thirty seven

4.3K 444 96
                                    

▪︎▪︎■■♧■■▪︎▪︎

Jaehyun melihat hiruk pikuk persiapan pernikahan sang adik yang akan digelar di esok hari. Ia baru saja sampai di ballroom yang akan digunakan sebagai tempat perhelatan acara. Sang mama yang juga datang bersamanya, sudah memisahkan diri untuk bergabung dengan calon besannya.

Jaehyun memeriksa ponselnya. Pesannya untuk si manis masih belum di balas juga. Dan sudah berhari-hari ia tidak melihat wajah si manisnya. Terakhir adalah saat ia mengikuti Jaemin dan Jeno.

"Hyung! Kau datang!"

Jaehyun mendongak. Ia memasukkan ponseslnya kembali ke dalam saku celana, dan memberikan Jeno senyum kecil. "Semuanya udah siap?"

Jeno mengangguk. "Tinggal menyiapkan katering."

Bukannya ingin diam saja, tetapi Jaehyun memiliki alasannya sendiri untuk tidak mencampuri urusan Jaemin dan Jeno. Alasan pertama, bahwa yang mengetahui keseluruhan cerita adalah mereka berdua, Jaemin dan Jeno. Jika ia ingin mengambil peran, maka ia akan menjadi penengah saja. Dan yang kedua, fakta bahwa Jaemin sudah menyusun rencana untuk membalaskan dendamnya. Ia cukup khawatir dengan bentuk revenge yang akan dilakukan Jaemin. Tetapi ia sendiri pun merasa bahwa dirinya tidak berhak untuk membatalkan apapun yang akan si manis lakukan.

"Apa masih ada masalah lainnya yang belum selesai, Jen?"

Jeno menggelengkan kepalanya. "Gak ada, hyung. Semuanya udah sesuai sama rencana. Rundown-nya juga udah oke."

"Yakin kamu gak memiliki masalah apapun yang belum kamu selesaikan? Sebelum semuanya terlambat. Kamu tau kalau penyesalan selalu datang belakangan."

Jeno diam sejenak. Ia sempat memikirkan keputusannya yang amburadul itu, memikirkan ulang apakah langkah yang ia ambil sudah benar. Terutama mengenai hubungannya dengan Aeri dan juga Jaemin. Tetapi, pikiran rasionalnya pun kalah dengan keserakahannya.

"Gak ada, hyung."

Jaehyun mengangguk. Matanya mengikuti pergerakan seorang gadis manis yang sebentar lagi akan menjadi iparnya. "Fair enough."

--

Mama Jung menghampiri Jeno dan Aeri dengan senyuman berseri di wajahnya. "Mama udah siapin pakaian kalian di ruang ganti. Kalau urusan di sini udah selesai, langsung ke belakang aja, ya. Biar mama tau bajunya perlu dibesarin atau tidak. Takutnya kekecilan sama Aeri karena baby di dalam yang sepertinya semakin besar."

(Nakamoto Aeri; 22th)Cantik banget 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Nakamoto Aeri; 22th)
Cantik banget 😭😭

Aeri tersipu. Memang, selama kehamilannya, nafsu makannya jadi bertambah. Mungkin karena hormon ibu hamil dan juga fakta bahwa ada makhluk hidup lain yang harus ia beri asupan gizi.

annyeong || 2jae ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang