twenty five

7.9K 473 23
                                    

🔥 Alert 🔥
Chapter ini berisikan desahan tertulis
Mature Content 🔞 atau 21+ mungkin 🤷‍♀️

Long chapter!
Ga usah dihayati kali.

▪︎▪︎■■■♧■■■▪︎▪︎

Langit malam kota Seoul sedang menangis. Air hujan menghantam permukaan dengan momentum yang cukup besar dan bunyi tuk tuk tuk yang nyaring. Angin yang berhembus pun mampu menggoyang pohon-pohon besar yang berdiri dengan kokoh.

Park Jaemin duduk di sofa balkon sambil menyeruput dengan khidmat teh jahe yang dibuatkan oleh bibi Nam untuknya. Ia mengeratkan selimut tebal yang menutupi badannya, dan mendesah puas. Hujan memang selalu berhasil membawa ketenangan untuk jiwa dan raganya.

Suara dengkuran halus yang masuk ke indera pendengarannya membuatnya tersenyum kecil. Ia memutar tubuhnya sedikit untuk melihat pria yang berbaring bergelung selimut di atas kasurnya. Ah, tampan sekali. Entah beruntung ataukah malapetaka yang ia dapat karena bertemu dan berurusan dengan pemuda Jung itu, namun Jaemin akan menikmati waktu yang ia habiskan bersamanya.

Savour it while it last, right?

--

"Kitten. . ."

Jaemin terbangun dari tidur singkatnya. Ia menguap lalu mendongakkan kepala untuk melihat Jaehyun yang berdiri di hadapannya.

"Kenapa tidur di sini?" Jaehyun tersenyum melihat wajah Jaemin yang terlihat kebingungan. Sangat menggemaskan.

Jaemin melihat sekelilingnya. Langit masih gelap dan hujan pun masih membasahi bumi. Ah. Ia ketiduran di sofa balkon. Suara air hujan benar-benar lullaby yang ampuh untuk membuatnya mengantuk.

"Aku ketiduran." Bibir Jaemin mengerucut. Ia hendak bangkit namun Jaehyun menahan bahunya untuk tetap duduk.

Jaemin menatap Jaehyun tidak mengerti. Ia dibangunkan agar berpindah ke kasur, kan? Lagian, ia sudah mulai kedinginan karena terlalu lama berada di luar. Ia ingin menghangatkan dirinya di dalam.

"Ada apa?"

Tangan kanan Jaehyun mengelus lembut pipi si manis. Ia menatap Jaemin dengan penuh damba. Mata bulatnya yang indah, hidung mancungnya yang mungil, dan bibir tipisnya yang seksi, membuatnya terlihat sangat mempesona. Mata Jaehyun terpaku pada kulit putih bersih dada Jaemin yang bisa ia lihat dari posisi seperti itu. Jempolnya mengusap lembut bibir si manis, menariknya pelan hingga mulutnya sedikit terbuka.

Melihat mulut Jaemin yang terbuka ditambah dengan tatapan polosnya, berhasil membuat Jaehyun memikirkan hal-hal kotor. Entah mengapa Jaehyun merasa bahwa malam itu Jaemin terlihat sangat amat menarik. Rona merah di wajah si manis karena udara yang dingin membuatnya berkali-kali lipat terlihat lebih menarik dan juga menggairahkan.

Ah. Akan semerah apa wajahnya bila ia menggauli kucing kecilnya itu?

Mata Jaemin mengerjap pelan, masih tidak menyadari ketegangan seksual yang menyelimuti pikiran si dominan. "Hyung?" panggilnya pelan.

Akan seperti apa ekspresi si manis ketika ia menjejalkan kemaluannya ke dalam mulut mungil itu?

Jaehyun menelan liurnya dengan susah payah. Pikirannya semakin berkabutkan hawa nafsu di setiap detik yang ia habiskan bersama Jaemin.

"Hyung? Kenapa kau termenung di sana?!" Pekikan kekesalan Jaemin menyadarkan Jaehyun dari imajinasi liarnya. Jaemin mencebikkan bibirnya. "Minggirlah! Aku mau masuk. Di sini sangat dingin."

annyeong || 2jae ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang