twenty

6.5K 472 49
                                    

First of all ...
Ini kan 2jae, dan juga nomin.

You guys get the gist that Jeno is cheating. And so far, all Jaemin says/thinks involving Jeno, is the fact that Jeno IS cheating.

BUT!

But, so does Nana.
Don't forget the fact that he ⬆️ is cheating, too.

They both have their own flaws and mistakes 🥺

▪︎▪︎■■■♧■■■▪︎▪︎

"Tuan muda, saya sudah menghubungi Taro-san untuk melaporkan segala pergerakannya. Qian juga sudah standby di posnya."

Jaemin melirik sekitarnya, dan dengan ceria ia berucap. "Oh! Batalkan saja. Itu merepotkan. Bersantailah sedikit, hyung. Lagi pula, dia tidak terusik dengan perkataanku. Mungkin aku keliru. Mungkin aku salah orang. Lagian, bukan hanya Jinan suspect-nya. Masih ada dua orang lagi, iya kan?"

"Tapi, Tuan muda. . ."

"Stop. Gak perlu mengikutinya sampai ke Jepang. Aku sudah mengurus yang di sana. Lakukan saja tugas awalmu, hyung. Kau sangat mengganggu."

Jaemin menekan tombol merah untuk menyudahi percakapannya dengan Bangchan. Ia pun berbalik dan kembali bergabung dengan company-nya di sore hari itu.

"Itu jelek. Eomma akan terlihat semakin tua kalau memakai dress itu."

Ucapan Jaemin yang terkesan ketus dan sangat jujur itu membuat mama Lee, atau mamanya Jeno, terkekeh pelan. "Eomma memang udah tua, Jaemin-ah"

Si manis menggeleng pelan. "Salah. Orang-orang pasti mengira kalau eomma adalah kakakku." Jaemin mengambil sebuah dress merah muda selutut dengan motif bunga-bunga kecil di bagian bawah baju tersebut. "Ini lebih cocok."

Mama Lee tersenyum kecil sambil mengikuti langkahan Jaemin memutari department store yang mereka kunjungi. Keduanya sedang menghabiskan waktu bersama. Kegiatan bulanan untuk melepaskan penat, kalau kata Jaemin.

Mereka sudah mengunjungi banyak toko-toko, dan kini berakhir di sebuah kafe yang ada di lantai tiga. Mereka sibuk berbincang, menanyakan keseharian masing-masing, layaknya ibu dan anak.

Jaemin menggeleng saat menjawab pertanyaan mama Lee. "Mami sama papi sehat, eomma. Kemarin mami pergi ke Busan. Ada konferensi pers untuk perilisan film-nya."

Mama Lee mengangguk paham. Calon besannya memang sesibuk itu. Berbeda dengan dirinya yang seorang istri rumahan. "Apa itu cincin dari Jeno?"

Jaemin melihat cincin yang tempo hari diberikan Jeno untuknya. "Ne. Ini sangat cantik." Jemarinya yang lain menyentuh permata-permata yang menghiasinya.

Senyuman mama Lee mengembang. "Jadi, kalian akan segera menikah?"

Saat hendak menjawab, ponsel Jaemin berdering. Ia pun menunjukkan jari telunjuknya, meminta mama Lee untuk menunggu sebentar sementara ia mengangkat panggilan telefon itu.

"Halo?"

"Jaeminnie, kamu di mana?"

Jaemin melirik mama Lee sekilas. "Oh, Jeno-ya. Aku lagi belanja bareng eomma. Kenapa?"

"Apa kalian akan dinner di rumah?"

"Eum, tidak. Ada apa?"

annyeong || 2jae ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang