kepada Taehyung.

“Aku...”

Taehyung kembali tak bisa melanjutkan kata-katanya.

Kelihatannya Taehyung ingin berbicara banyak, tapi dia tidak bisa menyelesaikan satu kalimat pun.

“Taehyung...”

Saat Jaehyun memanggil namanya dengan lirih, emosi wajah Taehyung langsung berubah menjadi bengis. Dia lalu langsung membalikkan badannya, kemudian pergi meninggalkan mereka.

Lisa menatap Jaehyun. Sorot matanya memancarkan kekecewaan dan kebencian.

Kemudian Lisa menatap Rosé. Sorot matanya memancarkan kecemburuan dan amarah.

Setelah menatap mereka, Lisa membalikkan badannya dengan rasa jijik dan pergi menyusul Taehyung.

Jalanan penuh dengan hiasan Natal—lampu-lampu berkelap-kelip dengan meriah—tapi rasanya begitu gelap. Orang berlalu-lalang di jalanan, tapi tetap saja terasa sepi.

Di sana, sepasang kekasih hanya bisa berdiri bingung seperti orang yang kehilangan segalanya.

***

‘Coba rasakan juga sakit yang kurasakan. Bisa-bisanya kalian mengkhianatiku. Padahal sampai saat terakhir pun, aku masih memercayai kalian.

Padahal tadinya aku berharap bisa terus memercayai kalian, berharap kalian takkan mengkhianatiku.

Tapi, kenapa kalian tega mengkhianatiku? Bagaimana mungkin?

Apa... apa sebenarnya kesalahanku?’

Taehyung masuk ke kamar dan mengunci pintunya. Dia bahkan sampai tak bisa merasakan detak jantungnya sendiri, rasanya seperti sudah hilang. Rasanya semua sudah menghilang.

Rosé yang dicintainya, Jaehyun yang berharga baginya. Mereka berdua telah mengkhianati Taehyung. Keduanya menjalin hubungan diam-diam di belakangnya.

Betul-betul menggelikan. Dia terus mengikuti Rosé dan menyatakan rasa sukanya tanpa tahu kalau telah dikhianati.

Tanpa sadar Taehyung mulai meracau. Dia menggumamkan kata cinta sambil tertawa pedih.

Pikirannya tak dapat berfungsi dengan benar akibat sakit hati yang dirasakannya. Bahkan, kini dia merasa tak memiliki hubungan apa pun lagi dengan segala yang terjadi di dunia.

Putus asa dan kecewa begitu kuat mendominasinya. Dia lalu mengambil pisau cutter-nya. Melihat mata pisau cutter yang mengkilat di dalam ruangan temaram, dia menyeringai.

‘Nah, coba kalian rasakan juga kepedihan yang kurasakan.’


——————————🦋🌼🦋——————————

Selasa, 14 Juni 2022

♡Love At The First Sight♡~"Jaerosé"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang