thirty two

4.5K 402 46
                                    

Aku tau malam ini kalian pada sibuk karena besok eraya yekan
Tapi
Aku kepingin update 😭😭

▪︎▪︎■■♧■■▪︎▪︎

Keesokan hari sepulangnya ia bekerja, tanpa berlama-lama Jaehyun langsung mengendarai mobilnya untuk dibawa main ke apartemen Jeno.

Setelah pertemuan terakhir mereka bersama yang lainnya saat makan siang tempo hari, Jaehyun tidak bisa lagi menahan diri untuk tidak mencaritahu lebih jauh perihal kekasih Jaemin. Ditambah, ia sudah ngebet ingin segera mendapatkan restu dari nyonya Park. Dengan begitu, motivasinya untuk mencaritahu pun meningkat.

Dugaannya, orang itu adalah orang terdekatnya. Jika diingat, saat itu si manis tidak terlihat seperti sedang mengawasi seseorang yang berbeda meja dengan mereka. Apalagi, dilihat dari tingkah laku Jaemin yang waktu itu banyak diam, mencengkram tangannya, dan semua itu terjadi ketika Jeno berbicara, ia jadi sangat yakin bahwa Jeno adalah orangnya.

Namun ia tidak ingin gegabah. Jika memang benar demikian, maka urusannya mungkin akan menjadi semakin riweh.

"Bagaimana hubunganmu dengan Aeri, Jeno-ya?"

"Eh, baik, hyung." Jeno meletakkan dua gelas berisi jus jeruk kemasan di atas meja. "Tumben hyung main ke sini?"

Jaehyun menyandarkan punggungnya di sofa, membuat dirinya senyaman mungkin. "Sesekali ngecek adik sendiri juga ga salah kan."

Jeno terkekeh. Hyung-nya yang satu itu sangat jarang berkunjung ke kediamannya. Alasannya karena mereka tidak begitu dekat dan pekerjaan Jaehyun yang memang tidak memberinya waktu untuk bersantai. "Aneh, hyung. Biasanya juga yang main ke sini Doyoung hyung atau gak Rowoon hyung."

Jaehyun hanya mengangguk. Tidak heran juga bila Doyoung main ke tempat mereka karena memang pemuda itulah yang paling rajin melakukannya. Padahal tidak ada yang meminta.

"Kabar papa dan bunda gimana?"

"Mereka berdua baik. Bunda lagi punya hobi baru dan akhir-akhir ini keseringan ngehabisin waktu di halaman belakang sama tamannya. Ayah masih sibuk sama pekerjaannya."

Jaehyun mengedarkan matanya untuk melihat sekeliling. Apartemen Jeno terlalu rapi. Dindingnya hanya digantungi beberapa hiasan, tanpa ada figura apapun di sana selain ia dan kedua orang tuanya. Bahkan foto Aeri, calon istri Jeno yang selama ini diketahui oleh lingkaran mereka, pun tidak ada.

"Ah, hyung. Aku dengar dari hyung yang lain, kau akan bertunangan?"

"Eoh. Doakan aja agar semuanya berjalan lancar."

"Kau suka yang muda ya ternyata? Pantas saja kau menolak Taeyong hyung."

Jaehyun terkekeh. Taeyong adalah sepupu jauh Jeno, anak dari abang iparnya bunda Minah. Ia sempat menunjukkan ketertarikannya kepada Jaehyun, sebelum pemuda manis itu kepincut oleh karisma seorang atlet nasional. Choi Minho namanya. Dan sekarang mereka sudah menikah.

Jaehyun tak masalah dengan itu. Toh ia juga memang tidak merasakan apapun saat bersama Taeyong selain menganggapnya sebagai teman. Saat itu ia juga sangat gila bekerja, membangun karirnya sehingga kini ia menempati posisi tepat di bawah pimpinan. Saat itu Jaehyun juga tidak terlalu mementingkan urusan hati. Jadilah Taeyong yang makan hati, dan berpindah ke lain hati pula.

"Sudahlah. Nana-ku sudah yang terbaik."

"Namanya Nana?" Jeno merasa sedikit tidak enak. Ia teringat dengan Jaemin yang juga memiliki nama panggilan Nana.

"Ignorant banget, Jen. Kalian udah kenalan waktu itu."

Jeno tertawa canggung. "Haha. Mian, hyung."

annyeong || 2jae ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang