fifteen

7.2K 533 17
                                    

niatnya mau update kemarin. But i got sidetracked.
ngopi gais

--

Jaemin dan Jaehyun sampai di Osaka saat jam menunjukkan pukul 11 malam. Begitu mereka sudah meletakkan barang-barang bawaan mereka yang tidak banyak di kamar hotel, Jaemin kembali bersiap-siap untuk pergi ke luar.

Ia mengganti pakaiannya dengan setelan dari Saint Laurent berupa atasan transparan yang ia padukan dengan celana panjang bahan berwarna hitam.

Ia mengganti pakaiannya dengan setelan dari Saint Laurent berupa atasan transparan yang ia padukan dengan celana panjang bahan berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seperti itu lah kira-kira)

Jaehyun mengernyit di atas tempat tidur melihat pakaian yang Jaemin kenakan. Ia memperhatikan si manis yang mengoleskan liptint berwarna cherry ke bibirnya. "Tidur, na."

"Kau saja. Aku masih ada urusan."

"Mau ke mana?"

"Menjadi spy."

Alis Jaehyun naik. Ia tidak jauh-jauh diculik ke Jepang hanya untuk bermain peran, kan?

"Dengan pakaian seperti itu? Kamu akan ketahuan."

Jaemin melihat pantulan dirinya di cermin. Senyuman puas terpatri di bibirnya. "Gak akan. Ini udah cukup bagus. Mereka gak akan curiga."

"Aku ikut." Jaehyun bangkit dan mengambil coat-nya dari gantungan. Ia pun memakaikan coat panjangnya itu di tubuh Jaemin yanh terlalu terekspos, lalu mencium rakus bibir si manis dengan tiba-tiba, membuat Jaemin terkejut. "Ayo."

Jaemin mendengus. Sia-sia sudah liptint yang dipakainya. Ia melihat sekali lagi penampilannya di cermin, lalu melirik Jaehyun yang sudah menunggunya di pintu.

"Aku gak bilang kau boleh ikut, hyung." Ujarnya, namun ia tetap membiarkan Jaehyun mengekorinya.

"Bullshit. Ada alasan kenapa kamu bawa aku ke sini. Ditambah, aku gak mau kamu diganggu predator lain, kitten."

Jaehyun melingkarkan lengan kanannya di pinggang ramping Jaemin. Mereka berjalan menuju sebuah kelab malam yang hanya berjarak beberapa toko dari hotel. Saat keduanya masuk, suara musik pun langsung memenuhi indera pendengaran. Jaemin berjalan menuju bar dengan langkah ringan mengikuti irama musik, dan memesan daiquiri untuknya. Jaehyun menatap sekelilingnya sambil menjaga Jaemin agar tetap berada di sisinya.

"Hyung, kau mau berdansa?"

Jaehyun bukanlah orang yang menyukai suasana kelab malam. Bahkan kunjungannya ke tempat semacam itu selama 26 tahun hidupnya masih bisa dihitung dengan lima jari.

Jaehyun menggeleng. "Aku di sini aja. Jangan berbaur terlalu jauh, na. Aku mengawasimu."

Jaemin terkekeh. Ia berdiri menghadap Jaehyun dan menarikan jemarinya di wajah si dominan. "Hyung, kau gak berhak bersikap posesif seperti itu."

annyeong || 2jae ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang